Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keripik 'Surabi Sukur' yang laris sampai Papua

Keripik 'Surabi Sukur' yang laris sampai Papua Keripik surabi. ©2015 Merdeka.com/ Pangeran Aditya Perkasa

Merdeka.com - Demi mengikuti perkembangan dunia kuliner, penjual makanan banyak menginovasi dan membuat sejumlah variasi sebagai ciri khas. Salah satunya dilakukan oleh Eka Nugraha (28) alias Kamel, yang membuat jenis makanan kudapan, yaitu surabi.

Berawal dari kebosanan teman-temannya menyantap surabi buatan sendiri, Kamel lantas memutar otak untuk membuat olahan serabi yang unik. Dia membuat keripik surabi yang dikemas dengan nama 'Surabi Sukur'.

"Kalau dagang kadang sepi (pembeli), malam-malam saya bikin surabi terus dikasih teman, lalu teman bilang bosen makan surabi terus. Karena enggak dimakan, saya memikirkan cara biar enggak mubazir. Lalu saya potong-potong surabinya lalu dijemur terus digoreng," ucap Kamel, Sabtu (14/11).

Tanpa disangka kawan yang sebelumnya bosan dengan surabi buatannya. Justru berbalik memuji ide surabi gorengnya, "Enak nih, tapi lebih enak lagi kalau dikasih bumbu" kata Kamel meniru ucapan temannya.

Kini keripik surabi buatannya tersedia dalam sepuluh rasa, di antaranya ayam bawang, ayam bawang pedas, ayam bawang cabe hijau, oncom, oncom pedas, oncom cabe hijau, keju, barbeque dan kinca.

Berkat hasil inovasinya itu, Surabi Sukur buatan Kamel sudah dipasarkan ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti ke Aceh, Kalimantan, Jakarta, Surabaya, Bali hingga Papua. Dengan harga jual Rp 10.000 per bungkus.

Dengan ditunjang pemasaran via online di antaranya jejaring sosial, dia mengaku penjualannya pun semakin meningkat. "Kalau misi saya inginnya go internasional, soalnya kalau surabi kan makanan yang melegenda, dibanding hamburger sekalipun," ujarnya.

Dia mengungkapkan Surabi Sukur ini merupakan warisan orang tuanya, yang sejak tahun 1978 telah jualan kue surabi. Dari mulai bahan hingga cara pembuatan dia masih mempertahankan kualitasnya. Contohnya dengan tidak menggunakan kompor gas maupun minyak, yang dia yakini akan mengubah rasa.

"Ini bahan bakunya dari tepung beras asli, jadi bukan dari tepung beras jadi yang dibeli di pasar-pasar. Kalau ini enggak dicampur apa-apa termasuk tanpa bahan pengawet," jelasnya.

Selain lewat online, Kamel pun menjual produknya ini di Jalan Cikutra 211a, kota Bandung. Tak hanya keripik surabi, dia menjual beberapa varian lain, seperti serabi oncom, oncom telor, suir ayam, sosis, kornet, smoke beef, bolones, surabi ganggayong (campuran kornet, telor, ayam, sosis ).

Ada pula yang surabi manis dengan toping gula merah, kinca, coklat, keju, jagung keju, coklat keju, pisang,pisang coklat, stroberi, blueberi, greentea dan bebihui (terbuat dari ubi warna ungu).

"Konsumen juga bisa milih campuran toping sendiri, saya jual dari mulai harga empat ribu hingga Rp 15 ribu," jelasnya.

(mdk/frh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menikmati Karupuak Sanjai, Keripik Singkong Khas Bukittinggi yang Mendunia
Menikmati Karupuak Sanjai, Keripik Singkong Khas Bukittinggi yang Mendunia

Bukan sekedar makanan ringan saja, camilan ini ternyata menyimpan sejarah yang cukup panjang.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional

Olahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana

Baca Selengkapnya
Sukamdi Pengusaha Keripik Pisang Sukses Ekspor Produk hingga Hongkong, Sebulan Omzetnya Puluhan Juta
Sukamdi Pengusaha Keripik Pisang Sukses Ekspor Produk hingga Hongkong, Sebulan Omzetnya Puluhan Juta

Dari situ dia akhirnya memilih untuk mencoba membuat keripik pisang yang diberi nama Nadasuka.

Baca Selengkapnya
Berawal Dititip di Warung Kopi, Intip Strategi Penjualan Keripik Ubi Ungu Bisa Tembus Pasar Hongkong
Berawal Dititip di Warung Kopi, Intip Strategi Penjualan Keripik Ubi Ungu Bisa Tembus Pasar Hongkong

Sukamdi menceritakan awal mula dia merintis usaha keripik.

Baca Selengkapnya
Rendah MSG, Aneka Camilan Favorit Keluarga dari Snack and chill.Jkls Dijamin Bikin Ketagihan!
Rendah MSG, Aneka Camilan Favorit Keluarga dari Snack and chill.Jkls Dijamin Bikin Ketagihan!

Fokus pada bisnis kuliner rendah MSG, intip perjalanan Snack and Chill.Jksl!

Baca Selengkapnya
Sempat Dicibir karena Dianggap Gosong, Pisang Goreng Bu Nanik Kini Tembus Pasar Ekspor
Sempat Dicibir karena Dianggap Gosong, Pisang Goreng Bu Nanik Kini Tembus Pasar Ekspor

Kudapan berbahan dasar Pisang dan berwarna coklat kehitaman itu kerap menjadi sajian di banyak acara.

Baca Selengkapnya
Kisah Ibu Rumah Tangga Nekat Jualan Cireng, Tak Disangka Raup Omzet Jutaan Rupiah dan Punya Empat Cabang
Kisah Ibu Rumah Tangga Nekat Jualan Cireng, Tak Disangka Raup Omzet Jutaan Rupiah dan Punya Empat Cabang

Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.

Baca Selengkapnya
Belajar Berbisnis Ala Soeparno, 'Guru' Pengrajin Bawang Goreng di Jatiasih Bekasi
Belajar Berbisnis Ala Soeparno, 'Guru' Pengrajin Bawang Goreng di Jatiasih Bekasi

Keberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.

Baca Selengkapnya
Bermula dari Modal Rp300 Ribu, Perempuan Ini Sukses Buka Bisnis Bawang Goreng hingga ke Luar Negeri
Bermula dari Modal Rp300 Ribu, Perempuan Ini Sukses Buka Bisnis Bawang Goreng hingga ke Luar Negeri

Siapa bilang bawang goreng hanya jadi makanan favorit masyarakat Indonesia?

Baca Selengkapnya