Keluh kesah 'spiderman' cilik asal Gaza, terjebak di tengah konflik
Merdeka.com - Mohammad Al Shaikh, bocah 12 tahun dari Gaza dijuluki sebagai spiderman cilik dari Palestina. Layaknya manusia karet, Mohammad bisa menekuk-nekuk tubuhnya dengan mudah. Dia juga bisa melakukan berbagai gerakan akrobat yang menakjubkan. Mohammad menuai popularitas bertaraf internasional setelah tampil di acara Arab Got Talent pada tahun 2014. Saat itu, konflik dengan Israel telah menghancurkan Gaza dan menewaskan lebih dari 2.000 saudara sebangsanya.
Meskipun gagal memperoleh kemenangan, tetapi Mohammad masih punya banyak mimpi besar. Dia ingin namanya tercatat di Guinness Book of Records. Tapi konflik puluhan tahun di tanah kelahiran Mohammad telah membelenggu kedua kakinya.
Dilansir Gulfnews (22/5), Mohammad merupakan salah satu warga yang bertahan dari konflik bersenjata di Gaza. Bocah asal Tel Al Hawa ini belajar akrobat di pusat pelatihan yang didirikan oleh Mohammad Lubbad. Lubbad mengajak anak-anak Gaza untuk menyalurkan bakat mereka lewat olahraga ekstrem seperti parkour dan akrobat. Setelah satu tahun beroperasi, pusat pelatihan itu harus tutup karena kekurangan biaya. Mohammad beralih ke YouTube untuk mempelajari teknik-teknik baru.
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
-
Kenapa warga Palestina di Gaza diserang? Serangkaian serangan demi serangan terus diluncurkan oleh tentara Israel. Akibatnya, sudah banyak warga Palestina yang meninggal dunia. Bahkan mirisnya, korban termasuk anak-anak.
-
Apa yang terjadi dengan anak di Gaza? Potret sedih seorang bocah Palestina saat kehabisan makanan di tempat distribusi bantuan, ramai jadi sorotan di media sosial. Ekspresi sedihnya ketika mengetahui jika dia tidak mendapat jatah makanan ramai disebut warganet sangat menyayat hati.
-
Kenapa Israel dan Palestina terus berkonflik? Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Mengapa Israel menyerang Gaza? Serangan ini adalah balasan menyusul roket militan Hamas Palestina.
Mohammad dan Lubbad baru saja mengajukan klaim kepada Guinness. Mereka mengirimkan video di mana Mohammad melakukan 33 gerakan akrobat dalam 1 menit. Sementara rekor dunia saat ini adalah 29 gerakan dalam waktu yang sama. Kini Mohammad tengah menanti tanggapan Guinness dengan harapan besar.
Mohammad Al Shaikh, spiderman cilik dari Gaza ©2016 AFPSalah satu impian besarnya akan segera terkabul. Namun dia masih ingin menggapai satu cita-cita lagi, keluar dari Gaza dan melihat dunia. Menurut Mohammad, hal tersulit untuk dilakukan bukanlah membengkokkan tubuhnya 360 derajat, tetapi menembus seluruh blokade yang mengungkung Gaza dari dunia luar.
"Banyak warga Arab dan orang-orang di seluruh dunia mendukung saya dengan mengklik 'Like' di video Facebook saya, dan itu membuat saya sedih karena saya tidak bisa bertemu dan berinteraksi dengan mereka karena blokade ini," tuturnya.
Mohammad Al Shaikh, spiderman cilik dari Gaza ©2016 AFPSetelah final Arab Got Talent, Mohammad ditawari kontrak pelatihan di luar negeri dan sponsor untuk 10 tahun. Dia akan dilatih untuk mengikuti kompetisi akrobat bertaraf internasional. Tapi keluarganya menolak, mengatakan Mohammad terlalu muda untuk tinggal di luar negeri tanpa keluarga.
"Dengan meninggalkan Mohammad di Gaza, kita telah mengubur satu bakat unik," kata Lubbad.
Untuk saat ini, Mohammad harus puas dengan hidupnya. Saat senggang, dia akan memperagakan teknik terbaiknya di tepi pantai Gaza. Dia akan melompat di atas kuda atau membuat penonton kagum dengan beratraksi di atas punggung unta.
"Saya berada di udara dan di sini tidak ada blokade," katanya saat melompat bebas di udara.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan bocah perempuan Gaza yang kesulitan mengangkat jerigen berisi air karena berat.
Baca SelengkapnyaAnak-anak banyak yang menjadi korban kekejaman Israel di Palestina.
Baca SelengkapnyaJurnalis Palestina Sami Shehada merupakan salah satu jurnalis yang terluka dalam serangan militer Israel di Nuseirat, Jalur Gaza, pada April 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan ini direkam dan ditolong oleh seorang jurnalis Palestina.
Baca SelengkapnyaKonflik yang berkepanjangan membuat kehidupan mereka semakin sengsara.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan pengungsi Palestina yang kehilangan tempat aman terpaksa bertahan hidup di Stadion Yarmouk, arena sepakbola tertua dan terbesar di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaKetiadaan bahan makanan, hingga sumber air membuat para pengungsi merasakan derita tak tertahankan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret kondisi balita di Gaza Palestina yang kelaparan akibat kekejaman Israel.
Baca SelengkapnyaGadis asal Gaza mengaku tak akan memaafkan negara-negara Arab karena membiarkan Palestina menderita akibat serangan Israel.
Baca SelengkapnyaPemuda Palestina memberikan dukungan ke Lebanon meski mengalami kesulitan di Gaza.
Baca SelengkapnyaMomen dokter darurat di Palestina ungkap pertemuan menyedihkan dengan seorang gadis berusia 9 tahun.
Baca SelengkapnyaDari sekian banyaknya anak yang terluka, sosok bayi mungil belum lama ini ditemukan dan menjadi sorotan. Ia diselamatkan dari runtuhan bangunan.
Baca Selengkapnya