Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah haru Mohamed Bzeek yang rawat 40 anak sekarat di AS

Kisah haru Mohamed Bzeek yang rawat 40 anak sekarat di AS Mohamed Bzeek. ©2017 YouTube/GoFundMe

Merdeka.com - "Saya tahu mereka sakit. Saya tahu mereka akan meninggal. Saya melakukan hal terbaik yang saya bisa sebagai seorang manusia dan menyerahkan sisanya kepada Tuhan," tutur Mohamed Bzeek, 62 ketika ditanya mengenai anak-anak cacat dan sekarat di bawah asuhannya.

Dilansir Oddity Central, Bzeek adalah seorang pria muslim Libya yang bermigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1978. Di sana dia bertemu dengan wanita bernama Dawn yang kemudian dinikahinya. Pasangan itu sepakat untuk mendedikasikan hidup mereka demi merawat anak-anak berkebutuhan khusus yang tengah menunggu ajal.

mohamed bzeek

Mohamed Bzeek ©2017 PBS

Bzeek dan Dawn memilih anak-anak yang terabaikan oleh sistem pengasuhan Amerika Serikat, para balita yang menghabiskan hidup sekejap mereka di rumah sakit pemerintah tanpa sempat merasakan kasih sayang keluarga. Pada tahun 1997, pasangan ini mendapatkan seorang anak lelaki, Adam yang menderita sindrom dwarfisme dan kerapuhan tulang. Dan keduanya menerima dengan ikhlas kondisi anak mereka.

"Tuhan menciptakannya seperti itu, tetapi dia adalah seorang pejuang, seperti anak-anak yang datang untuk tinggal bersama kami," tuturnya kepada PEOPLE.

mohamed bzeek

Mohamed Bzeek ©2017 Los Angeles Time/Genaro Molina

Di tahun 2000, Dawn jatuh sakit karena penggumpalan darah di paru-paru dan harus menyerah pada penyakitnya 15 tahun kemudian. Bzeek masih meneruskan cita-citanya bersama Dawn. Dia adalah satu-satunya orang yang bersedia merawat anak-anak seperti ini di daerahnya.

Melissa Testerman, koordinator penempatan anak-anak berpenyakit di Department of Children and Family Services mengatakan kepada LA Times, "Dia adalah satu-satunya orang yang mau menerima anak yang mungkin tidak akan selamat."

mohamed bzeek

Mohamed Bzeek ©2017 Los Angeles Time/Genaro Molina

mohamed bzeek

Mohamed Bzeek ©2017 Los Angeles Time/Genaro Molina

Sampai saat ini Bzeek sudah merawat 40 anak sakit di ambang kematian. 10 Di antaranya telah dia kuburkan. Perawatan dan pengawasan selama 24 jam dilakukannya sendiri. Ada di antara mereka yang terlalu lemah dan lumpuh. Ada pula yang buta dan tak bisa mendengar sekaligus.

Ketika ditanya kenapa dia bersedia melakukan hal seperti itu, dia hanya menjawab,"Meskipun anak-anak ini tidak bisa berkomunikasi atau melihat atau mendengar, mereka memiliki jiwa. Mereka butuh seseorang untuk mencintai mereka."

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Niat Sholat Jenazah beserta Tata Cara dan Bacaan Doanya
Niat Sholat Jenazah beserta Tata Cara dan Bacaan Doanya

Menyolati jenazah merupakan salah satu kewajiban muslim terhadap jenazah seorang muslim. Pelaksanaannya sendiri berbeda dengan sholat pada umumnya.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Dokter atas Kebiadaban Israel di Gaza: 500 Korban dalam 25 Menit
Kesaksian Dokter atas Kebiadaban Israel di Gaza: 500 Korban dalam 25 Menit

Seorang dokter yang bertugas di Gaza memberikan kesaksian yang begitu memilukan atas apa yang dialami warga Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya
Doa Menjenguk Orang Sakit, Lengkap Latin, Arti dan Keutamaannya
Doa Menjenguk Orang Sakit, Lengkap Latin, Arti dan Keutamaannya

Doa menjenguk orang sakit tidak hanya bermanfaat bagi yang sakit, tetapi juga bagi yang mendoakannya.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Empat Bocah Ditinggal Ibunya Wafat, Beruntung Sosok 'Malaikat' Berseragam jadi Ortu Asuhnya
Kisah Pilu Empat Bocah Ditinggal Ibunya Wafat, Beruntung Sosok 'Malaikat' Berseragam jadi Ortu Asuhnya

Berikut kisah pilu empat bocah yang ditinggal ibunya wafat kini diasuh oleh sosok berseragam.

Baca Selengkapnya
Antusias Warga Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Adi Hidayat di Banjarbaru
Antusias Warga Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Adi Hidayat di Banjarbaru

Dalam tausiahnya, UAH menyampaikan kisah seorang kakek yang merawat musala di sebuah desa.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Air Mata, Ibu di Gaza 'Alhamdulillah' Anaknya Meninggal Posisi Sujud, Kini Semua Buah Hatinya Wafat
Tak Ada Air Mata, Ibu di Gaza 'Alhamdulillah' Anaknya Meninggal Posisi Sujud, Kini Semua Buah Hatinya Wafat

Seorang Ibu asal Gaza tersenyum bahagia melihat anaknya tewas dalam posisi sujud akibat serangan Israel.

Baca Selengkapnya
Bukti Teguhnya Iman Warga Palestina, Seorang Ayah Tetap Memuji Tuhan saat Pangku Jenazah Bayinya yang Tewas Dibunuh Israel
Bukti Teguhnya Iman Warga Palestina, Seorang Ayah Tetap Memuji Tuhan saat Pangku Jenazah Bayinya yang Tewas Dibunuh Israel

Genosida Israel terhadap warga Gaza, Palestina, masih terus berlangsung hingga kini.

Baca Selengkapnya