Hilangkan kesepian, orang Jepang manfaatkan jasa teman sewaan
Merdeka.com - Menjalin pertemanan ternyata menjadi hal yang tidak mudah bagi muda-mudi di Jepang. Sampai-sampai, mereka harus membayar teman bohongan untuk disewa menemani ke manapun mereka pergi.
Menurut sebuah artikel terbaru yang dipublikasikan di surat kabar terbesar Jepang, Yomiuri Shimbun, semakin banyak orang di Jepang yang merasa kesulitan mencari teman di dunia nyata. Oleh karenanya, agar tidak selalu terlihat sendirian dan dicap sebagai penyendiri oleh rekan-rekan mereka, banyak orang rela membayar puluhan ribu yen untuk menyewa teman bohongan.
Client Partners, sebuah perusahaan yang berbasis di Tokyo, menawarkan berbagai layanan unik seperti mempekerjakan seseorang untuk memotret klien di sebuah acara istimewa (pernikahan, dll) atau membayar seseorang untuk menunggu antrean klien pada hari rilis gadget. Yang paling populer dari semua layanan itu adalah jasa teman bayaran.
-
Siapa yang ingin bekerja di Jepang? Setelah lulus SMK, Riyan berencana bekerja di Jepang di bidang industri pengolahan makanan.
-
Apa yang mereka lakukan di Tokyo? Mereka terlihat puas setelah menikmati berbagai wahana seru meskipun cuaca di Tokyo sangat panas.
-
Dimana rumah kosong di Jepang banyak? Akiya kini semakin banyak ditemukan di pinggiran kota-kota besar.
-
Bagaimana cara mengatasi rumah kosong di Jepang? Dalam upaya untuk mengekang pertumbuhan rumah-rumah terbengkalai, pemerintah daerah diberikan wewenang pada bulan Desember untuk menahan keringanan pajak bagi pemilik yang gagal mengambil tindakan yang diperlukan untuk memelihara bangunan dan mencegah keruntuhannya.
-
Bagaimana cara wanita menawarkan jasa pacar jalanan? Di sebelah stasiun kereta bawah tanah di Shenzhen, seorang wanita muda mendirikan kios dengan tanda yang tertulis 'Satu yuan (Rp2.200) untuk pelukan, 10 yuan Rp22.000) untuk ciuman, 15 yuan (Rp33.000) untuk menonton film bersama.'
-
Apa yang dilakukan turis asing di Jepang? Awal tahun ini, sebuah kota resor di kaki Gunung Fuji memasang jaring raksasa untuk menghalangi pemandangan puncak gunung yang ikonik itu setelah para wisatawan berbondong-bondong mendatangi tempat untuk berfoto, yang menimbulkan masalah sampah dan kemacetan parah.
Kocek yang dikeluarkan tentu tak sedikit. Klien bisa memilih dengan siapa ia ingin keluar dan teman sewaan siap menemaninya ke mana saja. Sebagaimana dilansir Odditycentral, Client Partners memiliki puluhan permintaan untuk teman sewaan setiap bulan, yang sebagian besar berasal dari muda-mudi Jepang yang merasa kesepian dan kehilangan kepercayaan diri untuk menjalin persahabatan yang nyata.
Abe Maki, yang bekerja untuk Client Partners, mengatakan: "Orang-orang ini tidak memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, sehingga mereka terlalu berhati-hati memperhatikan bagaimana orang lain menilai mereka."
Abe juga menggarisbawahi bahwa kebanyakan kliennya memiliki banyak teman di dunia maya. Itu dikarenakan dunia maya menawarkan komunikasi satu arah, di mana para kliennya tidak perlu memikirkan apakah orang lain berpikir baik tentang mereka.
Kuoichi, salah satu pelanggan Client Partners, mengatakan kepada Yomiuri Shimbun tentang pengalamannya menyewa teman bayaran. Musim panas tahun lalu, ia ingin pergi ke sebuah klub dansa yang populer, namun enggan untuk pergi sendirian dan malas jika ajakannya ditolak oleh rekan-rekannya.
Maka dari itu, ia pun akhirnya memanfaatkan layanan jasa sewa teman dari Client Partners dan harus membayar 30.000 yen (atau sekitar Rp 3,1 juta) semalam. Kemudian perusahaan itu mengirim dua gadis yang belum pernah ditemuinya sebelumnya untuk menemani Kuoichi ke klub dansa.
Meski harus merogoh kocek yang cukup dalam, Kuoichi merasa itu sepadan dengan apa yang didapatkannya. Mereka bertiga bersenang-senang di klub tersebut, dan setelah itu dilanjutkan dengan mengobrol di sebuah restoran hingga fajar.
"Rasanya lega karena mereka (teman bayaran) bisa menerima Anda tanpa syarat. Rasa kesepian saya pun hilang," kata pemuda itu.
Layanan teman sewaan tidak dibuat untuk tujuan seks. Para klien yang kesepian itu hanya mencari seseorang untuk berperan sebagai teman mereka di tempat-tempat, di mana mereka merasa canggung jika pergi sendirian. Tidak lebih dari itu. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkat pengangguran di negara-negara berkembang Asia masih menjadi tantangan signifikan.
Baca SelengkapnyaPria tersebut memberikan kejutan kepada karyawannya dengan menyamar sebagai pelanggan yang ingin mencuci motornya.
Baca SelengkapnyaPada tahun ini, laporan melibatkan 259 perusahaan Jepang sebagai responden, di mana sebanyak 201 perusahaan adalah anggota JCC.
Baca SelengkapnyaAgen ini akan mendampingi para turis asing ke tempat-tempat menarik di Osaka yang jarang dikunjungi orang.
Baca SelengkapnyaHikikomori melibatkan penarikan diri dan menghindari aktivitas sosial selama enam bulan hingga bertahun-tahun, bahkan terkadang tanpa komunikasi keluarga.
Baca SelengkapnyaSelama lima tahun terakhir, pria ini sering meminta izin kepada orang-orang yang tidak dikenalnya untuk menginap di rumah mereka.
Baca SelengkapnyaVideonya diunggah di akun TikTok @sherinyepe berhasil viral dan curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaBudaya hikikomori semakin marak terjadi di Jepang. Namun, apakah itu sebenarnya?
Baca SelengkapnyaTiga orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka menyuruh korbannya untuk menggadaikan asetnya dengan alasan kebutuhan proses administrasi.
Baca SelengkapnyaPengemudi armada seluruhnya warga lokal Jepang yang sudah fasih berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.
Baca Selengkapnya