Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia masuk deretan 8 lokasi buangan sampah negara-negara barat

Indonesia masuk deretan 8 lokasi buangan sampah negara-negara barat Negara-negara yang menjadi tempat pembuangan sampah negara barat - Ghana. ©2015 Merdeka.com/When on Earth

Merdeka.com - Pernah terpikir ke mana perginya sampah-sampah yang dihasilkan oleh industri dan rumah tangga modern di seluruh dunia? Beberapa negara maju memang sudah menerapkan sistem pengolahan sampah yang canggih, namun hal ini jelas tidak mampu menyelesaikan permasalahan sampah hingga 100 persen.

Tahukah kamu, sejumlah besar sampah yang dihasilkan negara maju 'diekspor' ke negara lain? Umumnya sampah-sampah ini dibuang secara ilegal ke negara-negara berkembang, antara lain Indonesia.

Nah, berikut ini Merdeka.com bakal menampilkan 8 dari sekian banyak negara yang jadi 'tong sampah' negara-negara barat, dirangkum dari When on Earth.

China

Meskipun China merupakan salah satu negara penghasil limbah elektronik terbesar di Asia, sebagian besar limbah tersebut dikirim kembali ke China. Umur ekonomis barang-barang elektronik buatan China yang pendek menjadikan komoditi ekspor tersebut segera kembali ke Tiongkok sebagai e-waste alias limbah elektronik.

Sekitar 70 persen limbah elektronik dari seluruh dunia berakhir di China. Hal ini menimbulkan permasalahan sampah yang mengkhawatirkan, terutama karena sebagian besar limbah elektronik tersebut didaur ulang dengan proses ilegal di daerah-daerah kumuh.

Salah satu daerah kumuh yang menjadi tempat pembuangan limbah elektronik terbesar di China adalah Guiyu. Jalan-jalan di daerah itu penuh tertimbun sampah. Sekitar 80 persen anak-anak di Guiyu mengalami keracunan timbal. Selain itu tingkat keguguran pada ibu hamil di daerah ini juga cukup tinggi.

Photo source: baselactionnetwork

Nigeria

Diperkirakan 15 kontainer barang elektronik bekas tiba di Nigeria setiap harinya. Barang-barang bekas ini tiba di kota pelabuhan Lagos yang juga berfungsi sebagai pasar gelap untuk barang-barang elektronik. Sayangnya, sebagian besar barang elektronik yang didatangkan dari negara-negara industri ini sudah rusak parah sehingga harus berakhir di tempat pembuangan sampah. Hal ini diperparah dengan tingginya produksi limbah rumah tangga di Nigeria.

Dilansir The Economist, Lagos menampung sekitar 10.000 ton sampah setiap harinya. Hanya 13 persen yang bisa didaur ulang. Namun hal ini tak dapat menghentikan warga Lagos dan daerah sekitarnya untuk terjun ke tempat-tempat pembuangan sampah dan mengeruk rezeki dari sisa-sisa limbah elektronik. Hal ini bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi warga.

Pemerintah Nigeri mencoba menyiasatinya dengan sistem manajemen sampah waste-to energy (WTE). Gas metan yang meruap dari sampah busuk di TPA-TPA akan diolah menjadi energi pembangkit listrik. Jika rencana ini berhasil, dalam 5 tahun warga Nigeria bisa menikmati 25 MW listrik dengan bahan bakar limbah. 

Photo source: Sunday Alamba

Ghana

Rasanya tak salah kalau kita menyebut Ghana sebagai tempat pembuangan sampah dunia. Pasalnya, sampah elektronik dari sebagian besar negara di dunia berakhir di sini. Agbogbloshie, daerah lahan basah di negara ini menjadi salah satu tempat pembuangan limbah elektronik terbesar di dunia.

Jutaan ton limbah elektronik yang 'diimpor' secara resmi maupun ilegal ditampung di Agbogbloshie setiap tahunnya. Basel Action Network, sebuah organisasi non-pemerintah di Seattle sampai menyebut daerah ini sebagai 'tempat pembuangan digital'.

