Ini sosok Josef Mengele, dokter malaikat maut di balik kekejaman tragedi Holocaust
Merdeka.com - Membicarakan sejarah kekejaman Nazi tentu tak bisa lepas dari Dr. Josef Rudolf Mengele. Dia adalah seorang dokter elit Nazi yang ditugaskan untuk mengelola kamp konsentrasi dan pemusnahan Auschwitz. Juga dikenal akan obsesinya terhadap eksperimen sadis terhadap para penghuni kamp. Tujuannya adalah riset untuk upaya peningkatan kelahiran bayi dari ras Arya yang dianggap unggul, sesuai cita-cita Adolf Hitler.
Dr. Josef Mengele memegang peranan penting dalam peristiwa Holocaust. Meskipun kode etik mengharuskan ahli medis untuk menyelamatkan manusia, Mengele justru dikenal sebagai 'malaikat maut'. Dilansir People, pria tampan dan berotak encer ini dianggap sebagai simbol kejahatan selama empat dekade terakhir.
Rasanya sulit sekali membayangkan bahwa sejak awal ia dianggap sebagai salah satu orang elit di Jerman Baru. Saat itu ia adalah Dr. Josef Mengele, M.D., Ph.D., seorang pria dengan dandanan elegan dan tampan, berasal dari keluarga terpandang, seorang sarjana, ilmuwan, pecinta puisi dan musik klasik. Terlihat begitu sempurna ya?
-
Kenapa orang jahat bisa menakutkan? 'Orang yang mengaku dirinya jahat biasanya tidak lebih buruk dari kita atau orang kebanyakan. Adalah orang yang mengaku dirinya baik yang patut diwaspadai.'
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa yang diklaim melakukan anti-Semitisme? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Siapa pemimpin Partai Nazi? Adolf Hitler menjadi pemimpin Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP) pada 29 Juli 1921, sebuah peristiwa yang menandai awal dari perubahan besar dalam politik Jerman.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Pria kelahiran 1911 Gunzuburg, Jerman ini tak hanya meraih satu gelar doktor melainkan dua, satu di bidang kedokteran dan yang lainnya di bidang antropologi. Di tahun 1943 ia mengajukan diri untuk bertugas di Auschwitz.
Dr Josef Mengele (tengah) bersama perwira elit Nazi © Hocker Album
Putra ketiga dari seorang produsen pertanian yang kaya raya ini mengetahui bahwa ia mendapatkan kesempatan untuk pasokan manusia tanpa batas di Auschwitz. Tentu saja para manusia tersebut ia inginkan sebagai objek 'penelitiannya'.
Di Auschwitz, Mengele bekerja dengan sangat teliti, memvaksinasi korbannya terhadap ancaman penyakit sebelum membunuh mereka dengan peralatan bedah yang disterilkan dengan seksama. Seorang saksi mata menyaksikan Mengele menembak seorang anak laki-laki.
Tak cukup sampai di situ, Mengele menawarkan permen kepada gadis-gadis kembar kemudian menembak leher mereka. Ia juga mengebiri atau mensterilkan ratusan tahanan laki-laki.
Anak-anak kembar yang dikarantina di Auschwitz untuk eksperimen Dr Josef Mengele © Ushmm.org
Melemparkan bayi ke dalam oven hidup-hidup adalah satu dari sekian banyak kekejaman Mengele. Menjanjikan bubur dan susu yang langka kepada para ibu hamil yang kelaparan supaya mereka mau menjadi volunteer untuk percobaan Mengele.
40 tahun setelah masa pengejaran, sebuah mayat ditemukan di Brazil yang ditengarai bahwa itu adalah mayat dari Mengele. Beberapa ahli memeriksa mayat dari seorang pria dengan nama samaran Wolfgang Gerhard. Anak Mengele sendiri, Rolf mengklaim bahwa mayat tersebut memang ayahnya.
Disadur dari Telegraph UK, seorang sejarawan mengklaim percobaan Mengele yang terkenal bisa jadi telah membuahkan hasil. Bertahun-tahun para ilmuwan gagal menemukan, mengapa satu dari lima angka kelahiran di sebuah kota kecil Brazil menghasilkan keturunan kembar.
