Ini alasan kenapa Bandung pada akhirnya menjadi Kota Kreatif
Merdeka.com - Bandung kerap dijadikan sebagai salah satu tujuan berlibur atau belanja masyarakat Jakarta. Sebab geliat ekonomi kreatif Kota Bandung seperti kuliner, dan berbagai produk pakaian serta barang-barang unik banyak diproduksi di kota ini.
Tidak memiliki sumber daya energi
Seperti halnya Singapura, Bandung ternyata tak memiliki sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk pembangunan daerahnya.
-
Apa nama awal dari Bandung? Dahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
-
Bagaimana Bandung dikenal sebagai Kota Kembang? Tak cuma gadis Indo, untuk menyukseskan kongres, panitia sampai mendatangkan penyanyi dari Paris. Lucunya, mereka baru sadar, tak ada yang punya piano di Kota Bandung. Saat kalang-kabut, untunglah ketua seksi hiburan Jan Fabricius teringat piano tua yang belum laku di rumah lelang. Piano itu pun langsung dibeli dan dibawa untuk menghibur tamu kongres.
-
Apa yang terkenal dari Kota Bandung? Tentu semua orang sudah tahu kalau alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat. Berkat Saung Angklung Udjo, alat musik angklung jadi terkenal hingga ke mancanegara.
-
Kenapa Bandung disebut Kota Kembang? Para peserta kongres pun digambarkan puas dengan seluruh rangkaian acara selama di Bandung. Dari para jutawan gula inilah muncul sebutan De Bloem der Indische Bergsteden alias Bunganya Kota Pegunungan di Hindia Belanda.
-
Apa alasan Bandung disebut Kota Kembang? 'Mohon maaf, saat itu Bandung masih kampung, belum pantas disebut kota,' tulis Haryoto Kunto. Dibanding Surabaya, infrastruktur Kota Bandung saat itu masih jauh tertinggal. Jalan Braga yang jadi kebanggaan warga Eropa di Bandung masih jeblok berlumpur. Lampu penerangan pun belum terpasang merata. 'Fasilitas di Bandung masih terlalu sederhana untuk memikul tanggung jawab sebagai penyelenggara kongres,' kata Haryoto.
-
Apa kuliner yang terkenal di Bandung zaman Belanda? 'Pasar Baru yang terletak di pusat kota, tidak jauh dari Stasion, di zaman baheula (dulu), jadi pangkalan ‘manusia kalong’ yang suka begadang malam. Segala jenis makanan mentah dan matang, ada di situ,' Pasar Baru saat itu rapi dan bersih.
Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bandung hanya memiliki sumber daya manusia. Jadi sumber utama berasal dari bisnis ekonomi, seperti fashion, kuliner dan desain. Industri di Bandung bukan industri berskala besar seperti Bekasi dan Tangerang, juga bukan kota jasa keuangan seperti Jakarta.
Lebih berani mengeksploitasi ide
Orang Bandung terkenal memiliki banyak inovasi dalam mengembangkan serta menciptakan tren bisnis. Sejak runtuhnya kerajaan Padjajaran tahun 1579 oleh Kesultanan Banten, Bandung tidak memiliki akar budaya kerajaan terlalu kuat, seperti halnya Yogyakarta dan Solo. Alasan inilah yang disebut-sebut membuat orang Bandung lebih berani dalam mengeksploitasi ide.
Suka berkumpul
Populasi manusia usia di bawah 40 tahun di Bandung cukup tinggi, sekitar 60 persen. Didominasi populasi usia muda, membuat masyarakatnya gemar berkumpul. Budaya nongkrong ini berdampak positif bagi masyarakatnya, dari berkumpul itu berdebat menjadi hal lumrah. Sehingga menimbulkan gagasan-gagasan baru dan melahirkan banyak komunitas di Bandung.
Sebagai kota kosmopolitan
Sejak tahun 1920-an Belanda telah membangun Bandung sebagai kota yang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup pada saat itu. Bukti peninggalan itu hingga kini masih terlihat di sepanjang Jalan Braga. Itulah mengapa kota ini mendapat julukan Paris van Java. Konon katanya, dulu di jalan ini banyak di jual barang-barang yang berasal dari Paris.
Faktor cuaca
Geografis Bandung yang berada di sekitar wilayah pegunungan membuat kota ini memiliki kualitas udara yang baik. Dinginnya Bandung membuat pikiran lebih jernih, sehingga akan mudah untuk menciptakan sesuatu yang baru. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di masa itu, banyak gedung-gedung megah dan warga Belanda yang beraktivitas di jalanan Kota Bandung. Ini membuat kota kembang seolah sebagai "Eropa kecil".
Baca SelengkapnyaDari tangan sosok arsitek Belanda ini, Kota Bandung disulap bak taman yang indah.
Baca SelengkapnyaDahulu Cianjur pernah maju saat menjadi ibu kota Jawa Barat, komoditas kopi dan tehnya jadi andalan Eropa.
Baca SelengkapnyaAda satu versi yang menyebut, kembang di sini bukanlah ‘bunga’ sungguhan, tapi para wanita cantik.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaTernyata sudah sejak zaman Belanda, Bandung dikenal sebagai surganya kuliner.
Baca SelengkapnyaPada 1907 jadi tahun pertama kemunculan bioskop di Kota Kembang. Letaknya ada di sekitar alun-alun Kota Bandung, dengan gedung tenda bilik sederhana.
Baca SelengkapnyaDahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
Baca SelengkapnyaDua kutipan ini diketahui milik penyair kondang Pidi Baiq dan seorang pastor Belanda, Martinus Antonius Weselinus (M.A.W) Brouwer.
Baca SelengkapnyaKota Bogor di era kolonial dinamakan Buitenzorg. Ini foto-foto tempo doeloe di Bogor.
Baca SelengkapnyaAda 140 lapak kuliner, mulai dari makanan ringan sampai makanan berat tersedia dengan harga yang terjangkau.
Baca SelengkapnyaKemacetan horor di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat kembali terjadi saat long weekend akhir pekan Minggu (16/9) lalu.
Baca Selengkapnya