Masuk rumah warga, Desa Kungkuk beri sensasi 'unik' urban downhill
Merdeka.com - Salah satu olahraga ekstrem yang sedang populer, serta sangat cocok dilakukan di Indonesia adalah Urban Downhill. Mengapa disebut Urban? apa bedanya dengan 'downhill' atau 'mountain biking' biasa?
Perbedaannya adalah tempatnya, di mana urban downhill membawa 'mountain biking' ke tempat yang tidak biasa, yakni kawasan perkotaan. Berbagai rintangan seperti anak tangga, gang-gang sempit, bahkan rumah warga, membuat rintangan dalam urban downhill makin ekstrem.
Pertama kali dilakukan di Meksiko, urban downhill jadi olahraga ekstrem yang makin ekstrem, karena di sana para pelaku urban downhill menaklukkan gedung-gedung yang berhimpitan, mulai apartemen hingga Gereja. Bahkan tak cuma gedung, mereka juga sampai dikejar-kejar anjing yang kesal atas keberadaan sepeda yang lalu lalang bahkan berlompatan tanpa aturan.
-
Apa nama gunung tertinggi di Indonesia? Carstenzs Pyramid atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 mdpl. Gunung satu ini berlokasi di Papua. Bisa dibilang, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
-
Apa manfaat gunung bagi manusia? Gunung memberikan berbagai manfaat untuk masyarakat, termasuk air bersih, produk pertanian, sumber daya alam dan ekosistem yang penting seperti hutan tropis.
-
Bagaimana cara mencapai puncak gunung? Puncak gunung tidak mungkin bisa dicapai hanya dengan memandangnya dari kejauhan.
-
Kenapa pendaki menyukai Gunung Tanggamus? Jalur pendakiannya tak terlalu sulit, mudah diikuti, dan tidak terkikis. Spot Perkemahan Mengutip kanal gunungbagging, pada ketinggian 986 mdpl akan dijumpai spot perkemahan yang menjadi tempat favorit anak muda untuk menghabiskan akhir pekan bersama teman-teman.
-
Apa yang memotivasi pendaki? Rasa Lelah mendaki yang kamu rasakan akan sebanding dengan inspirasi yang kamu dapatkan.
-
Dimana saja wisata bukit terbaik di Indonesia? Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki bukit-bukit yang memukau dengan keunikan dan pesonanya masing-masing.
Berawal dari Mexico, seri kejuaraan bermunculan di berbagai belahan dunia. Uniknya, tren urban downhill memang muncul dan didominasi oleh negara dengan kontur unik dan kerapatan penduduk yang tinggi, seperti Meksiko, Kolombia, Brazil, Bolivia, dan Chile. Urban downhill juga pada akhirnya lebih disukai oleh penonton, karena mereka bisa melihat aksi dari para 'urban downhiller' tidak hanya di satu temat, namun bisa sembari berjalan-jalan menikmati kultur asli yang ada di tempat diadakannya seri tersebut.
Semangat urban downhill yang mengusung gagasan 'siapa yang butuh gunung jika ada gedung,' akhirnya sampai juga gaungnya di Indonesia.
Urban Downhill di Kampung Wisata Kungkuk, Batu ©2016 Merdeka.com/Kemal Rahma HadiSalah satu venue urban downhill paling menarik di Indonesia adalah di Kampung Wisata Kungkuk, Batu, Jawa Timur. Sebuah desa yang memang terletak di curamnya bukit di dinginnya Kota Batu, sangat menarik jadi medan downhill. Dengan sebagian besar berupa jalanan gang sempit berliku yang dipadu masih banyaknya area alami yang masih belum 'dibangun,' membuat downhill di Kungkuk punya tingkat kesulitan cukup tinggi.
