Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Venesia dan Great Barrier Reef Jadi Situs UNESCO yang Keberadaannya Terancam

Kisah Venesia dan Great Barrier Reef Jadi Situs UNESCO yang Keberadaannya Terancam kota venesia. ©REUTERS/Stefano Rellandini

Merdeka.com - Dua situs yang dilindungi oleh UNESCO tengah dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Venesia terancam masuk red list, sementara Great Barrier Reef Australia bakal masuk daftar situs alami dalam bahaya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Melansir dari Daily Sabah (25/6/2021), UNESCO mengancam akan memasukkan Venesia sebagai Situs Warisan Dunia yang terancam punah. Otoritas kebudayaan di bawah PBB itu memberi peringatan akan memasukkan kota kanal tersebut ke daftar merah pada pertengahan Juli 2021.

Venesia Terancam Masuk Red List Karena Industri Kapal Pesiar

kota venesia©REUTERS/Alessandro Bianchi

Venesia akan masuk red list jika kota tersebut tidak melepas industri kapal pesiarnya. UNESCO mengecam upaya Italia yang tidak bersemangat untuk menahan kerusakan yang disebabkan oleh kapal-kapal besar dan pariwisata massal.

Venesia menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dari mancanegara. Pada 1980-an, Karnaval Venesia dihidupkan kembali dan kota ini menyelenggarakan festival bergengsi, yaitu Biennale dan Festival Film Venesia.

Venesia dan lagunanya lantas menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1987. Label ramah pariwisata itu yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi ekonomi lokal.

Jika UNESCO serius dengan ancamannya, maka reputasi kota Venesia akan hancur bagi turis. Pariwisata yang menjadi pendapatan utama kota ini bakal terpukul. Jika rencana tersebut terlaksana, Italia akan diminta untuk menyusun rencana aksi baru dan menyerahkan laporan implementasi itu pada Februari 2022.

Pemerintah di Roma menanggapinya dengan rasa kekhawatiran. Mereka akan bergerak cepat untuk memperbaiki situasi tersebut.

"Ini akan menjadi masalah yang sangat serius bagi negara kita," kata Menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini. "Waktu untuk ragu-ragu sudah berakhir."

Great Barrier Reef Terancam Rusak

reef

©Great Barrier Reef Foundation

Jika Venesia terancam masuk daftar merah, lain cerita dengan Great Barrier Reef Australia. Menurut UNESCO, situs warisan alam itu harus segera masuk daftar Situs Warisan Dunia yang berada dalam bahaya akibat kerusakan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Dikutip dari BBC, Selasa (22/6/2021), PBB mengatakan sistem terumbu karang terbesar di dunia ini harus diturunkan ke daftar 'situs dalam bahaya' pada pertemuan yang akan terjadi bulan depan. Hal ini mendesak Australia untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi pemanasan global. Walaupun begitu, UNESCO dan pemerintah Australia masih memperdebatkan apakah Great Barrier Reef layak masuk ke daftar situs dalam bahaya pada 2017.

Menteri Lingkungan, Sussan Ley mengatakan pemerintah terkejut dengan pengumuman terbaru UNESCO, menganggap UNESCO ingkar janji untuk tidak mengambil langkah tersebut. Harus diakui, rekomendasi tersebut bakal berdampak pada industri pariwisata yang telah menciptakan ribuan lapangan kerja di Australia. Saat ini, China memimpin UNESCO dan ada beberapa spekulasi bahwa ketegangan yang sudah berlangsung lama antara Beijing dan Canberra mungkin telah memengaruhi keputusan tersebut.

Laporan UNESCO terakhir mengatakan bahwa walaupun ada upaya dari pemerintah Australia, target utama untuk meningkatkan kualitas air di terumbu karang belum terpenuhi. Terpantau telah terjadi beberapa peristiwa 'pemutihan' di terumbu karang dalam lima tahun terakhir. Naiknya suhu laut adalah akibat dari pemanasan global yang disebabkan oleh pembakaran bahan fosil adalah penyebab utama kerusakan terumbu karang.

"Rekomendasi dari UNESCO jelas dan tegas bahwa pemerintah Australia tidak berbuat cukup untuk melindungi aset alam terbesar kita, terutama pada perubahan iklim," kata Richard Leck, Kepala Kelautan untuk World Wide Fund for Nature-Australia.