Limbah elektronik yang menggunung ini juga menjadi mata pencaharian utama warga Ghana. Ribuan warga dari seluruh Ghana mengadu nasib di tempat-tempat pembuangan sampah Agbogbloshie. Yang mereka incar adalah tembaga yang diproses dari alat-alat eletronik bekas. Sayangnya, proses daur ulang untuk mendapatkan tembaga tersebut dilakukan dengan cara yang tidak aman, sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi para pekerja.

Photo source: ISF Euskadi

India

Kalau Ghana adalah tempat pembuangan sampah dunia, maka India adalah tempat pembuangan sampah Eropa. Sebagian besar limbah metal, tekstil, dan ban bekas dari negara-negara Eropa berakhir di India. Lebih dari separuhnya merupakan sampah yang didatangkan secara ilegal. Sayangnya, sistem pengolahan sampah India yang masih tradisional menjadikan sebagian besar limbah 'kiriman' itu tak terolah. Limbah-limbah tersebut berakhir di tempat pembakaran. Sementara sisanya mengendap di tempat pembuangan sampah, menghasilkan polusi yang meyumbang berbagai masalah kesehatan bagi warga di sekitarnya.

India juga menjadi lokasi pembuangan bangkai kapal dunia. Dermaga Alang yang ada di negara itu merupakan rumah bagi kapal-kapal rusak yang didatangkan dari seluruh dunia. Di sana, kapal-kapal tersebut dibongkar secara manual oleh ratusan buruh kasar.

Photo source: Greenpeace India

Pantai Gading

Sekitar 500 ton limbah beracun dari berbagai negara dibuang di Pantai Gading. Sampah-sampah ini didatangkan dari Eropa dengan tanker dan truk. Sampah-sampah tersebut kemudian dikirim ke 14 lokasi pembuangan di kota Abidjan pada malam hari dan diproses secara manual untuk mendapatkan logam bernilai ekonomis seperti tembaga dan timah.

Yang bikin miris, lokasi pembuangan sampah di sana berdekatan dengan sumber air dan lahan pertanian. Tak hanya polusi udara akut, sumber bahan pangan yang ditanam di lahan-lahan sekitar Pantai Gading juga tercemar limbah berbahaya. Akibatnya puluhan ribu warga yang tinggal di sekitarnya mengalami masalah kesehatan serius.

Gangguan kesehatan juga dialami oleh para pekerja yang melakukan proses daur ulang limbah elektronik. Umumnya mereka mengalami masalah pernapasan, insomnia, dan gangguan pola makan.

Photo source: De Groene Amsterdammer

Vietnam

Pertumbuhan industri elektronik di Vietnam telah memicu permasalahan limbah elektronik yang cukup mengkhawatirkan. Masalahnya, sejumlah perusahaan di Vietnam telah melakukan tindakan ilegal dengan mengimpor 'bangkai' elektronik seperti laptop rusak, monitor, chip elektronik, dan charger bekas. Vietnam setidaknya telah mendatangkan 340 ton sampah elektronik dari negara-negara barat.

Negara ini bahkan punya 'desa sampah' yang menjadi tempat pembuangan akhir bagi limbah dari Eropa dan Asia. Dilansir VietNamNet Bridge (19/2), desa di Vietnam menuai reputasi sebagai 'tempat pembuangan sampah dunia'.

Khoai juga dikenal sebagai 'desanya para milyuner sampah'. Pasalnya tak sedikit warga Khoai yang memperoleh harta berlimpah dengan memulung dan daur ulang sampah. Di sini, sampah-sampah tersebut akan didaur ulang menjadi produk baru dan dipasarkan kembali ke pasar-pasar tradisional.

Photo source: Warwick Pearse

Swedia

Bukan cuma negara-negara berkembang yang menjadi tempat pembuangan sampah negara maju seperti Amerika Serikat. Swedia, salah satu negara makmur di Eropa pun 'mengimpor' sampah dari negara lain. Uniknya, Swedia bersedia menerima buangan dari negara lain karena mereka kekurangan sampah.

Swedia punya sistem pengolahan sampah berbasis waste-to-energy (WTE) yang sangat rapi. Sampah di negara ini diolah menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik dan pemanas di rumah-rumah penduduk.

