Kementerian Pariwisata serius urus wisata ritual di Bandung
Merdeka.com - Ritual-ritual kebudayaan yang rutin digelar di Kabupaten Bandung Barat setiap tahunnya akan menjadi fokus Kementerian Pariwisata RI. Dalam beberapa bulan terakhir, Kabupaten Bandung Barat menggelar tiga event terkait ritual, yakni Festival Cihideung, Festival Tangkuban Parahu dan terbaru Perang Tomat.
Ketiga event tersebut terkait dengan wisata budaya dan religi, khususnya tradisi ngaruat yang merupakan ritual membersihkan bumi.
"KBB sudah menjadi fokus Kementerian Pariwisata,” kata Kasubid Promosi Wisata Sejarah dan Religi Bidang Wisata Budaya Kementerian Pariwisata RI, Wawan Gunawan, di sela acara Perang Tomat, Rabu (4/11).
-
Apa tradisi unik di Wotawati? Warga Padukuhan Wotawati punya tradisi unik. Salah satunya adalah tradisi Rasulan yang diadakan setelah masa panen.
-
Apa saja yang dilakukan dalam tradisi Wiwitan? Acara utama dalam tradisi itu adalah pembacaan doa dan dilanjutkan makan bersama.
-
Apa saja tradisi Rebo Wekasan di berbagai daerah? Misalnya, di Bantul biasanya membuat lemper raksasa untuk dibagikan, di Banyuwangi melakukan tradisi petik laut, atau di Banten yang melaksanakan salat khusus di pagi hari pada Rabu terakhir bulan Safar.
-
Kenapa tradisi Wiwitan dilakukan? Acara ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang akan terus dilestarikan dan digenerasikan kepada generasi selanjutnya.
-
Apa tradisi di Kampung Jawa Malaysia? Selain itu, bila ada warga kampung itu yang menikah, mereka juga melaksanakan tradisi rewang.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi Wiwitan? Acara ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang akan terus dilestarikan dan digenerasikan kepada generasi selanjutnya.
Ritual tradisi, kata Wawan, termasuk budaya religi yang terkait dengan kearifan lokal masyarakat. Masyarakat Kabupaten Bandung Barat, kata dia, memiliki kearifan lokal di bidang pertanian, yakni bagaimana mensinergikan petani dengan kebudayaan. "Dia bertani dan berkebudayaan. Ini ekspresi budaya," ujarnya.
Ia menambahkan, aktivitas ruatan atau kebudayaan lokal harus dirawat dan dilestarikan. Ia memuji acara ruatan yang membuka acara perang tomat. Menurut dia masyarakat Kabupaten Bandung Barat sangat kompak.
"Semalam saya datang dan melihat bagaimana aktivitas masyarakat di sini, betul tidak acara Perang Tomat ini sebagai event milik masyarakat. Semalaman saya melihat gotong royong tanpa disuruh. Dalam sekejap umbul-umbul, spanduk, payung sudah beres dipasang," tuturnya.
Wawan melanjutkan, semangat masyarakat dalam melestarikan suatu tradisi menjadi salah satu syarat yang mendorong Kementerian Pariwisata untuk mendukung secara finansial.
Secara nasional, event dengan nuansa wisata budaya sedang marak di Indonesia. Kementerian Pariwisata mencatat ada 136 event wisata budaya dari Sabang sampai Merauke yang sudah dan akan digelar.
Menurut dia, jumlah tersebut berdasarkan permintaan dari masyarakat. "Karena permintaan masyarakat perlu didukung. Ini jadi milik masyarakat. Misalnya Perang Tomat, akan bangga orang Cikareumbi ketika event ini jadi event Indonesia," katanya.
Selama ini, kata dia, jumlah event daerah yang masuk ke Kementerian Pariwisata mengalami peningkatan. "Bisa lebih dari 50 persen yang diajukan dari masyarakat," katanya.
Misalnya dalam waktu dekat ini, kementerian juga akan mendukung acara Festival Dodol Garut di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wilayah Cirebon, Jawa Barat memiliki ragam tradisi dan budaya yang khas. Seluruhnya perlu dirawat salah satunya melalui Festival Kedawung Ngesti Luhung.
Baca SelengkapnyaAda beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian
Baca SelengkapnyaDijelaskan Gus Ipul, Kota Pasuruan memiliki wisata religi dan heritage.
Baca SelengkapnyaKonsep ini ditunjukkan agar kearifan lokal yang ada di IKN tetap terlihat jelas.
Baca SelengkapnyaSulistiawati menambahkan bahwa keberadaan atraksi budaya seperti ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi sektor pariwisata Nusa Penida.
Baca SelengkapnyaPihak cenderung menolak praktik budaya dan kearifan lokal seringkali belum memahami agama dengan komprehensif.
Baca SelengkapnyaMas Adi menyampaikan bahwa masyarakat saat ini masih mempunyai semangat yang tinggi untuk nguri nguri budaya.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan festival pun melibatkan 8 desa yang ada di Kecamatan Pangkalan Jambu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Tarakan menggelar Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) ke IV, yang berlangsung di Taman Berlabuh.
Baca SelengkapnyaFestival Junjung Pusako rencananya dilaksanakan 26-27 September 2023 di Desa Tanjung Gagak, Kecamatan Bathin VII, Sarolangun.
Baca SelengkapnyaFestival Kebangsaan yang digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan.
Baca Selengkapnya