Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hilangkan kesepian, orang Jepang manfaatkan jasa teman sewaan

Hilangkan kesepian, orang Jepang manfaatkan jasa teman sewaan Client Partners. ©2013 Merdeka.com/Client Partners

Merdeka.com - Menjalin pertemanan ternyata menjadi hal yang tidak mudah bagi muda-mudi di Jepang. Sampai-sampai, mereka harus membayar teman bohongan untuk disewa menemani ke manapun mereka pergi.

Menurut sebuah artikel terbaru yang dipublikasikan di surat kabar terbesar Jepang, Yomiuri Shimbun, semakin banyak orang di Jepang yang merasa kesulitan mencari teman di dunia nyata. Oleh karenanya, agar tidak selalu terlihat sendirian dan dicap sebagai penyendiri oleh rekan-rekan mereka, banyak orang rela membayar puluhan ribu yen untuk menyewa teman bohongan.

Client Partners, sebuah perusahaan yang berbasis di Tokyo, menawarkan berbagai layanan unik seperti mempekerjakan seseorang untuk memotret klien di sebuah acara istimewa (pernikahan, dll) atau membayar seseorang untuk menunggu antrean klien pada hari rilis gadget. Yang paling populer dari semua layanan itu adalah jasa teman bayaran.

Kocek yang dikeluarkan tentu tak sedikit. Klien bisa memilih dengan siapa ia ingin keluar dan teman sewaan siap menemaninya ke mana saja. Sebagaimana dilansir Odditycentral, Client Partners memiliki puluhan permintaan untuk teman sewaan setiap bulan, yang sebagian besar berasal dari muda-mudi Jepang yang merasa kesepian dan kehilangan kepercayaan diri untuk menjalin persahabatan yang nyata.

Abe Maki, yang bekerja untuk Client Partners, mengatakan: "Orang-orang ini tidak memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, sehingga mereka terlalu berhati-hati memperhatikan bagaimana orang lain menilai mereka."

Abe juga menggarisbawahi bahwa kebanyakan kliennya memiliki banyak teman di dunia maya. Itu dikarenakan dunia maya menawarkan komunikasi satu arah, di mana para kliennya tidak perlu memikirkan apakah orang lain berpikir baik tentang mereka.

Kuoichi, salah satu pelanggan Client Partners, mengatakan kepada Yomiuri Shimbun tentang pengalamannya menyewa teman bayaran. Musim panas tahun lalu, ia ingin pergi ke sebuah klub dansa yang populer, namun enggan untuk pergi sendirian dan malas jika ajakannya ditolak oleh rekan-rekannya.

Maka dari itu, ia pun akhirnya memanfaatkan layanan jasa sewa teman dari Client Partners dan harus membayar 30.000 yen (atau sekitar Rp 3,1 juta) semalam. Kemudian perusahaan itu mengirim dua gadis yang belum pernah ditemuinya sebelumnya untuk menemani Kuoichi ke klub dansa.

Meski harus merogoh kocek yang cukup dalam, Kuoichi merasa itu sepadan dengan apa yang didapatkannya. Mereka bertiga bersenang-senang di klub tersebut, dan setelah itu dilanjutkan dengan mengobrol di sebuah restoran hingga fajar.

"Rasanya lega karena mereka (teman bayaran) bisa menerima Anda tanpa syarat. Rasa kesepian saya pun hilang," kata pemuda itu.

Layanan teman sewaan tidak dibuat untuk tujuan seks. Para klien yang kesepian itu hanya mencari seseorang untuk berperan sebagai teman mereka di tempat-tempat, di mana mereka merasa canggung jika pergi sendirian. Tidak lebih dari itu. (mdk/des)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Industri Hotel Buka Lowongan Kerja untuk Tenaga Kerja Asia
Industri Hotel Buka Lowongan Kerja untuk Tenaga Kerja Asia

Tingkat pengangguran di negara-negara berkembang Asia masih menjadi tantangan signifikan.