Jika rekomendasi UNESCO tersebut diikuti, ini akan mejadi pertama kalinya Situs Warisan Dunia alami ditempatkan pada daftar dalam bahaya. Tetapi, kelompok lingkungan menolak saran apa pun bahwa rekomendasi itu bersifat politis.

Reporter: Komarudin/Paquita GadinSumber: Liputan6.com

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lima Tempat Terlarang di Dunia, Manusia Tak Boleh Menginjakkan Kaki di Sini, Salah Satunya Ada Pulau Mengerikan
Lima Tempat Terlarang di Dunia, Manusia Tak Boleh Menginjakkan Kaki di Sini, Salah Satunya Ada Pulau Mengerikan

Ada berbagai alasan manusia dilarang ke tempat ini, salah satunya soal keselamatan.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Pulau Sempu Malang, Pantai Kecil di Tengah Hutan yang Terlarang bagi Wisatawan
5 Fakta Pulau Sempu Malang, Pantai Kecil di Tengah Hutan yang Terlarang bagi Wisatawan

Siapapun yang nekat wisata bisa dipenjara 10 tahun dan denda hingga Rp200 juta

Baca Selengkapnya
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali

Semakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.

Baca Selengkapnya
Serunya Menjelajahi Geopark Wonogiri, Salah Satu Warisan Dunia UNESCO yang Eksotis
Serunya Menjelajahi Geopark Wonogiri, Salah Satu Warisan Dunia UNESCO yang Eksotis

Geopark Wonogiri memiliki potensi wisata alam seperti pantai, goa, dan pegunungan.

Baca Selengkapnya
12 Fakta Unik Australia, Negara Benua yang Tak Punya Gunung Api Aktif
12 Fakta Unik Australia, Negara Benua yang Tak Punya Gunung Api Aktif

Salah satu fakta unik Australia adalah keberadaan domba di sini disebut lebih banyak dibandingkan manusia.

Baca Selengkapnya
Mengapa di Australia Banyak Hewan Beracun? Ternyata Ini Alasannya
Mengapa di Australia Banyak Hewan Beracun? Ternyata Ini Alasannya

Australia, panggung eksotis bagi laba-laba, ular beracun, ubur-ubur mematikan, dan makhluk aneh seperti platipus.

Baca Selengkapnya
Menparekraf Ajak Warga Sulsel Jaga Karst Rammang-Rammang: Jangan seperti Toba dapat Kartu Kuning
Menparekraf Ajak Warga Sulsel Jaga Karst Rammang-Rammang: Jangan seperti Toba dapat Kartu Kuning

Geopark Maros-Pangkep menjadi global geopark ke-8 di Indonesia yang masuk daftar UNESCO Global Geopark.

Baca Selengkapnya
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air

Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.

Baca Selengkapnya
Diduga Sudah Punah, Inilah 10 Hewan yang Muncul Kembali dan Ditemukan Masih Hidup
Diduga Sudah Punah, Inilah 10 Hewan yang Muncul Kembali dan Ditemukan Masih Hidup

Dalam dunia hewan, ternyata ada hewan yang bisa ditemukan kembali setelah diduga punah. Inilah 10 hewan tersebut, yuk simak!

Baca Selengkapnya
Eksotisme Pulau Kakaban, Danau Ubur-Ubur Terbesar di Dunia yang Larang Wisatawan Berenang
Eksotisme Pulau Kakaban, Danau Ubur-Ubur Terbesar di Dunia yang Larang Wisatawan Berenang

Wisatawan yang berenang dianggap membahayakan ekosistem bawah laut.

Baca Selengkapnya
Wisata Nusa Penida Populer, Destinasi Alam yang Seru dan Memukau
Wisata Nusa Penida Populer, Destinasi Alam yang Seru dan Memukau

Nusa Penida menyimpan keindahan alam yang cantik dan memesona.

Baca Selengkapnya
Luas dan Ketinggiannya Kian Menyusut, Gumuk Pasir Parangtritis Segera Direstorasi demi Wujudkan Geopark Nasional
Luas dan Ketinggiannya Kian Menyusut, Gumuk Pasir Parangtritis Segera Direstorasi demi Wujudkan Geopark Nasional

Terdapat sejumlah masalah lain yang mengancam kelestarian kawasan gumuk.

Baca Selengkapnya