Kisah Pengusaha Muda Surabaya Bangkit setelah Kebakaran dengan Modal Harapan
Merdeka.com - Menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia membagikan kisah inspiratif UMKM Surabaya, Revolt Industry. Perusahaan ini digawangi lima anak muda, salah satunya Agung Dwi Kurnianto yang berusia 31 tahun.
Setelah lulus kuliah, Agung dan rekan-rekannya memulai bisnis kerajinan kulit seperti dompet dan tas dari garasi kecil. "Bermodal nekat, kami berlima otodidak belajar menjahit, me-manage tim, bisnis dan keuangan. Semua dari internet," jelas Agung.
Pertengahan 2014, Revolt Industry resmi berdiri. "'Revolt' bisa diartikan perjuangan, perlawanan atau pemberontakan untuk bangkit, sedangkan kata 'industry' melambangkan sesuatu yang terus bergerak," kata Agung.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong industri fashion? “Industri fasyen ini harus bisa menjadi contoh bagi industri yang lain agar ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan,“ ujar Bupati Ipuk.
-
Bagaimana pengusaha ini merintis bisnisnya? Ketika itu, dirinya masih mengerjakan semuanya seorang diri mulai dari menggarap desain, mengerjakan pakaian sampai menjadi model iklan.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
-
Apa yang dijual oleh UMKM Purwakarta ini? Pastel kering awalnya merupakan camilan ringan yang bisa dibuat sendiri di rumah. Penganan ini umumnya memiliki cita rasa gurih, dengan isian abon.
-
Bagaimana Pertamina membina UMKM? Pertamina memiliki beragam program untuk UMKM binaannya, khususnya UMKM kerajinan, yakni program pembinaan yang meliputi pelatihan, pelibatan dalam pameran baik di dalam maupun luar negeri, pemberian akses pada sertifikasi, pemberian hibah alat teknologi tepat guna, publikasi dan promosi.
-
Produk apa yang dibawa UMKM Merajut Asa Kita? Salah satu UMKM fashion yakni Merajut Asa Kita, akan membawa berbagai produk rajutan ramah lingkungan.
"Bisnis kami adalah perjuangan tanpa henti untuk mengangkat produk lokal agar kita bisa bangkit bersama karena UMKM lokal adalah penggerak ekonomi nasional," tambah Agung.
Sempat Terpuruk karena Kebakaran
©2021 Revolt Industry
Revolt Industry pertama kali memasarkan produk lewat sebuah event di Surabaya. Penjualan mereka meledak usai mengikuti event tersebut. Namun di akhir tahun 2014, tempat usaha mereka ludes terbakar dalam 15 menit.
"Akhirnya kami mulai lagi dari nol, bahkan dapat dibilang minus. Langkah awal dengan sewa kontrakan. Sempat mengalami kebanjiran, perampokan dan masih banyak tantangan lain, tetapi selama masih ada harapan, kami tetap melanjutkan perjuangan," ujar Agung.
Kini Revolt Industry mampu mempekerjakan 40 karyawan. Pandemi kemudian menjadi pukulan tersendiri. Omzet mereka anjlok hingga 80 persen.
"Kami memutar otak agar minimal biaya operasional bisa ter-cover dan pengurangan karyawan tidak perlu dilakukan. Pertahanan paling baik adalah dengan menyerang," ujar Agung.
Berusaha Bangkit dengan Inovasi dan Kampanye Kreatif
©2021 Tokopedia
Revolt Industry akhirnya menyerang dengan membuka gallery store pertama selama 7 tahun dan terus berinovasi melalui desain produk, mental manusia-manusia di dalamnya, hingga kampanye. Misalnya Play Role Campaign untuk mengajak masyarakat membantu pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi dengan memakai produk lokal. Kampanye ini diluncurkan tanpa mengambil untung.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi, tidak melulu menyalahkan keadaan, tapi apa yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri maupun sekitar. Sepuluh persen hasil penjualan kami donasikan ke yayasan dan turut serta dalam aksi di Surabaya dan sekitarnya untuk membantu masyarakat yang kelaparan," tambah Agung.
Platform digital seperti Tokopedia menjadi harapan Revolt Industry untuk bertahan terutama selama pandemi. Tokopedia, menurut Agung, sangat memudahkan mengelola bisnis. "Hanya dari depan laptop, kita bisa mendekorasi toko, mengatur buka tutup toko, stok, hingga menganalisis pasar."
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan melakukan inisiatif tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui pemasok lokal dan mitra lainnya.
Baca SelengkapnyaLembaga riset independen tersebut memandang kebijakan tersebut telah memunculkan sejumlah tantangan dan kontroversi yang signifikan.
Baca SelengkapnyaAwalnya tak punya modal, pasutri asal Tulungagung ini berhasil merintis usaha kafe dan diminati banyak konsumen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekar Ayu Irawati, seorang pengusaha muda, telah menciptakan sebuah konsep dengan kreativitas daur ulang.
Baca SelengkapnyaDiselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan-perusahaan muda didorong untuk mengambil langkah maju dan mempresentasikan bisnis mereka kepada dunia di zona start-up.
Baca SelengkapnyaMirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, O kabur ke Kalimantan dan bekerja di pabrik tahu.
Baca Selengkapnya