Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penampakan Museum of Ice Cream LA yang katanya kembaran Rabbit Town Bandung

Ini penampakan Museum of Ice Cream LA yang katanya kembaran Rabbit Town Bandung Museum of Ice Cream, Los Angeles. © MAYA SUGARMAN/KPCC

Merdeka.com - Sudah dengar tentang kasus plagiarisme yang dituduhkan kepada Rabbit Town Bandung? Kalau begitu kamu pasti penasaran dengan salah satu spot wisata yang katanya dijiplak. Selain Urban Light di Los Angeles County Museum of Art dan Obliteration Room karya Yayoi Kusama, ada juga Museum of Ice Cream. Apa, sih Museum of Ice Cream itu?

Museum of Ice Cream adalah pop-up museum yang dibuka musiman di beberapa kota besar di Amerika Serikat. Museum ini memadukan public art dan budaya pop dengan makanan penutup sebagai benang merahnya.

Saat ini Museum of Ice Cream yang masih bisa dikunjungi adalah yang berada di San Fransisco dan Miami. Masing-masing dibuka sampai bulan Mei dan April 2018. Sementara museum yang ada di Los Angeles dan New York sedang tidak beroperasi.

Meskipun lagi tutup, mari kita intip sedikit seperti apa bagian dalam Museum of Ice Cream yang ada di Los Angeles.

Museum berlokasi di Seventh Place, Arts District. Interior museum didominasi dengan warna pink dan kuning. Masing-masing ruangan memiliki tema makanan yang berbeda-beda pula. Ada sprinkle, es krim, es loli, permen loli, gummy bear, gula kapas, dan pop rock.

museum of ice cream los angeles

Museum of Ice Cream, Los Angeles © Jeff Mindell

museum of ice cream los angeles

Museum of Ice Cream, Los Angeles © Brian Feinzimer

museum of ice cream los angeles

Museum of Ice Cream, Los Angeles © Jeff Mindell

Ini adalah ruangan Banana Split yang katanya ditiru Rabbit Town Bandung. Beneran mirip, nggak?

museum of ice cream los angeles

Museum of Ice Cream, Los Angeles © Jeff Mindell

Memasuki museum ini, pengunjung juga bisa mencicipi berbagai makanan manis yang mereka temui di setiap ruangan.

museum of ice cream los angeles

Museum of Ice Cream, Los Angeles © Katie Gibbs

Karena lokasi yang terbatas dan banyaknya pengunjung, Museum of Ice Cream hanya mengeluarkan tiket masuk dalam jumlah terbatas yang harus dipesan jauh-jauh hari. Waktu untuk menjelajahi museum hanya 30 menit dan pemegang tiket wajib datang setidaknya 20 menit sebelum jam yang tertera pada tiket. Jika tidak datang tepat waktu, tiket akan hangus.

Karena waktu yang singkat itulah pengunjung disarankan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Coba semua permainan yang ada. Ambil foto sebanyak-banyak di setiap spot Instagram-able yang bisa ditemukan.

Menurut kamu bagaimana penampakan museum ini? Beneran mirip dengan Rabbit Town Bandung? Mungkin tidak semua ruangan, ya.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran Museum Nasional
Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran Museum Nasional

Museum sementara ditutup karena di dalam banyak barang-barang bersejarah.

Baca Selengkapnya
Wisata Bandung Populer dan Instagramable, Lengkap dengan Tiket dan Jam Buka
Wisata Bandung Populer dan Instagramable, Lengkap dengan Tiket dan Jam Buka

Wisata Bandung menjadi salah satu destinasi liburan favorit bagi masyarakat

Baca Selengkapnya
Nostalgia di Toko Kue Lakker yang Legendaris di Bandung, Hadirkan Ragam Jajan Pasar Tradisional Sejak 1986
Nostalgia di Toko Kue Lakker yang Legendaris di Bandung, Hadirkan Ragam Jajan Pasar Tradisional Sejak 1986

Kue jadul di sana ditandai dengan label khusus sebagai bukti resepnya original sejak masa silam.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Patah Hati di Bandung, Tempat Healing Estetik Setelah Putus Cinta
Mengunjungi Museum Patah Hati di Bandung, Tempat Healing Estetik Setelah Putus Cinta

Pengunjung akan diajak melewati fase jatuh cinta sampai penyembuhan luka patah hati di ruangan estetik.

Baca Selengkapnya
Anak Tahun 90-an Pasti Tahu Ice Cream Woody, Begini Kondisi Pabrik dan Taman Bermainnya Sekarang
Anak Tahun 90-an Pasti Tahu Ice Cream Woody, Begini Kondisi Pabrik dan Taman Bermainnya Sekarang

Potret kondisi terkini pabrik es krim Woody yang pernah populer di tahun 90-an.

Baca Selengkapnya
Museum Rumah Adat Baanjuang, Wisata Sejarah dan Budaya Tanah Minang di Bukittinggi
Museum Rumah Adat Baanjuang, Wisata Sejarah dan Budaya Tanah Minang di Bukittinggi

Di sini masih sangat kental dengan suasana tradisional. Bentuk bangunannya pun layaknya rumah adat khas Minangkabau.

Baca Selengkapnya
Menengok Jejak Sejarah Perkeretaapian di Museum Lawang Sewu, Kini Jadi Tempat Wisata Favorit di Semarang
Menengok Jejak Sejarah Perkeretaapian di Museum Lawang Sewu, Kini Jadi Tempat Wisata Favorit di Semarang

Didirikan sejak tahun 1904 sejak zaman Belanda, museum itu menjadi tempat menyimpan pelbagai sejarah perkeretaapian pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wajah Baru TMII, Menyajikan Perpaduan Budaya dan Teknologi
Wajah Baru TMII, Menyajikan Perpaduan Budaya dan Teknologi

Beberapa kawasan & anjungan rumah adat sudah direvitalisasi dengan menarik. Pengunjung yang datang ke TMII, akan banyak mengenal & mempelajari budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Museum Batik Pekalongan, Dulu Bekas Gedung Wali Kota dan Mendapat Penghargaan UNESCO
Fakta Menarik Museum Batik Pekalongan, Dulu Bekas Gedung Wali Kota dan Mendapat Penghargaan UNESCO

Peresmian museum dilakukan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Selengkapnya
Bukan Cuma Monas, Warga Jakarta Bisa Nikmati Libur Panjang di Sini
Bukan Cuma Monas, Warga Jakarta Bisa Nikmati Libur Panjang di Sini

Daftar wisata ini sangat cocok jika berlibur dengan keluarga besar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Libur Akhir Tahun, Monas Tampil Cantik dengan Warna-warni Video Mapping
FOTO: Libur Akhir Tahun, Monas Tampil Cantik dengan Warna-warni Video Mapping

Rangkaian event ini merupakan bagian dari Monas Week 2023.

Baca Selengkapnya
Tongkrongan Legendaris Anak 90-an di Jakarta
Tongkrongan Legendaris Anak 90-an di Jakarta

Semua tahu, sejak dulu Jakarta gudangnya tempat nongkrong. Buat anak 90'an, tempat nongkrong ini hits. Meski seiring perkembangan zaman, mulai hilang.

Baca Selengkapnya