Masalahnya, warga Swedia sendiri sudah melakukan pengelolaan sampah yang sangat baik. Dari keseluruhan limbah rumah tangga yang dihasilkan, hanya 1 persen yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Karena itulah, Swedia harus mendatangkan sampah dari Norwegia, Irlandia, Italia, dan Inggris untuk bahan baku pembangkit listrik.

Photo source: Vattenfall

Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang menjadi 'tong sampah' bagi negara-negara barat. Meskipun sistem pengolahan sampah dan undang-undang mengenai sampah di negara kita tergolong baik di mata dunia, hal ini tidak mampu menyelesaikan permasalahan sampah yang semakin gawat dari hari ke hari.'Ekspor' sampah ke Indonesia merupakan tindakan yang legal selama mengikuti peraturan yang berlaku. Masalahnya, penyelundupan sampah berbahaya dan limbah-limbah ilegal masih terus berlanjut. Pada tahun 2012 saja, pemerintah kita harus mengirim kembali 1800 ton sampah ilegal ke negara-negara Eropa seperti Inggris.

Hal ini makin diperburuk dengan manajemen limbah rumah tangga yang masih belum teratur. Kurangnya kesadaran warga dalam membuang dan memproses limbah menjadikan sampah di setiap kota semakin menggunung dan memicu berbagai permasalahan lingkungan.Itulah beberapa negara yang menjadi tempat pembuangan sampah negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Tuntut Hentikan Ekspor Sampah, Aktivis Lingkungan Geruduk Konsulat Australia dan Jepang di Surabaya
FOTO: Tuntut Hentikan Ekspor Sampah, Aktivis Lingkungan Geruduk Konsulat Australia dan Jepang di Surabaya

Aktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bukan Cuma Indonesia, Malaysia Jadi Negara Tempat Pembuangan Sampah Plastik Eropa
Bukan Cuma Indonesia, Malaysia Jadi Negara Tempat Pembuangan Sampah Plastik Eropa

Uni Eropa telah memulai dialog dengan Thailand, Malaysia dan Indonesia untuk mengatasi perdagangan limbah ilegal.

Baca Selengkapnya
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?

Bicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Sampah Plastik Cemari Sungai Ciliwung
FOTO: Potret Sampah Plastik Cemari Sungai Ciliwung

Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Negara Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya
Indonesia Jadi Negara Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya

KLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
6 Fakta tentang Sampah, Limbah Manusia yang Berdampak Buruk bagi Lingkungan
6 Fakta tentang Sampah, Limbah Manusia yang Berdampak Buruk bagi Lingkungan

Merdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.

Baca Selengkapnya
Potret Reklamasi di Singapura dari Hasil Debu Pembakaran Sampah, Keren Banget
Potret Reklamasi di Singapura dari Hasil Debu Pembakaran Sampah, Keren Banget

Singapura dinobatkan sebagai salah satu negara terbersih di dunia. Ternyata, Singapura memiliki sederet sistem yang mengatur soal pembuangan limbah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Terkini Gunung Sampah di TPST Bantar Gebang, Setinggi Gedung 16 Lantai
FOTO: Penampakan Terkini Gunung Sampah di TPST Bantar Gebang, Setinggi Gedung 16 Lantai

TPST Bantar Gebang menjadi sorotan lantaran tinggi gunungan sampahnya telah mencapai 40 meter.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Rilis Daftar Negara Pemakan Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?
Ilmuwan Rilis Daftar Negara Pemakan Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?

Indonesia Jadi Negara Pemakan Mikroplastik Terbanyak Di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya

Baca Selengkapnya
Daratan Sampah di Pesisir Jakarta, Salah Siapa?
Daratan Sampah di Pesisir Jakarta, Salah Siapa?

Daratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Penyumbang Sampah Makanan Terbesar se-ASEAN, Kerugian Ekonomi Capai Rp551 T
Indonesia Jadi Penyumbang Sampah Makanan Terbesar se-ASEAN, Kerugian Ekonomi Capai Rp551 T

Indonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Sampah Plastik Asal China hingga Vietnam Terdampar di Pantai Kawasan Natuna Kepulauan Riau
Sampah Plastik Asal China hingga Vietnam Terdampar di Pantai Kawasan Natuna Kepulauan Riau

Jumlah sampah akan bertambah banyak jika memasuki awal tahun seperti Januari dan Februari.

Baca Selengkapnya