Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menelusuri jejak korban genosida di Museum Tuol Sleng Kamboja

Menelusuri jejak korban genosida di Museum Tuol Sleng Kamboja Museum Tuol Sleng. ©Matthew William-Ellis, Wellis Photography

Merdeka.com - Rezim Khmer Rouge dalam sejarah Kamboja adalah salah satu masa yang menakutkan. Pada masa pemerintahan tersebut terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap para loyalis dari rezim sebelumnya, yaitu rezim Lon Nol serta keluarga mereka yang dianggap menganut paham komunis. Setidaknya terjadi pembantai terhadap 17.000 orang dalam penjara yang kini telah diubah menjadi museum Tuol Sleng ini.

Sebelumnya, Tuol Sleng adalah sebuah sekolah menengah bernama Chao Ponhea Yat. Setelah Khmer Rogue memenangkan perang Kamboja, sekolah ini diubah menjadi penjara yang diberi nama Security Prison 21 (S-21). Perombakan besar-besaran pun terjadi di bangunan tersebut. Semua kelas dibongkar dan diubah menjadi tempat penyiksaan lengkap dengan jendela berteralis besi serta listrik agar tahanan tidak kabur.

tuol slengMuseum ini konon adalah sekolah yang diubah menjadi penjara

Semua tahanan kebanyakan adalah loyalis dari rezim sebelumnya, aktivis, serta semua keluarga mereka. Setidaknya terdapat ribuan orang tak bersalah yang ditahan dan disiksa di tempat ini. Bentuk penyiksaan yang terjadi juga sangat tidak manusiawi.

Awalnya para tahanan difoto, kemudian didata. Setelah itu semua barang bawaan mereka dirampas dan mereka ditelanjangi untuk diperiksa. Setelah dimasukkan dalam sel, mereka akan dirantai dengan rantai besi yang menempel pada tembok. Para tahanan tak diperkenankan bicara satu sama lain. Setiap pagi pakaian mereka dilucuti untuk pemeriksaan. Mereka hanya diperbolehkan makan empat sendok nasi dan sup dua kali sehari.

foto korban tuol slengAnak-anak juga menjadi korban penyiksaan di Tuol Sleng

Para tahanan disiksa dengan cara-cara yang kejam seperti disetrum, organ dalam mereka diambil tanpa anestetik, beberapa mengalami kekerasan seksual, dan beberapa bahkan dikuliti hidup-hidup. Dari sekitar 17.000 orang yang masuk, hanya tujuh orang yang berhasil selamat.

Setelah era berubah, penjara ini kemudian diubah menjadi museum untuk menyimpan kenangan mengenai genosida yang terjadi di tempat itu. Semua ruangan dibiarkan apa adanya. Bahkan beberapa lukisan yang dibuat oleh tahanan bernama Vann Nath juga masih ada di sana.

Mengunjungi museum ini, Anda akan disuguhi foto-foto para tahanan pada masa tersebut. Anda juga bisa melihat beberapa tengkorak dari tahanan yang tersisa dalam sebuah lemari. Banyak yang percaya bahwa museum ini dihantui oleh para korban genosida yang pernah ditahan dan disiksa di sana. Bisa jadi arwah mereka masih belum tenang akibat perlakuan tak manusiawi selama hidup.

Berhantu atau tidak, menelusuri tempat yang pernah menjadi saksi penyiksaan terhadap ribuan manusia tentunya menghadirkan kengerian tersendiri. Anda mungkin bisa merasakan hawa dingin yang mencekam ketika mengunjungi setiap bilik penyiksaan atau melihat foto-foto para tahanan. Meski begitu, tak ada salahnya mencoba mengunjungi tempat ini. Siapa tahu Anda mendapatkan pelajaran yang berharga sambil berwisata horor. (mdk/kun)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Serunya Menyusuri Lorong Goa Jepang di Tengah Kebun Teh Kaligua, Menyimpan Kisah Kelam Kekejaman Penjajah
Serunya Menyusuri Lorong Goa Jepang di Tengah Kebun Teh Kaligua, Menyimpan Kisah Kelam Kekejaman Penjajah

