Juzcar: Desa Smurf yang menjadi nyata
Merdeka.com - Seperti dilaporkan oleh Malaga, sebuah desa bernama Juzcar mendapatkan peningkatan yang drastis dalam hal pariwisata sejak rumah-rumah di desa mereka dicat biru untuk pembuatan film Smurf.
Desa kecil bernama Juzcar ini telah menerima setidaknya 125.000 pengunjung setelah perubahan besar-besaran pada Juni tahun lalu.
"Jumlah pengunjung tidak menurun," kata David Fernandez Trado, seperti dilansir oleh Telegraph. "Bahkan di saat musim dingin, ketika bersalju, desa ini tetap menarik minat wisatawan."
-
Siapa yang ingin mengunjungi Jawa? Mereka ingin berkunjung ke tanah leluhur, namun terkendala biaya yang amat sangat mahal.
-
Dimana warga berlibur? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
-
Dimana Jedar berlibur? Jessica Iskandar menikmati liburan bersama suami dan anak-anaknya di Pulau Payung.
-
Siapa yang biasanya mengunjungi Desa Mukapayung? Bagi keluarga, wisata ini juga bisa dijadikan tempat berenang yang asyik dengan beberapa fasilitas kolam renang.
-
Siapa yang cocok mengunjungi Tumpak Sewu? Bagi Anda pencinta fotografi, sebaiknya mengunjungi tempat ini.
-
Di mana mereka berlibur? Kunjungi Tokyo Disneyland, 8 Foto Kimmy Jayanti Ajak Anak-Anaknya Liburan ke Jepang Kembali berlibur ke luar negeri, Kimmy Jayanti kali ini membawa anak-anaknya untuk terbang ke Tokyo, Jepang.
Penduduk Juzcar memutuskan untuk tidak mengubah warna rumah-rumah mereka setelah menyadari bahwa ini menjadi daya tarik yang potensial bagi pengunjung. Mereka menunggu persetujuan dari pemerintah daerah dan pendeta lokal untuk mengecat bangunan pemerintah dan semua gereja dengan warna biru.
Sebelumnya, rumah-rumah di desa ini berwarna putih. Perubahan besar-besaran dilakukan di Juzcar setelah desa ini terpilih menjadi tempat pengambilan gambar film Smurf 3D yang dirilis 2011 lalu. Hal ini juga menghidupkan bisnis di Juzcar. mereka mulai menjual souvenir-souvenir atau makanan yang berhubungan dengan smurf.
Saat ini, setiap minggu Juzcar dikunjungi sekitar 2.000 orang, 10 kali lipat lebih banyak dari jumlah penduduknya yang berjumlah 200 orang. Walikota merasa senang karena perubahan cat pada bangunan di desa membawa kebahagiaan, membangkitkan ekonomi lokal dan popularitas. Namun dia menekankan bahwa warna biru itu tidak akan permanen.
"Kita akan lihat bagaimana ini berjalan nanti," tandasnya.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadirnya kawasan wisata yang berlokasi di Jalan Mayor Mahmud, Sukajaya, Kecamatan Cikole ini mampu mengundang minat wisatawan dari luar daerah.
Baca SelengkapnyaKampung WarnaWarni Desa Janju, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, menjadi objek wisata populer.
Baca SelengkapnyaHamparan terasering sawah begitu memanjakan mata, terutama saat musim tanam tiba.
Baca SelengkapnyaDi sini pengunjung bisa berswafoto di banyak titik area persawahan. Suasananya bak di Eropa
Baca SelengkapnyaSeluruh beruk yang ada di desa wisata ini akan diajarkan secara khusus selama beberapa bulan.
Baca SelengkapnyaBanyak wisatawan mancanegara yang datang ke sini untuk menikmati keindahannya lautnya sekaligus mencoba surfing.
Baca SelengkapnyaSitus pertapaan itu berada di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Baca SelengkapnyaTamansuruh merupakan desa yang berada di kaki Gunung Ijen. Budaya dan tradisi agraris sangat lekat.
Baca SelengkapnyaSuryatmajan telah mendapatkan predikat sebagai desa/kampung wisata binaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Tempur termasuk objek wisata populer di Jepara.
Baca SelengkapnyaPenduduk desa di sini 90% adalah orang Sunda dan pendukung setia Persib.
Baca SelengkapnyaSelain menawarkan keindahan, curug ini juga memiliki kisah misterius tentang keraton gaib yang berkembang di masyarakat,
Baca Selengkapnya