Kamu benar-benar cinta atau cuma terobsesi? Ini bedanya
Merdeka.com - Antara cinta dan obsesi memang dua hal yang sangat berbeda dan tidak sedikit pula seseorang menjadikannya sebagai obsesi. Sebab, cinta dan obsesi berasal dari tempat, cinta berasal dari perasaan sedang obsesi berasal dari pikiran.
Seorang Psikolog pendidikan anak dan remaja, Tania Jessica mengatakan bahwa cinta itu tulus. Sedangkan obsesi mengharapkan imbalan.
"Cinta itu memiliki rasa empati pengorbanan dan tulus sedangkan rasa obsesi itu sendiri mengharapkan keuntungan," jelas Tania ketika ditemui merdeka.com, Rabu (20/9).
-
Bagaimana kemiripan mereka terlihat? Kemiripan mereka juga terlihat lewat sejumlah foto selfie saat sama-sama mengenakan kacamata hitam.
-
Apa yang paling mirip dari mereka? Kesamaan pada mata paling banyak di-notice netizen di antara keduanya.
-
Apa kisah cinta mereka? Adzana Bing Slamet dan Rizky Alatas terlibat dalam kisah cinlok pada tahun 2013, yang diwarnai putus nyambung.
-
Apa perbedaan Artis Mirip? Ketika berbicara tentang Sandra Dewi dan Dewi Sandra, kesalahpahaman sering kali muncul karena nama mereka yang serupa. Namun, jauh dari sekadar perbedaan nama, keduanya memiliki penampilan yang sangat berbeda. Sandra Dewi, dikenal sebagai seorang aktris terkenal, sementara Dewi Sandra, seorang penyanyi yang telah lama malang melintang di dunia musik Indonesia.
-
Ibu kota negara mana yang mirip dengan Jakarta? Ibu kota negaranya mirip banget dengan Jakarta, ketiga, transportasi umumnya juga mirip banget seperti Trans Jakarta. Nama ibu kota tersebut sama dengan nama negaranya, hanya ditambahkan kata 'city' di belakangnya.
-
Bagaimana membedakan Artis Mirip? Namun, jauh dari sekadar perbedaan nama, keduanya memiliki penampilan yang sangat berbeda. Sandra Dewi, dikenal sebagai seorang aktris terkenal, sementara Dewi Sandra, seorang penyanyi yang telah lama malang melintang di dunia musik Indonesia.
Psikolog yang praktik di klinik psikologi pelangi, Karawang Barat, menyebutkan salah satu ciri orang yang obsesi cenderung lebih posesif. "Seseorang yang memiliki obsesi terhadap pasangannya cenderung sangat posesif bahkan membatasi gerak gerik atau komunikasi pasangannya dengan teman-temannya," lanjut Tania.
Meskipun demikian bukan berarti obsesi berdampak negatif, dia mengarahkan obsesi sah jika diaplikasikan terhadap pekerjaan, cita cita atau pemacu semangat yang bisa membawa hidup lebih positif. Dia juga menambahkan sebelum membangun suatu hubungan pastikan orang tersebut tulus mencintai.
Keuntungan yang dimaksud tidak hanya sekedar materil, namun kedudukan dan popularitas juga termasuk. Salah seorang perempuan, sebut saja Tasya, mengakui dia ragu mencintai kekasihnya dikarenakan munculnya sosok baru yang lebih mapan dalam materi dibanding kekasihnya.
"Enggak tahu ini obsesi atau bukan tapi yang jelas saya bisa menemukan sesuatu yang tidak saya temukan dari kekasih saya saat ini," ungkap dia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya