Karni Mata, kuil di India yang memuja puluhan ribu tikus
Merdeka.com - Sejak berabad-abad lalu binatang telah menjadi objek pemujaan manusia. Dalam berbagai budaya kuno yang tersebar di berbagai belahan dunia, beberapa binatang dianggap sebagai makhluk suci dan karenanya dipuja serta dikeramatkan. Di India, sebuah negara dengan penduduk mayoritas beragama Hindu yang masih memegang teguh tradisi animisme, tradisi pemujaan hewan masih terpelihara hingga sekarang. Ular, gajah, monyet, maupun kerbau merupakan beberapa contoh hewan yang dipuja dan dianggap sakral oleh warga India. Di beberapa daerah India bahkan sengaja didirikan beberapa kuil yang didedikasikan khusus untuk hewan suci tertentu.
Salah satu yang cukup populer hingga saat ini adalah Kuil Karni Mata yang terletak di gurun Thar, tepatnya di daerah Bikaner. Kuil ini memiliki arsitektur yang cukup indah, dengan panel marmer berhiasan rumit dan ukiran perak. Menurut Atlas Obscura, kuil ini merupakan tempat tinggal bagi kurang lebih 20.000 tikus yang dipercaya sebagai hewan suci. Tikus-tikus di Karni Mata dikenal dengan nama Kabbas yang berarti 'anak kecil'. Mereka rutin diberi makan biji-bijian, susu, dan kelapa dalam sebuah mangkuk logam besar.
-
Di mana tikus ditemukan? Penemuan mencengangkan telah ditemukan di Puna de Atacama, sebuah wilayah tandus yang melintang di antara Chili dan Argentina.
-
Bagaimana tikus kanguru mencari makan di gurun? Hewan ini menggali pasir untuk mencari makanan seperti biji pir berduri, ocotillo, dan mesquite, kemudian menyimpan benih-benih tersebut di liangnya.
-
Dimana ular tikus biasanya ditemukan? Jenis ular hitam ini hidup di berbagai habitat. Mulai dari hutan hujan, daerah sekitar sungai, sabana, pemukiman penduduk, perkebunan, hingga persawahan.
-
Mengapa tikus ada di puncak gunung berapi? Hingga kini, alasan mengapa dan bagaimana tikus-tikus itu pergi dan dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrim tersebut belum jelas.
-
Dimana mumi tikus itu ditemukan? Mereka menemukan mumi tikus itu di puncak tiga gunung berapi Andes setinggi 6.100 meter.
-
Dimana tikus bisa berlari? Saat tikus tengah berlari dalam treadmill tersebut untuk mencari jalan keluar, decoder berhasil membaca bagaimana pola hipokampus tikus.
Photo by Parag Sankhe via Atlas Obscura
Tikus-tikus ini dipelihara dan diberi makan oleh keturunan anggota keluarga Depavats dan warga setempat yang rutin melakukan pemujaan di kuil Karni Mata. Kebanyakan dari mereka bekerja sukarela di sana, dan ada beberapa orang yang tinggal di dalam kuil untuk merawat para tikus dan membersihkan bangunan kuil setiap hari.
Photo by Parag Sankhe/Flickr via Atlas Obscura
Photo by Owen Lin/Flickr via Atlas Obscura
Kuil ini diyakini sudah ada sejak tahun 1400. Menurut legenda, saat itu Karni Mata yang dipercaya sebagai titisan dewi Durga meminta tolong kepada dewa kematian Yoma untuk agar jiwa anak seorang pendongeng yang sudah meninggal bisa lahir kembali. Karena Yoma menolak mengabulkan permintaannya, Karni Mata kemudian berjanji bahwa semua pendongeng laki-laki dari anggota kasta Charan (klan si pendongeng yang anaknya meninggal) setelah meninggal akan bereinkarnasi sebagai tikus di kuil Durga Karni Mata. Dan bila tikus-tikus itu meninggal, mereka akan dilahirkan kembali sebagai sebagai anggota keluarga Depavats yang berada dalam garis keturunan Karni Mata.
Para pengunjung kuil tak jarang membawa pulang sisa susu dan makanan para tikus tadi. Sebab mereka percaya kalau sisa makanan para tikus itu membawa berkah dan nasib baik. Penduduk setempat percaya kalau kesejahteraan tikus-tikus ini tak boleh terlupakan, dan jika ada satu tikus yang mati dibunuh atau mati karena ditelantarkan maka harus diganti dengan tikus yang terbuat dari perak atau emas. Mereka bahkan percaya keberadaan tikus-tikus itu dapat melindungi seluruh desa Karni Mata, sebab desa ini berhasil selamat dari serangan bom pada tahun 1961.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beragam faktor mengapa India menjadi 'sarang' ular berbisa.
Baca SelengkapnyaFushimi Inari Taisha adalah kuil utama untuk memuja Inari sekaligus objek wisata populer untuk menikmati pemandangan musim gugur.
Baca SelengkapnyaSejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan goa di Kabupaten Tuban yang dahulu pernah dipakai persembunyian di zaman Belanda, kini penuh dengan kelelawar.
Baca SelengkapnyaVideo merekam penampakan ular piton raksasa yang tertangkap di perkampungan India.
Baca SelengkapnyaSalah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaSelain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata Gegesik juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satunya berburu tikus.
Baca SelengkapnyaMasyarakat percara dulu goa itu digunakan sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, ilmuwan dikejutkan dengan penemuan 13 sisa-sisa mumi tikus di lokasi yang sangat tidak terduga.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta yang ditemukan ilmuwan mengenai tikus bisa tinggal di Mars.
Baca Selengkapnya