Madakaripura, tempat Gajah Mada habiskan masa kecil hingga remaja
Merdeka.com - Madakaripura, air terjun eksotis yang berada di Desa Sapih, Kabupaten Probolinggo ini memang dikenal sebagai tempat pertapaan Gajah Mada.
Selain itu, Madakaripura juga dikenal sebagai tempat dibesarkannya Gajah Mada dari kecil hingga masa remaja.
Hal ini diutarakan juru kunci Madakaripura, Suhardi yang menyebut jika Madakaripura tak hanya jadi pertapaan Gajah Mada namun juga jadi tempatnya menghabiskan masa kecil hingga remaja.
-
Di mana Gajah Mada sering memandikan kerbau? Sendang Krapyak Di tempat ini dulu Gajah Mada sering memandikan kerbau-kerbaunya.
-
Dimana lokasi Air Terjun Madakaripura? Memiliki ketinggian sekitar 200 meter dan dikelilingi oleh tebing-tebing curam yang hijau. Keindahannya yang memukau membuatnya menjadi salah satu air terjun paling indah di Indonesia namun masih banyak yang belum mengetahuinya, lho.
-
Siapa ibu dari Gajah Mada? Jejak selanjutnya adalah makam Eyang Ratu Dewi Andong Sari, Ibunda Gajah Mada.
-
Mengapa Air Terjun Madakaripura menarik? Air terjun ini memiliki pesona magis yang begitu kuat. Diketahui, Air Terjun Madakaripura menjadi tempat bertapa Patih Gadjah Mada untuk terakhir kalinya sebelum moksa.
-
Siapa yang pernah singgah di Mata air Campaka? Selain memiliki keindahan yang luar biasa, mata air Campaka ini pernah disinggahi Sunan Kalijaga. Informasi ini turut dibenarkan oleh pengelola objek wisata, Dena Firmansyah.
-
Siapa yang memberi nama air terjun ini? Resi Darmo mengabadikannya menjadi nama air terjun 'Roro Kuning.'
"Sejak umur 7 tahun Gajah Mada sudah dibawa ke sini (Madakaripura) sama sang guru dan diangkat jadi anak dan murid." ungkap Suhardi.
Selain itu, dirinya juga menyebutkan jika selama berada di kawasan Madakaripura, Gajah Mada kecil ditempa berbagai ilmu yang membuatnya bisa menjadi Patih Mangkubumi handal di Kerajaan Majapahit.
"Selama 10 tahun di sini Gajah Mada dijejali dengan ilmu politik dan kanuragan." tambahnya.
Dalam lontar Badad Gajah Maddha juga diceritakan, orangtua Gajah Mada, Ayahnya bernama Mpu Curadharmayogi dan ibunya bernama Patni Nuriratih yang menjadi pendeta harus lari hingga ke daerah dekat Gunung Semeru kala Patni mengandung Gajah Mada.
Hal ini karena dalam aturan yang berlaku untuk pendeta, keduanya dilarang untuk melakukan hubungan suami istri meski sudah berstatus nikah. Namun, perbuatan Hyang Brahma (Dewa Api) yang tergoda untuk bersetubuh dengan Patni, membuat Hyang Brahma berubah wujud menyerupai Curadharmayogi dan mendatangi Patni, di saat suaminya yang asli sedang pergi mencari air minum.
Kehamilan Patni seolah tamparan bagi Patni dan Curadharmayogi. Bagaimana tidak, keduanya sudah berjanji untuk meninggalkan kenikmatan dunia demi agama. Karena didorong rasa malu itulah keduanya memutuskan kabur ke hutan.
Pelarian mereka berakhir di dekat Gunung Semeru. Dari sana keduanya menuju ke arah Barat Daya, lalu sampai di Desa Maddha. Si jabang bayi akhirnya melahirkan di sebuah balai agung di desa Maddha pada tahun 1299.
Gajah Mada pun disebut menghabiskan waktu kecil hingga remajanya di desa Mada dengan menjadikan Madakaripura sebagai salah satu tempat yang sering dikunjunginya.
Suhardi menyebutkan jika Gajah Mada bertahan di kawasan Madakaripura hingga berusia 17 tahun. Setelah itu barulah Gajah Mada pindah ke Maja Pahit. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak penampakan rumah jadul Ryamizard Ryacudu dengan foto masa mudanya. Ternyata sudah ganteng dari muda.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Mahfud meraih kesuksesan dalam pendidikan ternyata tidak diraih dengan mudah.
Baca SelengkapnyaGunungkidul konon dulu menjadi tempat yang nyaman bagi manusia purba
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda bernama Jatnika memiliki tempat tinggal yang unik yaitu di gua yang ada di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaDanau buatan itu dibangun untuk berbagai macam keperluan, mulai dari tempat rekreasi hingga latihan perang.
Baca SelengkapnyaTerletak di dekat telaga yang airnya sangat bening
Baca SelengkapnyaSultan Syarif Kasim II menduduki kekuasaan Kesultanan Siak saat usianya 16 tahun. Selain jadi raja termuda, dirinya juga menjadi raja terakhir.
Baca SelengkapnyaMengunjungi rumah masa remaja Bung Karno, ada lumbung padi hingga tempat tinggal pekerja.
Baca SelengkapnyaCawapres ini mengaku lebih suka belajar dan tidur di kuburan Cina dibanding di indekosnya.
Baca SelengkapnyaStadion ini sempat diisukan bakal beralih fungsi jadi hotel
Baca SelengkapnyaArmand Maulana menghabiskan masa kecilnya di daerah Buahbatu, Bandung. Berikut cerita selengkapnya.
Baca Selengkapnya