Keren, gadis 18 tahun ciptakan pendeteksi leukemia!
Merdeka.com - Siswa 18 tahun dari Sarasota, Florida, Amerika Serikat, ini berhasil membangun jaringan syaraf tiruan berbasis cloud untuk menemukan pola dalam profil ekspresi genetik dalam mendiagnosis pasien dengan bentuk agresif dari kanker disebut leukemia keturunan campuran.
Karena jaringan syaraf tiruan adalah program yang meniru neuron otak dan interkoneksinya, Brittany Wenger mengatakan kepada Mashable bahwa programnya dapat belajar untuk mendeteksi hal-hal yang melampaui pengetahuan manusia.
Leukemia keturunan campuran umumnya memiliki prognosis buruk, dan tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun hanya sebesar 40 persen.
-
Apa yang dilakukan perempuan dengan AI? Malas dapat 'berbicara' dengan ibunya melalui chatbot ini, yang memberikan tanggapan yang diperkirakan akan diberikan oleh ibunya.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Apa yang Satria lakukan setelah lulus SMA? Setelah lulus SMA, Satria memutuskan untuk lanjut kuliah meski sedang dihadapi dengan kondisi finansial yang mencekik.
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Apa yang Kiran raih setelah lulus SMA? Telah lulus SMA, Ini Deretan Potret Kiran Cucu Soekarno dari Ratna Sari Dewi yang Ganteng dan Blasteran dari Tiga Negara
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
"Berbagai jenis kanker memiliki sidik jari molekul yang berbeda. Dan saya menemukan empat ekspresi gen tertentu dalam tubuh yang dapat ditargetkan untuk membuat obat penyakit tersebut," kata Brittany kepada Mashable (22/5).
Tidak hanya menciptakan alat diagnostik yang kuat untuk penyakit ini, tetapi temuan Brittany juga dapat membantu mengembangkan pengobatan baru. Gadis yang akan lulus dari Out-of-Door Academy di Sarasota ini sebelumnya telah menggunakan teknologi intelijen buatan ini untuk mendiagnosa kanker payudara. Dengan prosedur non-invasif, teknologinya dapat membantu menentukan apakah massa payudara ganas atau jinak. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat deteksi dini kanker serviks pakai AI ini jadi kabar bahagia bagi perempuan.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah perempuan yang membenamkan chip teknologi dalam tubuhnya.
Baca SelengkapnyaDalam era kecerdasan buatan banyak mengukir jejak, salah satunya adalah Fit Aitana, sebuah model kebugaran yang mengguncang dunia Instagram, simak lengkapnya!
Baca SelengkapnyaLily Rain adalah model kecerdasan buatan (AI) yang menghasilkan pendapatan sekitar Rp325.000.000 setiap bulannya.
Baca SelengkapnyaAlat itu terhubung dengan smartphone, sehingga keluarga dapat mengetahui aktivitas dan posisi penderita.
Baca SelengkapnyaSiswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menyebut miniatur jantung akan bisa dipasang di tubuh manusia.
Baca Selengkapnyaeneliti mengembangkan AI yang dapat mendeteksi kanker dan infeksi virus sejak dini dengan analisis gambar sel resolusi tinggi.
Baca SelengkapnyaSakana AI memperkenalkan "AI Scientist" yang mampu melakukan seluruh proses penelitian ilmiah secara otomatis. Mulai dari ide hingga publikasi hasil penelitian.
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPutri pertama Mpok Alpa, Sherly nyaris tak pernah tersorot. Sosoknya muncul kala sang ibunda menjadi bintang tamu dalam sebuah program televisi.
Baca SelengkapnyaPria berkebangsaan Amerika Serikat ini memutuskan membangun sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sensor, self mode atau mobil self-driving.
Baca Selengkapnya