Ini wajah Dadaab, kamp pengungsian terbesar di dunia
Merdeka.com - Di tengah gersangnya gurun di provinsi timur laut Kenya, dikelilingi bermil-mil pasir tandus dan semak-semak kering, lebih dari 300.000 orang hidup bersama. Inilah Dadaab, situs kamp pengungsi terbesar di dunia.Dadaab berlokasi antara perbatasan Kenya dan Somalia, tepatnya di Garissa County, Kenya. Menurut data UNHCR pada bulan Oktober 2015, kamp ini menjadi rumah bagi 329.811 pengungsi dari seluruh dunia yang terbagi menjadi 5 kamp.
Kamp pengungsian Dadaab © Thehumanitarianspace.comKamp Dadaab merupakan pemukiman yang kompleks dan begitu luas hingga tak jarang menyebabkan pendatang baru tersesat. Seiring berjalannya waktu, Dadaab jadi lebih mirip kota kecil yang padat penduduk, lengkap dengan infrastruktur dan pusat perekonomian. Di sana terdapat sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, kantor polisi, kuburan, dan stasiun bus.
-
Kapan pemukiman itu menjadi kota besar? Hasil penelitian menunjukkan pemukiman tersebut mulai mengalami proses urbanisasi sekitar 5000 tahun lalu dan berkembang menjadi kota besar pada periode sekitar 4000 tahun lalu.
-
Bagaimana kabut di kampung unik di Tasikmalaya? Kabut menjadi daya tarik menarik di Kampung Sukamekar karena saat muncul intensitasnya akan sangat tebal.
-
Dimana Kampung Kolonial berada? Tak jauh dari sana terdapat deretan rumah dinas yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal para karyawan PLTA.
-
Apa yang dijuluki sebagai Kampung Kolonial? Saat ini, deretan rumah dinas itu dijuluki sebagai kampung kolonial.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
Walaupun fasilitas di Dadaab cukup lengkap, namun kualitas dan kuantitasnya jelas tidak cukup memadai jika dibandingan dengan jumlah pemukim yang ada. Belum lagi bahaya dari alam sekitar seperti binatang buas dan cuaca ekstrem yang senantiasa mengancam keselamatan penduduk.
Kamp pengungsian Dadaab © worldhelp.netKebutuhan para pengungsi di Dadaab disuplai oleh sejumlah organisasi nirlaba, antara lain WFP, GTZ, dan UNHCR. Namun Menurut Medecins Sans Frontieres Australia, masalah kesehatan seperti kolera, hepatitis, dan malnutrisi masih kerap terjadi. Ini karena tenda-tenda darurat yang kurang memenuhi standar hidup ideal dan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang digunakan bersama-sama.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan pengungsi Palestina yang kehilangan tempat aman terpaksa bertahan hidup di Stadion Yarmouk, arena sepakbola tertua dan terbesar di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPada masa penjajahan Jepang, warga sipil Eropa yang tinggal di Hindia Belanda harus menjalani kehidupan yang sengsara.
Baca SelengkapnyaWalaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
Baca SelengkapnyaKamp pengungsian di kota Rafah, Gaza Selatan sebelum dibom oleh Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan brutal yang terus dilancarkan Israel membuat kehidupan warga Palestina di Jalur Gaza semakin terdesak.
Baca SelengkapnyaDanau-danau terbesar di dunia adalah keajaiban geografis, mencerminkan keanekaragaman ekosistem dan keindahan alam.
Baca SelengkapnyaSaat ini total luas wilayah yang masih terdapat ranjau darat mencapai 6.000 kilometer persegi.
Baca SelengkapnyaPopulasi penduduk Khan Younis yang dihuni 400.000 orang membengkak menjadi lebih dari satu juta orang karena kedatangan pengungsi dari utara Gaza.
Baca SelengkapnyaSejarah danau toba, kedalaman, dan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
Baca SelengkapnyaGang tersebut tampak kumuh dan dipenuhi rumah-rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca Selengkapnya