Kisah seorang programmer ajari tunawisma bikin aplikasi canggih
Merdeka.com - Entah apa yang terlintas di benak Patrick McConlogue ketika dirinya berpikir untuk mengajarkan JavaScript kepada seorang pria tunawisma yang ditemuinya di jalan dan juga membantunya mengkode aplikasinya sendiri.
Patrick adalah seorang programmer perangkat lunak berusia 23 tahun. Suatu hari, ketika ia berjalan menuju tempat kerjanya, Patrick bertemu dengan seorang pria tunawisma yang membuatnya mendadak memiliki ide untuk mengajarinya cara membuat aplikasi.
"Idenya sederhana. Tanpa berusaha melecehkannya, saya menawarkan dua pilihan: saya akan kembali besok dan memberikannya uang tunai USD 100 (Rp 1,1 juta) atau saya akan kembali besok dan memberikannya tiga buku JavaScript (beginner-advanced-expert) dan sebuah laptop murah. Saya akan berangkat kerja satu jam lebih awal untuk mengajarinya coding," tulis Patrick di situsnya.
-
Mengapa pria ini membuat ide ini? 'Kalau tidak ada kerjaan kita sendiri yang bikin kerjaan itu, jadi waktu tidak terbuang sia-sia. Kita bisa menghasilkan produk dan menghasilkan rupiah,' pungkas dia.
-
Apa ide kreatif dari pria ini? Pria tersebut sengaja mengumpulkan botol-botol kaca bekas sirup yang sudah tak terpakai. Ia membelinya di tukang rongsok dengan harga Rp500.'Kalau sudah saya bersihkan, ini bisa dijual di angka Rp10 ribu hingga Rp15 ribuan tergantung dari daerah kalian masing-masing pasarannya berapa,' ucap pria tersebut.
-
Bagaimana seseorang menunjukkan inisiatif? Orang yang memiliki aspek inisiatif umumnya dapat memutuskan dan melakukan sesuatu tanpa harus diberi tahu.
-
Bagaimana mereka bertemu? Sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu, pria Palestina ini, bersama dengan seluruh warga Palestina di Tepi Barat, dilarang masuk ke Israel, sehingga keduanya bertemu secara diam-diam di Ramallah.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
Bukannya menerima uang yang ditawarkan oleh Patrick, pria tunawisma bernama Leo ini justru memilih untuk belajar caranya mengkode. Ia berpikir bahwa uang bisa habis dengan mudah dalam seminggu, sedangkan pengetahuan akan menjadi aset besar baginya di masa depan.
"Dia bilang saya bisa mendapat laptop dan belajar bagaimana caranya melakukan sesuatu dan saya pikir itu bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih," kata Leo.
Leo telah menjadi seorang tunawisma selama dua tahun terakhir, setelah ia kehilangan pekerjaannya sebagai agen asuransi jiwa. Ia kemudian mengetahui bahwa uang sewa apartemennya naik sebagai konsekuensi adanya kondominium mewah yang sedang dibangun di dekat apartemennya.
Anehnya, ide Patrick justru mendapat kecaman keras dari beberapa orang yang percaya bahwa Leo hanya membutuhkan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Lainnya mengatakan bahwa pendekatan yang Patrick lakukan terhadap Leo benar-benar menghina pria itu.
Namun, Patrick menjawab semua cemoohan itu dengan sebuah pepatah lama yang berbunyi: give a man a fish and you feed him for a day. Teach a man to fish and you feed him for a lifetime. Dalam bahasa Indonesia, pepatah lama ini diterjemahkan sebagai berikut: berikan seekor ikan pada seseorang dan kamu telah memberinya makan untuk sehari. Ajarkan dia memancing dan kamu telah "memberinya" makan seumur hidup.
Photo:Patrick McConlogueDengan mengabaikan kritik-kritik itu, programmer muda itu lalu membelikan Leo sebuah laptop murah Samsung Chromebook, tiga buku pemrograman, hotspot WI-FI-nya sendiri dan mulai mengajarinya cara mengkode. Sebagaimana dilansir Odditycentral, setiap pagi Patrick akan berangkat satu jam lebih awal dari rumahnya, sehingga ia bisa bertemu dengan Leo di taman dan mengajarinya ilmu yang dibutuhkannya untuk menjadi seorang pengembang perangkat lunak yang benar.
Leo dan Patrick kini sedang bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah aplikasi yang akan diluncurkan pada minggu kedelapan perjalanan mereka. Meskipun mereka ingin tetap merahasiakan aplikasi tersebut, Patrick memberi sedikit petunjuk bahwa aplikasi mereka berkaitan dengan pemanasan global dan perubahan iklim.
Proyek yang sedang mereka kerjakan kini sudah setengah jalan dan mereka sangat senang dengan apa yang mereka berhasil capai sejauh ini. Walau masih ada beberapa kritik yang diterima Patrick tentang idenya, bersama dengan Leo, ia berhasil mengumpulkan basis penggemar yang cukup besar. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia pernah dicampakkan kekasihnya karena bisnisnya bangkrut dan menderita sakit.
Baca SelengkapnyaPerusahaan logistik Achmadi kini memiliki 200 klien yang kebanyakan merupakan perusahaan asal Jepang.
Baca SelengkapnyaPria asal Jepang ini sampai kaget dengan kemahiran karyawan minimarket ini.
Baca SelengkapnyaUntungnya, sang ibu membebaskan dirinya untuk menjadi apa saja yang ia sukai.
Baca SelengkapnyaKisah pemuda yatim piatu ditolong polisi baik dan diberi pekerjaan.
Baca SelengkapnyaPanji mulai menyadari efek buruk tidak serius sekolah. Ia sulit mendapatkan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaUnggah apresiasi untuk suami yang pernah diremehkan hingga kini menyandang gelar doktor, tuai pujian.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pengrajin di Kampung Tarikolot telah membentuk ekosistem industri logam yang besar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, total karyawan yang bekerja di usaha batik Anton mencapai 67 orang.
Baca SelengkapnyaSetelah bertemu dengan wanita pemilik akun @iyasaya_emngkenapa, pria tersebut akhirnya mendapat pertolongan.
Baca SelengkapnyaPria ini ceritakan perjalanan hidupnya yang di-bully sejak SD hingga kuliah oleh temannya. Kini menjadi dosen yang sukses.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang pemuda diputusin karena pengangguran, kini jadi perwira TNI AL.
Baca Selengkapnya