Baca Selengkapnya
Pulang Kerja dari Jepang, Momen Pria Beri Kejutan untuk Karyawannya di Tempat Cuci Kendaraan Ini Bikin Haru
Pulang Kerja dari Jepang, Momen Pria Beri Kejutan untuk Karyawannya di Tempat Cuci Kendaraan Ini Bikin Haru

Pria tersebut memberikan kejutan kepada karyawannya dengan menyamar sebagai pelanggan yang ingin mencuci motornya.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Jepang di RI Serap 10.000 Pekerja Magang Selama 2023, Ada Mahasiswa dan Siswa Sekolah Menengah
Perusahaan Jepang di RI Serap 10.000 Pekerja Magang Selama 2023, Ada Mahasiswa dan Siswa Sekolah Menengah

Pada tahun ini, laporan melibatkan 259 perusahaan Jepang sebagai responden, di mana sebanyak 201 perusahaan adalah anggota JCC.

Baca Selengkapnya
Jangan Takut Kendala Bahasa, Agen Jepang Ini Bisa Bikin Turis Asing Berbaur dengan Warga Lokal
Jangan Takut Kendala Bahasa, Agen Jepang Ini Bisa Bikin Turis Asing Berbaur dengan Warga Lokal

Agen ini akan mendampingi para turis asing ke tempat-tempat menarik di Osaka yang jarang dikunjungi orang.

Baca Selengkapnya
Hikikomori, Mengapa Orang Jepang Memilih Mengisolasi Diri?
Hikikomori, Mengapa Orang Jepang Memilih Mengisolasi Diri?

Hikikomori melibatkan penarikan diri dan menghindari aktivitas sosial selama enam bulan hingga bertahun-tahun, bahkan terkadang tanpa komunikasi keluarga.

Baca Selengkapnya
Tak Punya Tempat Tinggal, Pria Ini Tetap Hidup Nyaman dengan Menumpang di 500 Rumah Milik Orang Asing
Tak Punya Tempat Tinggal, Pria Ini Tetap Hidup Nyaman dengan Menumpang di 500 Rumah Milik Orang Asing

Selama lima tahun terakhir, pria ini sering meminta izin kepada orang-orang yang tidak dikenalnya untuk menginap di rumah mereka.

Baca Selengkapnya
Viral Dua Sahabat Kerap Disakiti Cowok saat di Indonesia, Ternyata Jodohnya Orang Jepang
Viral Dua Sahabat Kerap Disakiti Cowok saat di Indonesia, Ternyata Jodohnya Orang Jepang

Videonya diunggah di akun TikTok @sherinyepe berhasil viral dan curi perhatian.

Baca Selengkapnya
Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'
Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Begini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Hikikomori, Budaya Isolasi Diri pada Anak Muda di Jepang
Mengenal Hikikomori, Budaya Isolasi Diri pada Anak Muda di Jepang

Budaya hikikomori semakin marak terjadi di Jepang. Namun, apakah itu sebenarnya?

Baca Selengkapnya
Gagalkan TPPO, 9 Korban Diminta Gadaikan Aset Tanah hingga Sawah agar Bisa Bekerja di Jepang
Gagalkan TPPO, 9 Korban Diminta Gadaikan Aset Tanah hingga Sawah agar Bisa Bekerja di Jepang

Tiga orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka menyuruh korbannya untuk menggadaikan asetnya dengan alasan kebutuhan proses administrasi.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Otobus di Jepang Viral, Pemiliknya Orang Indonesia
Perusahaan Otobus di Jepang Viral, Pemiliknya Orang Indonesia

Pengemudi armada seluruhnya warga lokal Jepang yang sudah fasih berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Siap Fasilitasi Pemagangan ke Jepang
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Siap Fasilitasi Pemagangan ke Jepang

Kemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.

Baca Selengkapnya