Ini sejarah panjang manusia dalam berciuman
Merdeka.com - Tentu saja, manusia tidak begitu saja menemukan bahwa berciuman itu adalah hal yang sensual dan berhubungan dengan kasih sayang. Dari awal, terdapat sejarah panjang di baliknya.
Pada awalnya, bibir manusia itu mengalami evolusi panjang, sebelum sampai pada bentuknya yang seperti sekarang ini. hal ini diamini para ilmuwan yang percaya bahwa bibir manusia adalah hasil evolusi. Pertama-tama bibir manusia digunakan untuk memenuhi fungsi makan, lalu untuk membantu fungsi berbicara dan berkomunikasi.
Dari evolusi bentuk bibir itula muncul kebiasaan manusia untuk berciuman. Kok bisa?
-
Kapan evolusi manusia terjadi? Para ilmuwan sedang menjajaki kemungkinan-kemungkinan evolusi manusia di tahun 3000-an.
-
Kapan cinta sebenarnya dimulai? 'Cinta sebenarnya dimulai setelah pernikahan.'
-
Bagaimana wajah itu terbentuk? Pola awan yang rumit bagaikan tekstur pada lukisan cat minyak tergambar di sana, menghasilkan ilusi wajah yang berbentuk agak aneh.
-
Bagaimana perilaku ciuman berkembang? Dengan demikian, bisa jadi ciuman muncul sebagai sisa perilaku leluhur ketika kera saling merawat secara bersamaan. Lameira menulis bahwa pada manusia, ciuman mungkin bertahan karena efek hedonik tambahan yang menyenangkan secara fisik.
-
Siapa yang punya bibir bentuk hati? Taylor Swift dan Moon Ga Young adalah contoh selebriti yang memiliki bibir berbentuk hati.
-
Bagaimana bahasa manusia purba berevolusi? Ini dimulai dengan kata-kata ikonik yang diucapkan spesies manusia purba Homo erectus sekitar 1,6 juta tahun yang lalu. Ketika jenis kata ini diwariskan dari generasi ke generasi, kata-kata arbitrer dan aturan sintaksis muncul, sehingga menghasilkan Neanderthal awal dan Homo sapiens dengan kapasitas linguistik dan kognitif yang setara.
Riset tentang berciuman dimulai sudah hampir setengah abad lalu. Awalnya, seorang ahli zoologi dan penulis Inggris, Desmond Morris, seperti dilansir Smarter Lifestyles, mengemukakan bahwa perilaku berciuman adalah hasil evolusi dari primata, di mana ibu mengunyah makanan untuk anak-anak mereka, dan kemudian memberi mereka makan dari mulut ke mulut.
Menurut Morris, mengingat simpanse masih makan dengan cara ini, maka sangat mungkin manusia purba juga melakukannya. Penempelan bibir ini kemudian berkembang jadi cara induk menghibur anak-anak di saat kelaparan dan akhirnya menjadi ekspresi umum kasih sayang antar primata.
Dari sini, semuanya berkembang ke hal yang lebih kompleks. Diketahui bahwa keberadaan senyawa kimia bernama feromon, yang disebut-sebut akan dilepas tubuh ketika jatuh cinta, membantu evolusi perilaku ini jadi ciuman intim antar pasangan yang kasmaran. Umumnya, hewan dan tumbuhan memang menggunakan feromon untuk berkomunikasi. Serangga, misalnya, memancarkan feromon untuk sinyal alarm, menunjukkan jejak makanan, atau mengumumkan ketertarikan seksual.
Tak hanya itu, berciuman juga memicu pesan neuro-kimia bertubi-tubi yang memberikan sensasi sentuhan untuk gairah seksual, perasaan kedekatan, bahkan gelombang euforia. Yang lebih menarik lagi, aktivitas berciuman ternyata tidak hanya sekadar memberi efek internal tetapi juga mengirimkan pesan eksternal. Hal ini dikarenakan ciuman dinilai merupakan aktivitas yang mempertemukan dua pribadi yang masing-masing saling mengirim pesan kuat.
Penelitian membuktikan bahwa 'ciuman pertama' dapat menyebabkan seseorang terkejut lalu kabur meninggalkan pasangannya, atau justru memberikan sebuah harapan untuk relasi yang lebih permanen. Kegiatan berciuman rupanya memang memberikan informasi di alam sadar dan bawah sadar manusia, yang bisa mendorong keputusan tentang arah hubungan pasangan tersebut. Beberapa peneliti percaya bahwa ciuman bahkan dapat mengungkapkan sejauh mana pasangan berkomitmen untuk membesarkan anak.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ciuman dalam hubungan romantis telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu. Buktinya ditemukan di lempengan tanah liat kuno.
Baca SelengkapnyaCiuman telah menjadi simbol kasih sayang dalam berbagai budaya. Namun, apakah ini kebiasaan universal manusia atau hanya budaya tertentu?
Baca SelengkapnyaTemuan terbaru ilmuwan membantah catatan sebelumnya yang menyatakan bukti ciuman pertama kali ditemukan di India.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan memaparkan penjelasan dari dua bidang; arkeologi dan biologi.
Baca SelengkapnyaBahasa telah ada delapan kali lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bertanya, jika manusia saat ini telah berevolusi, lalu apakah kita masih akan terus mengalami evolusi ini?
Baca SelengkapnyaEvolusi manusia bisa memberi sejumlah dampak buruk yang bisa kita rasakan hingga saat ini:
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian di organ tubuh manusia diketahui tidak memiliki fungsi jelas atau disebut vestigial.
Baca SelengkapnyaTemuan biji tembakau di dekat perapian kuno menunjukan bukti manusia pertama yang menggunakan tembakau sebagai rokok.
Baca SelengkapnyaPeneliti menganalisis fosil gigi antropoid (nenek moyang kera dan monyet) yang ditemukan di gurun Fayum, Mesir.
Baca SelengkapnyaBekas luka sayatan pada fosil tulang kering manusia ungkap kemungkinan nenek moyang kita dulu kanibal
Baca SelengkapnyaBerikut adalaha cara manusia purba membersihkan giginya sebelum ditemukan pasta gigi.
Baca Selengkapnya