Kue keranjang pembawa kemakmuran di Tahun Baru Imlek
Merdeka.com - Siapa yang tahu kue keranjang? Kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah ini merupakan makanan yang wajib ada setiap perayaan tahun baru China atau Imlek. Tanpa kue keranjang, rasanya Imlek kurang lengkap.
Konon, kue keranjang atau disebut juga Nian Gao ini disebut-sebut sebagai makanan yang dihidangkan untuk Dewa Tungku. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa setiap tahu baru, Dewa Tungku akan kembali ke surga untuk melaporkan perbuatan manusia. Agar Dewa Tungku merasa senang dan tidak melaporkan hal-hal yang buruk terhadap raja Surga, masyarakat memberikan persembahan berupa kue keranjang.
Seperti dilansir oleh Chinatownology, kata Nian Gao sendiri memiliki legenda yang panjang. Kata Nian berasal dari nama monster yang tinggal di dekat pedesaan. Monster Nian ini seringkali memangsa hewan-hewan hutan.Namun karena pada musim dingin semua hewan tidur, monster Nian mulai mencari makanan lain. Pergilah dia ke sebuah pemukiman warga untuk mencari makan. Hal ini diketahui oleh salah satu warga yang bernama Gao.
-
Kenapa kue keranjang jadi makanan khas Imlek? Kue keranjang memiliki makna simbolis yang positif, seperti keberuntungan, kemakmuran, keabadian, dan harapan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
-
Apa makna kue mangkok di Imlek? Kue mangkok merupakan simbol dari keberuntungan, kebahagiaan, dan kesuksesan.
-
Kenapa kue mangkok dihidangkan di Imlek? Kue mangkok merupakan simbol dari keberuntungan, kebahagiaan, dan kesuksesan.
-
Bagaimana kue keranjang melambangkan harapan? Kue ini dikenal dengan rasa manis dan tekstur kenyal, serta dipercaya dapat membawa keberuntungan, kesehatan, kekayaan, dan kebahagiaan. Disusun bertumpuk, kue ini melambangkan harapan untuk mendapatkan gaji yang lebih baik dan posisi yang lebih tinggi.
-
Apa nama hidangan yang identik dengan Imlek? Menu Imlek tidak hanya memikat lidah, tetapi juga mencerminkan simbolisme dan makna keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.
-
Apa itu kue keranjang? Kue keranjang adalah kue khas Imlek yang terbuat dari tepung ketan, gula, dan air yang dikukus dalam cetakan bambu.
Khawatir monster Nian akan memangsa penduduk desa, Gao pun membuat makanan dari tepung ketan dan menaruhnya di depan rumah warga. Ketika monster Nian datang bermaksud memangsa warga, dia akhirnya memakan kue yang dibuat Gao. Setelah kenyang, Nian pun kembali ke sarangnya. Akhirnya kue tersebut bisa menyelamatkan nyawa warga desa. Untuk merayakan keselamatan mereka, warga pun membuat kue ini setiap tahun baru dan menamakannya kue Nian Gao.
Nian Gao sendiri dalam bahasa China berarti kemakmuran. Sehingga setiap tahun baru dengan menyediakan kue keranjang, mereka berharap bisa mendapatkan kemakmuran.
Kue keranjang berbentuk bulat serta memiliki rasa yang legit dan manis. Biasanya kue ini akan disajikan dengan cara ditumpuk mengerucut ke atas. Di bagian atas kue keranjang pun seringkali dihias dengan huruf China yang melambangkan kemakmuran.
Membuat kue keranjang bukan perkara mudah, karena api yang digunakan harus stabil. Hal ini sesuai dengan penuturan Andi, salah satu warga keturunan Tionghoa asal Kalimantan.
"Biasanya kue keranjang dimasak di api besar. Apinya harus stabil, kalau tidak nanti gosong. Misalkan kalau apinya terlalu besar," ungkap Andi ketika ditemui Merdeka.com (12/01).
Cara mengonsumsi kue keranjang pun bermacam-macam. Anda bisa mengukusnya terlebih dahulu, kemudian menyajikannya dengan parutan kelapa, atau langsung dipotong-potong dan dihidangkan dengan santan. Cara ini dilakukan agar kue keranjang tak terasa keras saat dimakan.
Bagaimana, sudah siap mencicipi hidangan kue keranjang di Tahun Ular Air ini? (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesanan kue keranjang terus meningkat jelang Imlek. Apa sih makna di balik rasa manisnya?
Baca SelengkapnyaNama kue keranjang, atau Nian Gao, memiliki kisah sendiri yang menarik. Konon, kue ini dinamai setelah monster pemakan manusia bernama Nian.
Baca SelengkapnyaSelain sebagai santapan, kue keranjang juga memiliki makna simbolis yang positif, seperti keberuntungan, kemakmuran, keabadian, dan harapan.
Baca SelengkapnyaWarga Tionghoa menyakini setiap makanan membawa keberuntungan hingga membuat panjang umur bagi yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaKue keranjang atau Nian Gao adalah kue tradisional yang sering disajikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek di berbagai budaya Tionghoa.
Baca SelengkapnyaKuliner Imlek, baik yang hasil akulturasi maupun yang autentik, selalu membawa makna simbolis dan filosofis, seperti kue keranjang, kue lapis legit dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 10 februari mendatang, permintaan kue keranjang meningkat hingga 20 persen.
Baca SelengkapnyaSelain kue keranjang dan jeruk, ikan bandeng ternyata juga menjadi sajian yang lekat dengan perayaan Imlek.
Baca SelengkapnyaCiptakan suasana meriah di rumah Anda dengan 10 ide dekorasi Imlek yang sederhana, mulai dari lampion hingga pohon angpau.
Baca SelengkapnyaLontong Cap Go Meh juga menjadi lambang kebersamaan dan kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa.
Baca SelengkapnyaKue mangkok Imlek yang manis dan lembut ini merupakan resep sederhana, ideal untuk dinikmati saat perayaan atau sebagai camilan bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaNuansa Imlek sudah terasa di area Pasar Lama Kota Tangerang. Pernak pernik sampai kuliner khas peranakan tersaji lengkap di sini.
Baca Selengkapnya