5 Tanda Awal yang Mengarah ke Kekerasan dalam Hubungan!
Merdeka.com - Kamu pasti sudah sering mendengar kisah tentang orang-orang yang menjalani hubungan yang bersifat abusive atau penuh kekerasan. Dan kamu seringnya tidak habis pikir kenapa ada cewek yang segitu bego mau berpacaran dengan cowok sehoror itu.
Jangan salah, kekerasan dalam hubungan bisa menimpa siapa saja, tak terkecuali kamu. Pasalnya orang-orang yang berpotensi melakukan kekerasan dalam hubungan memang pintar memanipulasi pikiran korbannya, jadi seringnya mereka tak sadar kalau sedang memasuki mulut serigala.
Hubungan dengan cowok abusive biasanya selalu manis di awal. Kamu juga perlu mengenali tanda-tanda awal perilaku berpotensi menuju ke kekerasan yang ditunjukkan cowok agar tidak terjebak di lubang yang sama.
-
Siapa yang beresiko mengalami masalah karena kekerasan? Anak-anak yang mengalami atau menyaksikan kekerasan, trauma, pelecehan, atau penelantaran cenderung mengalami kesulitan kognitif di satu atau lebih bidang dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami hal-hal tersebut.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Bagaimana cara mengatasi pasangan toxic? Hubungan yang sehat memerlukan komunikasi yang jujur, kepercayaan, dukungan, dan penghargaan terhadap perasaan dan kebutuhan masing-masing pihak.
-
Kenapa orang manipulatif suka menyalahkan pasangan? Mereka mungkin menyalahkan pasangan untuk masalah yang sebenarnya bukan tanggung jawab pasangan, serta memanipulasi emosi pasangan untuk mencapai tujuan mereka sendiri.
-
Siapa yang berpotensi memiliki psikopat? Anak yang sering mendapatkan kekerasan atau penganiayaan secara fisik rentan memiliki karakter psikopat. Lingkaran keluarga yang tidak utuh karena telah menelantarkannya juga meningkatkan risiko psikopat.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
1. Terlalu romantis
Cewek mana,sih, yang tidak suka diperlakukan romantis? Ada beberapa cowok yang memang suka memanjakan wanita yang mereka sukai. Tetapi kalau kadar romantisnya sudah terlalu berlebihan, kamu perlu waspada juga. Bukan tidak mungkin sikap romantisnya yang too good to be true itu sengaja ditunjukkan untuk menutupi sesuatu.
Biasanya orang-orang yang melakukan kekerasan dalam hubungan (baik secara fisik maupun psikis) memang menunjukkan perilaku yang begitu charming dan manis di awal. Tujuannya adalah untuk membuat cewek lupa daratan, sehingga tidak sadar kalau pelan-pelan si cowok sedang mencoba mengendalikannya.
2. Terburu-buru untuk 'serius'
Jangan dulu merasa tersanjung kalau dia ingin serius dalam waktu yang relatif singkat. Terburu-buru melangkah ke jenjang yang lebih serius bisa jadi merupakan caranya untuk segera memiliki kamu sebelum kamu sempat berubah pikiran. Apa yang kira-kira bisa membuat kamu berubah pikiran, itulah yang perlu kamu waspadai.
3. Posesif dan obsesif
Cowok yang berpotensi menjadi pasangan abusive biasanya menginginkan kamu untuk dirinya sendiri. Seluruh duniamu harus berputar di sekitarnya.
Dia seringkali menunjukkan sikap jealous kepada teman-temanmu, apalagi yang cowok. Awalnya kamu mungkin menganggap kalau dia cuma cemburu karena terlalu sayang. Tetapi kalau lambat laun dia sudah mulai membatasi pergaulanmu, apalagi sampai menentukan siapa saja yang boleh berteman atau sekadar berbicara sama kamu, sebaiknya kamu mulai hati-hati.
4. Mendadak manis, mendadak kasar
Cowok abusive hobi bermanis-manis kepada pasangannya saat berada di antara orang-orang lain. Dia memang ingin menciptakan kesan yang bagus di mata orang lain.
Tetapi di depan kamu dia justru mudah marah, mudah emosi. Dan saat kamu mengeluhkan sikapnya ini ke teman-teman kalian, kamu justru tidak dipercaya karena reputasinya yang tak bercela.
5. Mudah menjelek-jelekkan orang lain
Percaya atau tidak, cowok abusive biasanya suka menjelek-jelekkan mantan pacar, atau bahkan mantan atasannya. Orang seperti ini suka memposisikan diri sebagai korban dalam setiap situasi.
Memposisikan diri sebagai korban adalah senjata utama cowok abusive untuk mengontrol. Sambil meluapkan kemarahan dan menunjukkan perilaku kasar, dia terus-menerus menekankan kalau semua ini karena kesalahan kamu.
Itulah 5 tanda awal yang ditunjukkan oleh cowok abusive. Kalau pasangan kamu mulai menunjukkan tanda-tanda seperti ini, sebaiknya kamu pikirkan lagi apa kamu masih perlu melanjutkan hubungan. (mdk/tsr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Red Flag" bisa menjadi penanda alasan untuk berhenti.
Baca SelengkapnyaMemahami red flag dapat membantu mengidentifikasi potensi perilaku kasar atau dinamika yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaWaspadai lima perilaku pria yang dapat menjadi tanda bahaya dalam hubungan, yang menunjukkan bahwa cintanya mungkin tidak tulus.
Baca SelengkapnyaPerilaku digital abuse dapat membahayakan setiap individu di dunia maya maupun kehidupan nyata.
Baca SelengkapnyaDi tengah maraknya kasus selingkuh, maka perlu waspada, agar pasangan tak sampai melakukannya.
Baca SelengkapnyaKata toxic erat kaitannya dengan sesuatu yang berdampak negatif dan patut dihindari.
Baca SelengkapnyaGaslighting merupakan bentuk perilaku manipulasi emosional yang kerap terjadi dalam hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaJauhkan diri Anda dari hubungan yang toxic dengan cara mengenali tanda-tandanya.
Baca SelengkapnyaOrang manipulatif cenderung kurang memiliki empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
Baca Selengkapnyayellow flags mengacu pada perbedaan pendapat, sifat, atau karakter antara pasangan yang dapat diatasi melalui kompromi.
Baca SelengkapnyaSelingkuh bisa disebabkan oleh faktor yang beragam dna kompleks.
Baca SelengkapnyaSikap posesif dalam hubungan dapat menjadi sumber konflik.
Baca Selengkapnya