Kebanyakan dari mereka berambut pirang dan bermata biru. Penduduk Candido Godoi sekarang mengklaim bahwa Mengele melakukan kunjungan berulang ke sana pada awal 1960-an, menyamar sebagai dokter hewan tapi kemudian menawarkan perawatan medis kepada para wanita di kota.
Sebelum kematiannya pada 1979 Mengele berhasil menghindari pengadilan atas dirinya, ia beberapa kali mengunjungi Argentina, Paraguay dan Brazil. Seorang sejarawan Argentina Jorge Camaras, dalam sebuah buku Mengele: the Angel of Death in South America telah bersusah payah menyatukan masa lalu dokter Nazi yang misterius ini.
Setelah berbicara dengan penduduk kota Candido Godoi, ia yakin bahwa Mengele melanjutkan eksperimen genetisnya mengenai bayi kembar dengan hasil yang mengejutkan. Ia mengungkapkan setelah Mengele bekerja meningkatkan stok bagi para peternak sapi di Argentina kemudian melarikan diri setelah rekannya Adolf Eichmann diculik oleh agen Israel.
Sang sejarawan mengklaim bahwa Mengele menemukan tempat perlindungan di daerah Colonias Unidas, Paraguay. Dari sana, tepatnya di tahun 1963 ia rutin melakukan perjalanan ke komunitas petani Candido Godoi yang didominasi oleh orang Jerman di perbatasan Brazil.
Dan Camaras mengklaim, di sinilah angka kelahiran bayi kembar mulai meningkat setelahnya. "Aku merasa Candido Godoi bisa jadi merupakan Laboratorium Mengele, di mana dia akhirnya berhasil mewujudkan ras Arya, berambut pirang dan bermata biru," tutur Camaras.
"Ada sebuah kesaksian bahwa Mengele mengunjungi seorang perempuan, mengikuti proses kehamilan mereka, menyiapkan dan memperlakukan mereka dengan berbagai macam obat-obatan jenis baru. Mengele juga berbicara mengenai inseminasi buatan pada manusia. Dan dia melanjutkan bekerja dengan beberapa hewan dan menyatakan bahwa ia mampu untuk menghasilkan bayi kembar laki-laki untuk sapi," lanjut Camaras.
Berbagai kekejaman yang dilakukan oleh Mengele membuat namanya ditakuti. Walaupun begitu ketika Nazi jatuh, sang malaikat maut tak lantas gagah menghadapi kehancurannya sendiri. Mengele memilih untuk melarikan diri ke Amerika Selatan bersama 9.000 mantan anggota Nazi lainnya. Menurut keterangan sang anak, Rolf, dia tak pernah menyesali kejahatan kemanusiaan yang pernah dilakukannya.
Sumber: KapanLagi.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar teknologi yang bikin heboh karena ketakutan umat manusia.
Baca SelengkapnyaIa sempat dituduh mencemarkan Vaksin Tetanus oleh militer Jepang lalu dieksekusi mati.
Baca SelengkapnyaDachau awalnya merupakan kamp tahanan politik, namun akhirnya berkembang menjadi kamp kematian di mana ribuan orang Yahudi meninggal.
Baca SelengkapnyaNikola Tesla, seorang ilmuwan jenius kelistrikan yang berusaha memecahkan beberapa misteri ilmu pengetahuan terbesar, punya hidup yang tragis.
Baca SelengkapnyaIa pernah merasakan pahitnya Kamp Konsentrasi milik NAZI dan beruntungnya bisa selamat.
Baca SelengkapnyaMeskipun seorang ilmuwan, Tesla punya selera soal gaya. Berbeda dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaPenjajahan Jepang tak kalah kejam dari Belanda. Parahnya, pekerja Romusha sampai dijadikan kelinci percobaan vaksin mematikan.
Baca SelengkapnyaEinstein pernah tinggal di gubuk ini karena banyak orang dari Nazi mencari-carinya.
Baca SelengkapnyaPenyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.
Baca SelengkapnyaNamun Menkes Budi bangga temannya tersebut kini sukses menjadi politisi dan pejabat negara
Baca SelengkapnyaBerikut ilmuwan yang nekat melakukan eksperimen membahayakan nyawanya.
Baca SelengkapnyaNamanya tak terlalu mashyur di zaman sekarang, namun dia adalah peletak dasar teknologi artficial intelligence (AI).
Baca Selengkapnya