Jijik, keju-keju ini dibuat dari kotoran di pusar manusia!
Merdeka.com - Mikroba bermanfaat dalam dunia kuliner. Makanan-makanan lezat seperti keju, yogurt, tape, dan tempe membutuhkan yeast (sejenis jamur fermentasi) dalam proses pembuatannya. Makanan-makanan ini terkenal lezat dan sehat bagi tubuh manusia, karena itu banyak orang yang menyukainya.
Mikroba juga bisa ditemui di dalam tubuh manusia. Ada ratusan jenis mikrobioma (mikroba dalam tubuh) yang hidup di tubuh kita, tersembunyi di dalam saluran pencernaan atau di kulit. Meskipun tidak terlihat dari luar, sebenarnya mikrobioma ini menyumbang sekitar 7 ons dari keseluruhan berat tubuh kita. Mikrobioma berupa bakteri, jamur, dan arkea yang berperan besar dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Lactobacillus misalnya, sangat berguna untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan manusia.
Tetapi jika keju dan yogurt yang berbau tajam dianggap lezat, mikroba yang menyebabkan bau di kaki, lipatan ketiak, atau mulut justru dianggap menjijikkan. Padahal keduanya sama-sama bermanfaat besar bagi manusia dan mempunyai banyak kemiripan pula.
-
Apa manfaat keju untuk tubuh? Meskipun makanan tinggi lemak sering dianggap buruk untuk kesehatan manusia, penelitian menunjukkan bahwa dalam jumlah sedang, konsumsi lemak susu dapat menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular serta kematian akibat semua penyebab.
-
Kenapa keju cocok untuk bahan makanan? Keju tak akan pernah salah untuk digunakan sebagai bahan tambahan berbagai makanan. Tak heran ragam makanan dengan rasa keju amat sangat populer di seluruh dunia. Rasanya yang khas memang akan memanjakan lidah siapa saja.
-
Bagaimana cara membuat keju? Salah satu teori tentang penemuan keju menyebutkan bahwa susu disimpan dalam kantung yang terbuat dari perut hewan, yang mengandung enzim alami bernama rennet.
-
Kenapa keju dangke unik? Keju pada umumnya juga harus melewati proses fermentasi sebelum nantinya diproduksi dan dikonsumsi. Apabila keju biasa difermentasi dengan ragi, sementara keju dangke menggunakan getah pepaya.
-
Apa itu keju aroma? Keju aroma adalah camilan viral bercita rasa lezat.
-
Apa saja jenis keju? Keju memiliki lebih dari 1.800 jenis yang tersebar di seluruh dunia, dengan variasi yang berbeda berdasarkan asal-usul, metode produksi, dan jenis susu yang digunakan.
Berangkat dari pemikiran itu seorang ilmuwan bernama Christina Agapakis bekerjasama dengan Prof. Sissel Tolaas untuk membuat sebuah proyek biologi sintetis yang diberi nama Selfmade. Tim ilmuwan ini mencoba membuat 11 macam keju yang dibuat bukan dari ragi biasa, tetapi ragi yang dikumpulkan dari kotoran di tubuh manusia. Ragi tersebut dikembangbiakkan dari mikroba di air mata, kotoran di hidung, sela-sela jari kaki, ketiak, dan terutama kotoran hidung. Seperti inilah bentuknya saat diletakkan di cawan petri.
Photo by Fast Company
"Kami ingin orang memikirkan tubuh dan mikroba dengan cara yang baru, menyadari bagaimana konteks yang berbeda dapat merubah pemahaman dan emosi kita terhadap bakteri secara signifikan," jelas Agapakis seperti dikutip Fast Company.
Agapakis dan timnya mengambil sampel dari beberapa orang. Sudah ada beberapa relawan yang bersedia 'menyumbangkan' kotoran tubuh mereka untuk dijadikan bahan kultur pengembangbiakan ragi. Michael Pollan, seorang penulis dan dosen yang cukup dihormati memberikan kotoran di pusarnya untuk dijadikan keju. Ahli mikrobiologi Ben Wolfe memberikan kotoran di jari-jarinya, sementara Agapakis menyumbang bakteri di mulutnya.
Seperti inilah keju yang dihasilkan dari mikroba di tubuh Michael Pollan.
Photo by Fast Company
Sementara keju yang terbuat dari bakteri di jari kaki Ben Wolfe berbentuk seperti ini.
Photo by Fast Company
Karena tipe mikroba dalam tubuh setiap orang berbeda, jika dijadikan ragi akan menghasilkan makanan dengan aroma dan tekstur yang berbeda pula. Hasil akhirnya adalah keju-keju yang bersifat personal, makanan yang dibuat dengan mengambil intisari seseorang. Agapakis sendiri menyebutnya 'sketsa mikrobial' dalam bentuk keju. Dilaporkan Live Science aromanya cenderung menyerupai aroma tubuh alami tubuh si pemilik.
Mungkin bagi sebagian besar orang keju ini terdengar menjijikkan. Anda sendiri mungkin keberatan jika diminta untuk mencobanya. Untungya keju ini memang tidak ditujukan untuk konsumsi manusia. Keju-keju Selfmade hanya dipertontonkan di Science Gallery, Dublin.
"Ini bukanlah keju untuk dimakan, tetapi untuk dipikirkan," kata Agapakis. Agapakis menambahkan seperti dikutip CBS News, "Tadinya orang-orang cenderung khawatir, merasa tidak nyaman, dan menunjukkan wajah jijik. Kemudian mereka mencium keju tersebut dan menyadari kalau baunya sama saja seperti keju biasa."
Ketika ditanya apakah ia dan timnya berniat untuk mengkomersialisasi keju Selfmade ini, Agapakis mengaku tidak punya niat ke arah sana. Tetapi jika tisu bekas pakai Scarlett Johansson saja bisa dijual dengan harga mahal di Ebay, bukan tidak mungkin kalau sebentar lagi akan muncul produk keju dari bakteri di mulut Angelina Jolie atau keju dari bakteri di ketiak Miley Cyrus.
(mdk/tsr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Milbenkase adalah jenis keju kambing unik yang dipenuhi jutaan tungau keju kecil. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaDi balik cita rasa yang menggoda, kita harus tahu bahwa sering mengonsumsi makanan jeroan juga membawa risiko tertentu bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan pantas terkejut dengan penemuannya ini. Karena baru kali ini ditemukan keju tertua di dunia yang dilumuri di wajah mumi kuno.
Baca SelengkapnyaSeorang penggembala menemukan lukisan batu dan bahan dapur yang berasal dari 10.000 SM di dalam sebuah gua yang muncul akibat longsor di Turki.
Baca SelengkapnyaKetahui sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dari sejumlah hal yang kerap kita anggap menjijikkan dan bisa keluar dari tubuh kita.
Baca SelengkapnyaKeju aroma adalah camilan viral bercita rasa lezat.
Baca SelengkapnyaMakanan fermentasi dapat membantu meningkatkan pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaPecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.
Baca Selengkapnya