Mahalnya 'mahar' nikah bikin para pria jomblo China gigit jari
Merdeka.com - Sejak dahulu, China memiliki tradisi mahar yang disebut 'harga mempelai'. Seorang pria harus memberikan barang dengan nilai tertentu kepada keluarga calon mempelai wanita sebagai bentuk permintaan izin untuk memboyong calon istri.
Sementara itu, China mengalami kekurangan penduduk wanita dalam satu dekade terakhir. Hal ini disebabkan karena kebijakan keluarga berencana dengan satu anak yang diterapkan oleh pemerintah pada tahun 1980-an. Kebudayaan China yang menganggap anak lelaki lebih penting menyebabkan peningkatan tajam jumlah kasus aborsi.
Menurut statistik yang dikutip Marie Claire, jumlah penduduk wanita di China dalam beberapa dekade terakhir berkurang setidaknya 35-40 juta, mengakibatkan rendahnya kesempatan para pria di negeri tirai bambu tersebut untuk mendapatkan istri. Di satu sisi, hal ini menyebabkan para wanita jadi punya kesempatan yang lebih baik dalam memilih jodoh.
-
Apa yang terjadi kalau laki-laki nikah muda? Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health menunjukkan bahwa laki-laki yang menikah sebelum usia 20 tahun lebih mungkin mengalami stres, masalah keuangan, dan konflik rumah tangga.
-
Mengapa pasangan muda di China memilih pernikahan sederhana? Menurut laporan dari SCMP pada Senin (21/10/2024), pernikahan tradisional di China dikenal dengan kemewahan yang mencolok, namun generasi muda saat ini lebih memilih cara yang lebih praktis dan minimalis dalam memilih lokasi.
-
Apa yang dilakukan pasangan muda di China untuk pernikahan mereka? Banyak pasangan muda di China kini meninggalkan tradisi pernikahan yang megah dan beralih ke perayaan yang lebih sederhana dan terjangkau, seperti yang diadakan di restoran cepat saji atau tempat hotpot.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Apa yang dipelajari dari biaya pernikahan dan risiko cerai? Penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan yang memilih untuk menikah dengan cara yang lebih praktis mungkin akan 'lebih berhasil' dalam jangka panjang.
-
Siapa yang terlibat dalam perkawinan dengan manusia? Neanderthal dan manusia diketahui berkawin di Eropa dan Timur Tengah, bahkan mungkin sejak 250.000 tahun yang lalu. Denisovan, kerabat dekat dari Asia, juga terlibat dalam perkawinan dengan manusia sekitar 50.000 tahun yang lalu.
Tak heran jika harga mempelai di China pun melonjak drastis. Jika di tahun 1980-an satu set televisi atau kulkas sudah dianggap pantas, kini harga mempelai yang harus dibayarkan seorang pria jauh lebih mahal. Sejumlah besar uang tunai lebih disukai daripada barang mewah yang harga jual kembalinya bisa mengalami penurunan signifikan.
Ilustrasi harga mempelai © Oddity CentralPara pria lajang di China jadi pusing kepala dibuatnya. Apalagi bagi mereka yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Untuk mendapatkan seorang istri, tak jarang mereka harus berutang hingga puluhan ribu yuan.
Hal serupa dialami oleh Zhang Hu, seorang jejaka dari pedesaan China. Zhang harus meminjam 150.000 yuan atau sekitar Rp 287.000.000. Sejumlah 130.000 dibayarkannya kepada keluarga calon istri. Menurut Zhang, tak ada pilihan lain untuk mendapatkan istri. Jika harga mempelai yang ditetapkan keluarga seorang gadis terlalu besar, para pria yang kurang mapan harus 'membeli' istri dari Vietnam.
"Semakin miskin Anda, semakin mahal harga mempelainya," kata Zhang seperti dilansir Oddity Central.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.
Baca SelengkapnyaAngka pernikahan di China pun terus mengalami penurunan sejak tahun 2014.
Baca SelengkapnyaSempat ditiadakan selama pandemi Covid-19, ajang pencarian jodoh di China kini kembali digelar.
Baca SelengkapnyaBisnis seperti ini mengandung risiko berubah menjadi prostitusi atau transaksi layanan seksual.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku mengambil keuntungan melalui pernikahan dengan cara menyediakan pengantin wanita Warga Negara Indonesia (WNI) untuk Warga Negara China.
Baca SelengkapnyaLaporan itu juga menyebutkan masyarakat semakin mendukung kelahiran anak di luar nikah.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sudah mengurus berbagai persiapan sebelum menikah, mulai dari pemotretan hingga mengurus surat pernikahan.
Baca SelengkapnyaJanet Counts dari Front Royal, Virginia, dan suaminya Brian menghabiskan kurang dari USD 15.000 atau Rp229 juta untuk pernikahan mereka satu setengah tahun yang
Baca SelengkapnyaPolisi Bandara Soekarno-Hatta, membongkar modus baru perdagangan orang ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan warga Korea Selatan enggan menikah dan memiliki anak.
Baca SelengkapnyaPernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.
Baca SelengkapnyaTekanan ekonomi hingga penampilan menjadi salah satu faktor "pemerasan" istri terhadap suami di Taiwan.
Baca Selengkapnya