Mencicipi empuknya sate tempo dulu di Warung Sate Gebug Malang
Merdeka.com - Para pecinta kuliner tempo dulu di Malang pasti sudah tak asing lagi dengan Warung Sate Gebug yang ada di daerah Kayu Tangan. Warung di bilangan Basuki Rahmat ini sudah berdiri sejak tahun 1920-an dan masih jadi tempat makan favorit warga Malang.
Karena tempatnya tidak besar dan terselip di antara deretan toko modern yang lebih mencolok, mungkin warga luar Malang yang ingin menjajal makan di sini agak sulit menemukannya. Cara paling mudah untuk memastikan lokasi Warung Sate Gebug adalah mencari restoran cepat saji McDonald's Kayu Tangan yang berdiri tepat di sebelah warung.
Bersantap di sini serasa kembali ke Malang pada tahun 1950-an. Tempat makannya khas, berupa gardu listrik lawas yang disulap jadi kedai bernuansa hijau tua. Bagian dalamnya pun menampilkan kekhasan bangunan zaman dulu. Di salah satu sudut bahkan masih ada pajangan radio mono yang populer beberapa dekade lalu. Tak heran banyak tamu berusia lanjut yang datang ke sini untuk berwisata kuliner sekaligus nostalgia.
-
Apa saja yang khas dari Kuliner Malang? Kota Malang kini tak hanya tempat wisatanya saja, namun ragam kulinernya pun menarik banyak pelancong untuk berkunjung.
-
Kenapa Kuliner Malang banyak diminati? 10 Kuliner Khas Malang yang Patut Dicoba Jangan Sampai Ketinggalan saat Libur Akhir Tahun Mulai dari rasanya yang otentik hingga harganya yang terjangkau menjadi daya tarik bagi wisatawan.
-
Dimana bakso Malang pertama kali dijual? Saat itu, Tjoen membuka warung bakso di daerah Alun-Alun Kota Malang.
-
Apa yang terkenal dari wisata di Malang? Malang tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan beragam tempat wisata menarik yang memikat para pengunjung.
-
Apa yang menarik dari wisata di Malang? Dikelilingi pegunungan hijau dan udara sejuk, Malang menyuguhkan pengalaman wisata yang khas.
-
Apa saja wisata di Malang? Ragam wisata yang ada di Malang memang tidak akan membosankan siapapun. Anda bisa bersantai dengan menikmati pemandangan pantai yang eksotis, bermain wahana permainan, atau mengajak keluarga untuk wisata edukasi dengan berbagai pengalaman menarik.
Warung Sate Gebug menyajikan menu berbahan dasar daging sapi, yaitu soto, sop, rawon, dan sate. Yang jadi andalan adalah sate gebugnya.Tak seperti sate pada umumnya, di sini daging sapi digebug alias dipukul-pukul sampai lunak tetapi tidak putus, baru kemudian dibakar dengan bumbu kecap dan rempah. Setelah matang, sate disajikan bersama nasi hangat dan semangkuk bumbu kecap yang agak pedas.
Pemilik warung punya cara yang unik buat menginstruksikan pesanan kepada juru masak, yaitu dengan cara membunyikan lonceng yang tersambung tali. Setelah itu barulah sate dimasak di samping kedai. Sementara sop, rawon, soto, dan minuman disiapkan sendiri oleh pemilik.
Si pemilik warung sendiri yang mengantarkan pesanan ke meja pelanggan. Kalau masih kurang lauk, di setiap meja tersedia piring berisi mendhol pipih yang renyah.
Sate gebug ini dibanderol dengan harga Rp18.000per tusuk. Cukup mahal memang, tetapi karena ukurannya yang besar biasanya para pelanggan sudah puas dengan satu tusuk saja.
Meskipun dari luar terlihat tidak banyak kendaraan yang parkir, warung ini sudah ramai sejak pagi. Menurut Bu Cipto, sang pemilik kepada Merdeka.comwarung ini buka mulai pukul 7.30 hingga16.30Banyak pelanggan yang membawa keluarga untuk sarapan di sini.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sate Tukangan wajib dicicipi saat berburu kuliner pinggir jalan di Kota Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKafe ini tak sekedar tempat bersantai untuk menikmati kopi dan aneka makanan minuman lezat, namun juga jadi ruang untuk membangkitkan memori di masa silam
Baca Selengkapnya10 kuliner khas Malang yang wajib dikunjungi saat libur akhir tahun. Selain harganya yang terjangkau, rasanya juga akan membuat kangen saat kembali ke kota asal
Baca SelengkapnyaSelain gurih, cita rasa sedikit manis dan smoky menjadi ciri khas dari sate ayam Haji Ishak.
Baca SelengkapnyaDisebut nasi sampah karena bahan yang digunakan beragam serta diolah dalam porsi besar sehingga tampak menumpuk menyerupai tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaGrup musik Jikustik hingga Mensesneg pernah makan di sini
Baca SelengkapnyaSate ini sudah terkenal hingga Istana Negara menjadi menu favorit Presiden Soeharto dan Presiden Habibie pada masanya.
Baca SelengkapnyaKuliner ini menjadi serbuan pecinta kuliner dari luar kota
Baca SelengkapnyaSelain Soto Sokaraja di Banyumas ada kuliner soto lainnya yang tak kalah legendaris, yaitu Soto Sangka.
Baca SelengkapnyaWalaupun telah berjualan 40 tahun, warung tenda itu hanya menyediakan dua kursi panjang bagi para pelanggannya.
Baca SelengkapnyaRumah makan ini menghadirkan menu bakso dan nasi tim jadul sejak 1960-an.
Baca SelengkapnyaWarung ini menyediakan nasi rawon hingga semur lidah sapi
Baca Selengkapnya