Kisah haru Mohamed Bzeek yang rawat 40 anak sekarat di AS
Merdeka.com - "Saya tahu mereka sakit. Saya tahu mereka akan meninggal. Saya melakukan hal terbaik yang saya bisa sebagai seorang manusia dan menyerahkan sisanya kepada Tuhan," tutur Mohamed Bzeek, 62 ketika ditanya mengenai anak-anak cacat dan sekarat di bawah asuhannya.
Dilansir Oddity Central, Bzeek adalah seorang pria muslim Libya yang bermigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1978. Di sana dia bertemu dengan wanita bernama Dawn yang kemudian dinikahinya. Pasangan itu sepakat untuk mendedikasikan hidup mereka demi merawat anak-anak berkebutuhan khusus yang tengah menunggu ajal.
-
Apa yang diajarkan Islam tentang orang sakit? Islam juga mengajarkan agar mendoakan orang yang sedang sakit.
-
Bagaimana cara mendoakan orang sakit dalam Islam? Doa untuk orang sakit bisa dibaca saat kita menjenguk seseorang. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadis, bahwa mendoakan sekaligus menjenguk orang sakit itu adalah hal yang mulia.Orang yang menjenguk juga akan mendapat rahmat dari Allah SWT.
-
Apa yang bisa dipanjatkan untuk orang sakit? Dalam ajaran agama Islam, seseorang diminta untuk berlindung dan meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui doa-doa yang tak putus, khususnya saat terbaring sakit.
-
Bagaimana cara berdoa untuk orang sakit? Tidak hanya untuk diri kita sendiri, doa buat orang sakit juga bisa dihaturkan untuk orang lain baik kerabat dekat maupun sahabat kita.
-
Siapa yang berdoa untuk orang sakit? Doa berikut pernah dibaca oleh Rasulullah sebanyak 7 kali ketika tengah menjenguk orang yang sakit.
-
Gimana caranya mengajarkan anak berdoa saat sakit? Tanamkan Ketenangan dan Kepercayaan: Tunjukkan kepada anak bahwa setiap muslim harus memiliki ketenangan dan kepercayaan kepada Allah dalam situasi sulit.
Bzeek dan Dawn memilih anak-anak yang terabaikan oleh sistem pengasuhan Amerika Serikat, para balita yang menghabiskan hidup sekejap mereka di rumah sakit pemerintah tanpa sempat merasakan kasih sayang keluarga. Pada tahun 1997, pasangan ini mendapatkan seorang anak lelaki, Adam yang menderita sindrom dwarfisme dan kerapuhan tulang. Dan keduanya menerima dengan ikhlas kondisi anak mereka.
"Tuhan menciptakannya seperti itu, tetapi dia adalah seorang pejuang, seperti anak-anak yang datang untuk tinggal bersama kami," tuturnya kepada PEOPLE.
Mohamed Bzeek ©2017 Los Angeles Time/Genaro MolinaDi tahun 2000, Dawn jatuh sakit karena penggumpalan darah di paru-paru dan harus menyerah pada penyakitnya 15 tahun kemudian. Bzeek masih meneruskan cita-citanya bersama Dawn. Dia adalah satu-satunya orang yang bersedia merawat anak-anak seperti ini di daerahnya.
Melissa Testerman, koordinator penempatan anak-anak berpenyakit di Department of Children and Family Services mengatakan kepada LA Times, "Dia adalah satu-satunya orang yang mau menerima anak yang mungkin tidak akan selamat."
Mohamed Bzeek ©2017 Los Angeles Time/Genaro Molina Mohamed Bzeek ©2017 Los Angeles Time/Genaro MolinaSampai saat ini Bzeek sudah merawat 40 anak sakit di ambang kematian. 10 Di antaranya telah dia kuburkan. Perawatan dan pengawasan selama 24 jam dilakukannya sendiri. Ada di antara mereka yang terlalu lemah dan lumpuh. Ada pula yang buta dan tak bisa mendengar sekaligus.
Ketika ditanya kenapa dia bersedia melakukan hal seperti itu, dia hanya menjawab,"Meskipun anak-anak ini tidak bisa berkomunikasi atau melihat atau mendengar, mereka memiliki jiwa. Mereka butuh seseorang untuk mencintai mereka."
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyolati jenazah merupakan salah satu kewajiban muslim terhadap jenazah seorang muslim. Pelaksanaannya sendiri berbeda dengan sholat pada umumnya.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter yang bertugas di Gaza memberikan kesaksian yang begitu memilukan atas apa yang dialami warga Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaDoa menjenguk orang sakit tidak hanya bermanfaat bagi yang sakit, tetapi juga bagi yang mendoakannya.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah pilu empat bocah yang ditinggal ibunya wafat kini diasuh oleh sosok berseragam.
Baca SelengkapnyaDalam tausiahnya, UAH menyampaikan kisah seorang kakek yang merawat musala di sebuah desa.
Baca SelengkapnyaSeorang Ibu asal Gaza tersenyum bahagia melihat anaknya tewas dalam posisi sujud akibat serangan Israel.
Baca SelengkapnyaGenosida Israel terhadap warga Gaza, Palestina, masih terus berlangsung hingga kini.
Baca Selengkapnya