Ini patung balon terbesar di dunia!
Merdeka.com - John Reid adalah seorang seniman dari New York yang berhasil membangun patung balon terbesar di dunia. Dia menyelesaikan karyanya itu ketika mengikuti acara Salt Lake Comic Con FanXperience.
John membutuhkan waktu berjam-jam untuk menggelembungkan ribuan balon di stannya. Setelah 42 jam bekerja, dia berhasil membangun sebuah robot Transformers, Poptimus Prime, setinggi 15,24 meter dari 4.302 balon ungu, hijau, putih, hitam dan abu-abu.
John dan sepuluh relawan lainnya harus berjuang lebih untuk membuat patung balon itu ke dalam posisi berlutut. Setelah menyelesaikan proyek itu, dia mengaku sangat kewalahan.
-
Bagaimana patung pria raksasa dibentuk? Patung ini juga menonjolkan tulang rusuk, tulang belakang, dan bahu.
-
Apa yang unik dari patung pria raksasa? Patung yang berusia sekitar 11.000 tahun ini sedang memegani alat kelaminnya.
-
Apa yang unik dari patung tersebut? Patung ini sering ditampilkan memegang sepasang obor, kunci, ular, atau ditemani anjing, dan di periode selanjutnya digambarkan bertubuh tiga dan diyakini berasal dari sekitar 2.300 tahun yang lalu.
-
Dimana patung pria raksasa ditemukan? Patung ini ditemukan di kuil tertua di dunia yang ada di Turki.
-
Siapa yang membuat Patung Palindo? Sampai sekarang, belum ada jawaban pasti terkait Patung Palindo dan lainnya itu dibuat.
-
Bagaimana patung itu dibuat? Patung itu berbentuk makhluk setengah manusia setengah singa yang disebut Lion Man. Ini adalah bukti paling awal yang kita miliki tentang keyakinan dan praktik, dan menunjukkan kemampuan unik manusia untuk mengkomunikasikan apa yang ada di pikiran kita melalui objek.
"Saya merasa sangat bangga dan benar-benar senang karena teman saya terus mendorong saya untuk melakukan sesuatu yang saya pikir sulit untuk diwujudkan," ucap John, seperti dilansir Odditycentral.
Photo: Epic Balloons/Facebook
Dia akan menyerahkan patung balonnya kepada Guinness World Records, sehingga mereka dapat memverifikasi karyanya. Proses tersebut akan memakan waktu hingga tiga bulan sebelum rekornya dikonfirmasi ke publik.
Photo: Epic Balloons/Facebook
John sendiri sudah berkutat dengan seni merangkai balon, selama 20 tahun terakhir, sejak dia berusia 16 tahun. Namun, dia berharap bahwa ada seniman lain yang mengalahkan karyanya. Sebab, itu akan membuatnya lebih merasa terpacu untuk terus berkarya.
Photo: Epic Balloons/Facebook
"Saya akan merasa terhormat, jika ada seseorang yang mampu membuat sesuatu yang bahkan lebih epic dari ini," tandasnya. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Tugu Bandeng Raksasa di Pati terbuat dari knalpot Brong yang baru diresmikan pada 14 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2017, museum patung lilin Madame Tussauds di Hong Kong memajang patung lilin Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaBerikut kiprah Wadanjen Kopassus Brigjen Yudha yang kibarkan merah putih terbesar di udara.
Baca SelengkapnyaPatung ini juga menggambarkan semangat melalui sikap tangan yang menunjuk ke depan, mengarah ke utara, tepatnya ke Bandar Udara Internasional Kemayoran.
Baca SelengkapnyaIKN menjadi sorotan publik mendekati peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPatung ini akan dibuat setinggi 6 meter. Pascatuai polemik, kontraktor diminta perbaiki dan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaPatung Garuda raksasa yang dibangun di kantor Presiden RI di IKN selesai dibangun.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang menunjukkan kasih sayangnya dengan memberikan kado natal dengan nilai yang fantastis.
Baca SelengkapnyaSeorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.
Baca SelengkapnyaDua balon karakter berukuran raksasa yang menduduki gedung Mal Cartensz, Gading Serpong, Tangerang membuat heboh pengguna jalan
Baca SelengkapnyaKembang api dianggap sebagai simbol harapan menjadi lebih baik pada tahun berikutnya.
Baca SelengkapnyaPembersihan ini menjadi upaya konservasi atau penyelamatan objek cagar budaya yang memiliki nilai sejarah terhadap perkembangan Jakarta.
Baca Selengkapnya