Ghostsingles.com, situs kecan online untuk hantu
Merdeka.com - Publik dihebohkan dengan berita munculnya situs kencan online untuk hantu. Situs yang diberi nama Ghostsingles.com ini menawarkan layanan untuk menjodohkan para hantu yang masih single atau belum punya pasangan.
Photo by Ghost SinglesSeperti dilansir Odditycentral, belum diketahui siapa yang menciptakan situs kencan online ini. Menariknya, si pembuat situs aneh ini tampaknya tak ingin setengah-setengah dalam membangun webstite-nya. Ia bahkan juga melengkapi situsnya dengan data-data biografi dari para "hantu" yang mendaftar di situs tersebut.
Photo by Ghost SinglesGhostsingles.com dapat diakses secara gratis dan terbuka untuk semua orang. Pengunjung juga dapat mengakses database orang-orang yang sudah mati dan membaca seluruh detail biografi mereka.Apakah Anda berminat untuk mengunjunginya? Atau mungkin mendaftarkan diri di situs ini?
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
'Pasar Setan', film ini terinspirasi dari kisah nyata yanng mengangkat mitos terkenal yang sama dengan tajuknya.
Baca SelengkapnyaHantu adalah topik yang cukup populer dan banyak orang menganggapnya menarik, kendati menyeramkan.
Baca SelengkapnyaTingginya kepercayaan masyarakat terhadap hantu bisa menjadi salah satu petunjuk terkait hubungan tingginya tingkat skizofrenia.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaBagian tubuh tersebut berupa kepala, potongan telapak tangan kanan dan kiri dan potongan telapak kaki kanan dan kiri.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaTPS anti mainstream bertema horor yang didirikan di area kuburan ini viral, begini potretnya.
Baca SelengkapnyaKasus perselingkuhan antara pilot dan pramugari viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMitos burung hantu telah lama menghiasi budaya dan kepercayaan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.
Baca Selengkapnya