Latte Stones, pilar-pilar batu unik tinggalan Bangsa Chamorro
Merdeka.com - Hampir di seluruh bagian Kepulauan Mariana, kepulauan yang berjejer membentuk bulan sabit di bagian barat Samudera Pasifik Utara terdapat batu-batu unik menyerupai gelas anggur berdiri kokoh di tebing. Inilah Latte Stones yang menjadi salah satu ciri khas Kepulauan Mariana.Dilansir Amusing Planet, Latte Stones adalah struktur megalitik yang dibangun oleh bangsa Chamorro antara tahun 800-1700.Latte Stones rata-rata memilki tinggi 1 sampai 2 meter, terdiri dari kolom penyangga yang disebut halagi dan batu mirip mangkuk yang disebut tasa.
Latte Stones di Kepulauan Mariana © Sandwich/FlickrBatu-batu ini digunakan orang Chamorro kuno untuk menyangga rumah. Mereka membangun rumah seperti panggung untuk melindungi diri dari banjir. Sementara tasa yang berbentuk seperti setengah lingkaran dimaksudkan untuk mencegah binatang-binatang laut seperti kepiting yang hendak masuk ke dalam rumah.
-
Di mana artefak batu ini ditemukan? Penemuan arkeologi misterius ditemukan di wilayah Akmola oleh dua petugas pemadam kebakaran Distrik Sandyktau dari Departemen Situasi Darurat Daerah; Nursultan Ashkenov and Akhmet Zaripo.
-
Siapa yang menemukan struktur batu tersebut? Struktur kuno ini ditemukan Dr. Mark Holley, profesor arkeologi bawah air terkemuka di Universitas Northwestern Michigan.
-
Dimana penemuan batu kuno itu? Temuan itu terjadi di kawasan bernama Plakia di Pulau Kreta Yunani.
-
Dimana batu itu ditemukan? Awalnya batu seberat 3,5 kilogram itu ditemukan di dasar sungai Colti di sebelah tenggara Rumania oleh seorang wanita tua.
-
Dimana artefak batu itu ditemukan? Senior menemukan batu pasir berwarna abu tua ketika sedang menyabit rumput di kebunnya.
Selain itu, para ahli arkeologi berpendapat kalau Latte Stones juga berfungsi sebagai pilar penyerap getaran yang menjaga agar rumah-rumah tetap berdiri saat gempa melanda.
Latte Stones di Kepulauan Mariana © R Mendez/FlickrDahulu, Latte Stones bisa dijumpai di mana-mana. Namun sejak penjajah Spanyol menguasai Kepulauan Mariana, mereka menghancurkan rumah-rumah tradisional warga dan lambat laun mengajarkan gaya hidup barat. Sekarang Latte Stones hanya menjadi tonggak-tonggak batu terbengkalai di sekeliling pulau.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai sekarang belum diketahui secara pasti kisah dari bebatuan yang penuh misteri ini.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Karya Seni Batu Cadas Berusia 4.000 Tahun, Ada Gambar Daun dan Tongkat Manusia
Baca Selengkapnyasitus ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Baca SelengkapnyaPengunjung akan disuguhi hutan mangrove yang mengagumkan, sumur keramat beda rasa sampai spot religi berupa makam dari tokoh ulama Banten, Pangeran Jaga Lautan.
Baca SelengkapnyaMenhir adalah tugu batu peninggalan manusia purba.
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca SelengkapnyaArtefak yang ditemukan di Italia ini berupa piringan batu yang menampilkan ukiran yang diyakini para peneliti membentuk peta langit malam.
Baca SelengkapnyaTim survei bawah laut menemukan struktur bebatuan di dasar laut yang tersusun simetris menyerupai reruntuhan kota.
Baca SelengkapnyaDi situs ini bertebaran batu-batu dengan hiasan petroglif.
Baca SelengkapnyaWahana penjelajah Mars, Perseverance berhasil menemukan sebuah batu yang diduga mengandung bahan kimia pendukung kehidupan miliaran tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaPahatan batu ini diduga menggambarkan seorang penari.
Baca SelengkapnyaBatu permata yang unik sekaligus misterius ini ditemukan saat penggalian bawah air di sebuah laguna di Italia.
Baca Selengkapnya