Kebutuhan kulitmu bergantung pada siklus menstruasi! Ketahui bedanya

Merdeka.com - Kondisi tubuh wanita dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu estrogen dan progesteron. Berdasarkan aktivitas kedua hormon tersebut dalam sebulan, tubuh akan memasuki beberapa fase atau siklus. Dalam setiap fase, kulit wanita memiliki kebutuhan yang berbeda. Karena itulah, perawatan kulit pun idealnya harus berubah mengikuti setiap fase hormonal.

Berikut ini beberapa tips perawatan kulit sesuai siklus menstruasi yang disarankan oleh para ahli kulit, dilansir dari Refinery29.

Ovulasi

Ovulasi atau masa subur terjadi sekitar dua minggu sebelum haid tiba. Pada saat ini, kadar estrogen dalam tubuh akan memicu peningkatan Luteinizing Hormone (LH). Peningkatan LH juga meningkatkan produksi minyak pada pori-pori, sehingga kulit jadi lebih mudah berjerawat. Mungkin akan muncul satu atau dua flek hitam pada periode ini.

"Pastikan untuk menggunakan makeup dan pelembap bebas minyak," kata Michele Green, MD, ahli dermatologi bersertifikat dan kontributor RealSelf.com. Pilih produk-produk kecantikan yang non-comedogenic.

Pre-menstruasi

Pada fase pre-menstruasi, pembuahan di dalam rahim tidak terjadi. Tubuh menanggapinya dengan menurunkan produksi estrogen. Pada fase ini, kulit berada dalam kondisi paling buruk dan sensitif.

"Ada penurunan estrogen serta lonjakan progesteron dan testosteron sekitar seminggu sebelum haid."

Lonjakan ini menyebabkan pori-pori cenderung tersumbat sebum, sehingga penampilan pori-pori terlihat semakin jelas. Selain itu, muncul jerawat hormonal di sekitar dagu dan di sepanjang garis rahang.

Selama masa-masa pre-menstruasi disarankan untuk menggunakan pembersih dengan kandungan asam salisilat yang cukup tinggi. Produk ini berguna untuk membersihkan kulit hingga ke tingkat pori-pori, menyapu minyak berlebih, dan mencegah perkembangbiakan bakteri. Menurut Ava Shamban, MD, produk perawatan yang mengandung retinoid juga dapat mencegah jerawat dan menghaluskan kulit.

Menstruasi

Selama menstruasi, tingkat estrogen berada pada titik rendah, sementara prostaglandin inflamatori tinggi. Meskipun tidak berminyak atau rentan seperti pada fase pre-menstruasi, kulit juga tidak dalam kondisi terbaik. Rendahnya tingkat estrogen dapat menyebabkan warna kulit tidak merata dan kusam.

Disarankan untuk menggunakan antioksidan topikal (dioleskan) dan oral untuk membantu menyamankan kulit. Teh hijau dan suplemen vitamin C cocok untuk dikonsumsi pada masa-masa ini. Pastikan untuk selalu tidur cukup agar sel kulit bisa beregenerasi secara maksimal.

Pasca menstruasi

Setelah haid berakhir, estrogen mulai meningkat. Hal ini menyebabkan dinding rahim dan terjadi penebalan di dalam folikel. Pada saat siklus ini, kulit berada dalam kondisi puncak.

"Kulit kita cenderung terlihat paling bagus ketika estrogen berada pada titik tertinggi, tepat sebelum ovulasi," kata Debbie Palmer, MD dari Dermatology Associates New York. "Selama ini, kulit cenderung terhidrasi dengan baik, pori-pori terlihat lebih kecil, dan produksi kolagen meningkat."

Cukup lakukan perawatan yang biasa dalam masa-masa ini. Jika kamu ingin menjajal produk perawatan atau makeup baru, sekaranglah saatnya. Pasalnya, saat ini kulitmu cenderung sehat dan tidak sesensitif saat pre-menstruasi dan menstruasi.

Itulah beberapa tips untuk merawat kulit sebelum, saat, dan sesudah menstruasi.