Di dalam goa tersebut ada sebuah lorong terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun

Baca Selengkapnya
Dulu Rumah Tua Peninggalan Belanda Ini Jadi Tempat Penyiksaan oleh Tentara Jepang, Begini Penampakannya Sekarang
Dulu Rumah Tua Peninggalan Belanda Ini Jadi Tempat Penyiksaan oleh Tentara Jepang, Begini Penampakannya Sekarang

Konon tempat ini menjadi tempat penyekapan, penyiksaan, sekaligus pemerkosaan para wanita oleh tentara Jepang.

Baca Selengkapnya
Goa Ini Dulunya jadi Tempat Persembunyian Zaman Belanda, Sekarang Penuh Kelelawar dan Ikan yang Tak Boleh Dimakan
Goa Ini Dulunya jadi Tempat Persembunyian Zaman Belanda, Sekarang Penuh Kelelawar dan Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Sebuah video memperlihatkan goa di Kabupaten Tuban yang dahulu pernah dipakai persembunyian di zaman Belanda, kini penuh dengan kelelawar.

Baca Selengkapnya
Mengenang Tragedi Rumoh Geudong, Tindak Pelanggaran HAM Berat Masa Konflik Aceh
Mengenang Tragedi Rumoh Geudong, Tindak Pelanggaran HAM Berat Masa Konflik Aceh

Peristiwa kelam ini cukup memberikan luka mendalam bagi masyarakat Aceh yang dilakukan oleh aparat TNI di era konflik Aceh.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kamp Plantungan, Penjara Tapol Perempuan
Mengenal Kamp Plantungan, Penjara Tapol Perempuan

Para tahanan politik perempuan yang diduga terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditahan di Kamp Plantungan.

Baca Selengkapnya
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi

Lubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Menengok Jejak Sejarah Perkeretaapian di Museum Lawang Sewu, Kini Jadi Tempat Wisata Favorit di Semarang
Menengok Jejak Sejarah Perkeretaapian di Museum Lawang Sewu, Kini Jadi Tempat Wisata Favorit di Semarang

Didirikan sejak tahun 1904 sejak zaman Belanda, museum itu menjadi tempat menyimpan pelbagai sejarah perkeretaapian pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Miris, Begini Potret Romusa Jawa dalam Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Kematian Thailand-Myanmar
Miris, Begini Potret Romusa Jawa dalam Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Kematian Thailand-Myanmar

Mereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.

Baca Selengkapnya
Jejak Kamp Interniran Jepang di Semarang, Perkampungan Penduduk yang Disulap Jadi Tempat Tinggal Tahanan Belanda
Jejak Kamp Interniran Jepang di Semarang, Perkampungan Penduduk yang Disulap Jadi Tempat Tinggal Tahanan Belanda

Pada masa penjajahan Jepang, warga sipil Eropa yang tinggal di Hindia Belanda harus menjalani kehidupan yang sengsara.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Penjara Koblen Surabaya, Pernah Jadi Asrama Tentara hingga Pasar Buah
Menelusuri Jejak Penjara Koblen Surabaya, Pernah Jadi Asrama Tentara hingga Pasar Buah

Penjara ini juga jadi saksi pembantaian para pemuda pejuang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Sisa Kemegahan Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya, Sumber Cuan Kolonial Belanda yang Dirobohkan karena Terkenal Angker
Sisa Kemegahan Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya, Sumber Cuan Kolonial Belanda yang Dirobohkan karena Terkenal Angker

Dulu pabrik ini melakukan produksi secara tradisional maupun menggunakan mesin modern

Baca Selengkapnya
Terdapat Makam Pejabat Penting Era Hindu-Buddha, Begini Kisah Makam Ledek di Kota Salatiga
Terdapat Makam Pejabat Penting Era Hindu-Buddha, Begini Kisah Makam Ledek di Kota Salatiga

Tak banyak orang yang tahu keberadaan makam tua itu.

Baca Selengkapnya