Dua kali sudah kejuaraan urban downhill mendaratkan serinya di Kungkuk, yakni tahun lalu dan tahun ini. Kungkuk jadi tempat yang tepat karena selain tempat yang layak, masyarakatnya juga sangat suportif. Demi keberlangsungan venue urban downhill di kampungnya, beberapa warga bahkan rela rumahnya 'dirobohkan' sebagian agar venue downhill tak terlalu berbahaya dan layak dilewati.
Urban Downhill di Kampung Wisata Kungkuk, Batu ©2016 Merdeka.com/Kemal Rahma Hadi Urban Downhill di Kampung Wisata Kungkuk, Batu ©2016 Merdeka.com/Kemal Rahma Hadi Urban Downhill di Kampung Wisata Kungkuk, Batu ©2016 Merdeka.com/Kemal Rahma HadiHal paling unik yang ditawarkan oleh Kungkuk sebagai venue urban downhill adalah, terdapat trek yang melewati rumah warga. Jadi para racer masuk lewat pintu depan, melewati ruang tamu, dapur dan keluar lewat pintu belakang sebuah rumah. Tentu hal tersebut sangat unik dan bisa jadi kesempatan terbaik untuk menguras adrenalin kita.
Urban Downhill di Kampung Wisata Kungkuk, Batu ©2016 Merdeka.com/Kemal Rahma Hadi Urban Downhill di Kampung Wisata Kungkuk, Batu ©2016 Merdeka.com/Kemal Rahma HadiDibandingkan downhill yang seratus persen dilakukan di alam, tentu urban downhill lebih beresiko, meski bentuk resikonya cukup berbeda. Ketika downhill di perbukitan biasa, seorang racer akan sering terjatuh, namun resiko cidera dan kerusakan sepeda cukup minim. Hal ini dikarenakan medianya adalah tanah, pohon, serta segala sesuatu yang sering kita temui di hutan. 'Safety gear' pun bisa menyelamatkan kita dari cidera.
Berbeda dengan urban downhill, medium aspal, beton, tajamnya siku anak tangga dan jendela rumah warga, menanti para racer yang mungkin 'terselip' ketika menuruni curamnya jalanan perkampungan. Mungkin kita terlindung dari cidera, namun sepeda belum tentu selamat dari berbagai kerusakan. Oleh karena itu, #beranirusak adalah syarat utama untuk mencoba ekstremnya urban downhill.
Urban Downhill di Kampung Wisata Kungkuk, Batu ©2016 Merdeka.com/Kemal Rahma Hadi Urban Downhill di Kampung Wisata Kungkuk, Batu ©2016 Merdeka.com/Kemal Rahma HadiPhoto credit:Kemal Rahma Hadi
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan Dusun Butuh menjadi desa wisata tak lepas dari kekompakan warganya
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di Desa Sigandul berada di lereng bukit dengan kemiringan yang curam.
Baca SelengkapnyaKabut menjadi daya tarik menarik di Kampung Sukamekar karena saat muncul intensitasnya akan sangat tebal.
Baca SelengkapnyaDari hasil pengukuran yang dilakukan melalui aplikasi di telepon pintar, kemiringan jalan motor di sana mencapai 25 sampai 33 derajat.
Baca SelengkapnyaSaat warga kampung ini membuka pintu rumah langsung disuguhkan pemandangan curug eksotis.
Baca SelengkapnyaDesa Cibuntu punya banyak potensi wisata. Dapat banyak penghargaan.
Baca SelengkapnyaKampung itu merupakan kampung tertinggi di Kabupaten Ponorogo sebelah barat.
Baca SelengkapnyaSetiap sudut di Dusun Butuh menyajikan sensasi tersendiri bagi wisatawan.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Baca SelengkapnyaJalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.
Baca SelengkapnyaBanyak wisata alam tersembunyi yang ada di lereng Gunung Sumbing ini.
Baca SelengkapnyaTatanan bangunan yang ada di Kampung Dukuh bukan sembarang dibangun. Terdapat filosofi dan makna dan penataan bangunan.
Baca Selengkapnya