Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ladies, jangan pernah takut untuk jadi ibu muda

Ladies, jangan pernah takut untuk jadi ibu muda ilustrasi ibu muda. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Seperti biasa, merdeka.com akan kembali ingin memberikan beberapa tulisan dari para pembaca. Tentu saja berhubungan dengan romansa cinta. Di #CurhatCinta kali ini merdeka.com akan mengangkat kiriman dari Asih yang ingin berbagi kisah menarik menjadi seorang ibu muda. Mari kita simak.

Halo pembaca merdeka.com...

Nama Saya Asih, asal dari Cikarang. Saya ingin berbagi kisah tentang hidup Saya yang mungkin juga dirasakan oleh Anda juga yang membaca ini.

Saya saat ini belum genap berusia 23 tahun. Tapi Saya sudah punya anak lai-laki yang tampan berusia 3 bulan. Saya menikah muda, di usia yang juga belum genap 21 tahun. Suami Saya saat itu berusia 25 tahun. Saya memutuskan menikah muda karena beberapa alasan. Setahun usia pernikahan, kami baru mendapat berkah dari Tuhan. Saya hamil, dan Januari 2017 lalu Saya resmi menyandang status sebagai seorang ibu.

Jujur, di awal pernikahan Saya tidak ingin memiliki anak dulu. Saya berpikir bahwa memiliki anak itu ribet, banyak kebutuhan, Saya pun tidak bisa bekerja layaknya wanita di luar sana. Saya bersikeras untuk tidak memiliki anak kepada suami Saya. Namun dia tidak mau dan terus membujuk Saya agar bersedia punya anak.

Saya berpikir, suami Saya ini egois sekali. Dia tidak ikut mengandung, sembilan bulan Saya membawa bayi dalam perut, makan ini itu tidak boleh, banyak pantangan, dan saat persalinan, dia tidak ikut sakit. Yang menanggung sakitnya Saya. Belum lagi nanti jika sudah melahirkan, bayi itu akan terus menempel pada Saya. Suami kerja dari pagi sampai sore di kantor. Pulang-pulang, anak sudah bersih, baru mandi dan tidak ikut ganti popok, merasakan rewelnya bayi, mengurus rumah, dan segala macam. Saya belum siap untuk itu. Bukankah dia egois?

Ternyata setelah Si Kecil lahir, semua berubah. Tuhan memberikan hidayah pada Saya. Seorang wanita mungil, 22 tahun, menjadi seorang ibu muda.

Satu yang bisa Saya petik dari keadaan Saya. Naluri ibu itu akan muncul dengan sendirinya saat melihat bayi yang sudah menempel pada tubuh kita 9 bulan lamanya. Tidak ada istilah belum siap menjadi ibu. Ingatlah para pembaca, tidak ada sekolah atau kursus untuk menjadi orang tua yang baik atau ibu yang baik untuk bayi kita. Semua itu akan terbiasa oleh keadaan. Semua yang dibutuhkan oleh Si Kecil pasti bisa kita penuhi.

Suami Saya terus memberikan dorongan positif semasa hamil dan itu benar-benar membuat Saya kuat, bahkan pasca melahirkan. Dorongan postif itu membuat Saya sangat sayang pada anak. Bahkan saat ini Saya tidak mengizinkan sembarangan orang menyentuh anak Saya. Termasuk menggantikan popok. Sekalipun itu mama Saya sendiri. Saya benar-benar ingin menjadi ibu terbaik yang merawat anak secara penuh.

Selain itu, menjadi ibu muda bukan hal yang memalukan. Saya pun tidak melakukan dosa. Mengapa Saya harus malu? Saya ini kebetulan memang punya wajah yang seperti anak kecil. Orang banyak yang berpikir, "Masih kecil kok udah punya anak, sih?"

Jujur, Saya tidak mempedulikan itu. Karena banyak di luar sana wanita yang ingin punya anak namun belum juga diberi oleh Tuhan. Saya masih belum 23 tahun sudah diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk merawat titipan-Nya. Bukankah itu menarik? Tidak semua orang bisa memiliki pengalaman seperti ini, lho.

Jika ada yang bilang memiliki anak memperlancar rezeki. Itu juga sebuah anugerah. Saya tidak menampik hal itu. Rezeki selalu ada, meskipun Saya tak lagi bekerja. Saya pun tidak bisa mengetahui dari mana rezeki itu berasal, namun percayalah bahwa semua itu akan mengalir begitu saja.

Nah, buat para pembaca yang sampai saat ini masih ragu untuk memiliki anak, hilangkan perasaan itu. Menjadi ibu muda tidak ada yang salah. Saat anak kita besar, kita malah akan terlihat awet muda. Menyenangkan, bukan?

Nah, kalau kamu punya cerita cinta yang unik atau permasalahan cinta yang ingin diselesaikan, silakan kirim ke kami.

Kamu bisa mengirimnya ke support@merdeka.com dengan format:

Subjek: #CurhatCinta

Kemudian tuliskan pengalamanmu di email atau dilampirkan juga boleh. Ayo share cerita cintamu di #CurhatCinta merdeka.com! Kami tunggu, ya!

(mdk/ega)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
80 Kata Kata untuk Ibu yang Baru Melahirkan, Penuh Pesan Menyentuh & Dorongan Semangat
80 Kata Kata untuk Ibu yang Baru Melahirkan, Penuh Pesan Menyentuh & Dorongan Semangat

Berikut kumpulan kata-kata untuk Ibu yang baru melahirkan dengan penuh pesan menyentuh.

Baca Selengkapnya
Cerita Seorang Ibu Mengaku Tak Bisa Besarkan Anak & Harus Belajar dari Nol, Meski Lulus Kuliah IPK Nyaris Sempurna
Cerita Seorang Ibu Mengaku Tak Bisa Besarkan Anak & Harus Belajar dari Nol, Meski Lulus Kuliah IPK Nyaris Sempurna

Berikut cerita seorang Ibu yang mengaku harus belajar lagi dari nol meski lulusan IPK nyaris sempurna.

Baca Selengkapnya
Viral Tren Para Cewek di Bawah 17 Tahun Pamer Sudah Punya Anak, Aksinya Ramai jadi Omongan
Viral Tren Para Cewek di Bawah 17 Tahun Pamer Sudah Punya Anak, Aksinya Ramai jadi Omongan

Sejumlah anak usia belasan tahun itu bahkan tak segan memamerkan anak.

Baca Selengkapnya
Caption untuk Anak Perempuan Pertama, Sarat Makna dan Pelajaran Hidup
Caption untuk Anak Perempuan Pertama, Sarat Makna dan Pelajaran Hidup

Caption anak perempuan berisi pesan bijak hingga ungkapan syukur.

Baca Selengkapnya
50 Quote Anak Perempuan yang Bijak, Penuh Makna, dan Menyentuh Hati
50 Quote Anak Perempuan yang Bijak, Penuh Makna, dan Menyentuh Hati

Merdeka.com merangkum kumpulan quote anak perempuan yang bijak.

Baca Selengkapnya