Mempekerjakan orang terbaik adalah kesalahan?
Merdeka.com - Saat perusahaan mulai berkembang pesat, seolah tidak ada yang lebih baik dari mempekerjakan orang-orang terbaik. Sehingga kemampuan orang-orang terbaik akan semakin mendongkrak reputasi perusahaan. Tetapi apakah keputusan tersebut benar-benar bijaksana?
Ternyata tidak.
Mempekerjakan orang-orang hebat sama sekali tidak akan membuat nama perusahaan semakin bersinar. Jadi jangan hanya fokus pada kemampuan orang per orangan saja.
-
Mengapa karyawan tidak dipromosikan? Tidak sedikit seseorang berada di zona nyaman, dan menjadi seorang 'job clinger'. Orang tersebut berada di satu pekerjaan dalam durasi yang panjang seperti di atas 3 tahun lebih.
-
Siapa aja yang susah cari kerja? Salah satu kendala yang banyak dialami pencari kerja adalah kemampuan bahasa Inggris
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Siapa yang kesulitan cari kerja? Dan Colflesh, seorang warga Amerika Serikat mengeluh dia sangat kesusahan mendapat pekerjaan meski sudah bergelar sarjana.
-
Apa yang penting untuk sukses dalam karier? Berdasarkan informasi dari CNBC pada Rabu (13/11/2024), banyak pemimpin perusahaan yang mempertimbangkan cara berkomunikasi saat menentukan siapa yang pantas mendapatkan tanggung jawab besar.
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
Anggaplah Anda tengah membentuk band. Anda jelas membutuhkan orang yang punya kemampuan musik yang bagus. Ada yang harus memainkan gitar, bass, atau drum. Tetapi nantinya hanya akan ada satu penyanyi utama.
Jika Anda hanya mencari penyanyi terbaik, siapa yang akan memainkan musik? Jika anggota band yang lain ternyata sulit bergaul, apa yang akan terjadi pada perusahaan?
Jadi, hentikan pola pikir tentang mempekerjakan orang-orang terbaik. Ubah menjadi mengumpulkan orang-orang yang bisa bersatu untuk menunjukkan yang terbaik.
Setidaknya, ada tiga poin penting yang harus diperhatikan ketika mencari karyawan. Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Inc.com berikut ini.
Etos kerjaKemampuan seseorang hanya setengah dari apa yang sebaiknya dicari perusahaan. Faktanya, perusahaan butuh karyawan dengan integritas dan etos kerja tinggi. Sebab kemampuan nantinya bisa dipelajari.
Memercayai instingSaat mewawancarai calon karyawan, tidak ada salahnya sekali-kali mendengarkan kata hati. Percayalah pada insting untuk menentukan apakah seseorang yang ada di hadapan Anda memang cocok bekerja di perusahaan.
Berpikir kreatifJika Anda sedang mencari karyawan di bidang servis, tidak perlu menyempitkan syarat lamaran kerja pada lulusan tertentu. Bebaskan jenis jurusan kemudian tambahkan apakah mereka pernah mengikuti ekstrakurikuler teater. Sebab biasanya orang-orang teater begitu ekspresif, terbuka, dan penuh empati.
Untuk menemukan pegawai yang tepat, Anda bukan cuma butuh kemampuan. Sebab harus ada kepercayaan, komunikasi yang kuat, dan nilai-nilai yang bisa dibagi dengan karyawan yang lain.
Baca juga:5 Pola pikir yang menghambat kreativitasLakukan ini saat ide dicuri teman kerja!Kakek 106 tahun ini akhirnya lulus SMASebagian besar atasan tak pandai berkomunikasi?IOF dan Fonterra gelontorkan dana hibah untuk penelitian tulang (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk menilai perusahaan itu baik atau justru buruk 'red flag' calon karyawan bisa mendeteksi hal tersebut saat proses wawancara.
Baca SelengkapnyaJika belum dipromosikan, bukan berarti kinerja Anda yang buruk.
Baca SelengkapnyaPenegasan tersebut disampaikan MK dalam pertimbangan hukum Perkara Nomor 168/PUU-XXI/2023, yakni terkait uji materi UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Ciptaker.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berpandangan jika generasi z belum siap bekerja.
Baca SelengkapnyaHal ini menandakan pemberi kerja justru menekankan dan memprioritaskan keterampilan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnak muda masa kini kurang motivasi, atau inisiatif mereka kurang dari 50 persen.
Baca SelengkapnyaBerikut kata kata sindiran kerja yang mengandung makna mendalam bagi rekan kerja.
Baca Selengkapnya