Menelusuri jejak korban genosida di Museum Tuol Sleng Kamboja
Merdeka.com - Rezim Khmer Rouge dalam sejarah Kamboja adalah salah satu masa yang menakutkan. Pada masa pemerintahan tersebut terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap para loyalis dari rezim sebelumnya, yaitu rezim Lon Nol serta keluarga mereka yang dianggap menganut paham komunis. Setidaknya terjadi pembantai terhadap 17.000 orang dalam penjara yang kini telah diubah menjadi museum Tuol Sleng ini.
Sebelumnya, Tuol Sleng adalah sebuah sekolah menengah bernama Chao Ponhea Yat. Setelah Khmer Rogue memenangkan perang Kamboja, sekolah ini diubah menjadi penjara yang diberi nama Security Prison 21 (S-21). Perombakan besar-besaran pun terjadi di bangunan tersebut. Semua kelas dibongkar dan diubah menjadi tempat penyiksaan lengkap dengan jendela berteralis besi serta listrik agar tahanan tidak kabur.
Museum ini konon adalah sekolah yang diubah menjadi penjara
-
Apa yang ada di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sebagian besar berasal dari penelitian yang dilakukan di kawasan Banten Lama.
-
Kenapa Museum Patah Hati dibuat? Misi utama yang dibawa Museum Patah Hati adalah mengajak orang-orang yang putuh cinta atau gagal dalam suatu hubungan agar tidak terlalu lama terpuruk di sana.
-
Bagaimana pengunjung meluapkan emosi di Museum? Di ruangan pertama, pengunjung akan disuguhi nuansa fase awal saat putuh cinta yakni kesal dan penuh emosi. Untuk melampiaskannya pengunjung bisa meninju mantan. Tapi mantan di museum tersebut berbeda, karena terbuat dari samsak
-
Apa yang ada di dalam Rumah Bersejarah itu? Di sana masih terdapat foto-foto jadul. Salah satu foto hitam putih memperlihatkan Raden Mas Ari Sumarmo yang masih kecil. Di samping itu terdapat banyak benda-benda asli peninggalan zaman dulu seperti kursi, guci, dan mesin jahit.
-
Dimana Museum Nasional terbakar? Museum Nasional Indonesia di Jalan Medan Merdeka Barat 12, Gambir, Jakarta Pusat, dilaporkan mengalami kebakaran pada Sabtu (16/9), pukul 19:56 WIB.
-
Siapa yang mengunjungi Museum Patah Hati? Putri Gading Marten dan Gisella Anastasia ini tak pernah gagal curi perhatian. Tumbuh kembang Gempita Nora Marten selalu jadi perhatian publik sejak kecil.
Semua tahanan kebanyakan adalah loyalis dari rezim sebelumnya, aktivis, serta semua keluarga mereka. Setidaknya terdapat ribuan orang tak bersalah yang ditahan dan disiksa di tempat ini. Bentuk penyiksaan yang terjadi juga sangat tidak manusiawi.
Awalnya para tahanan difoto, kemudian didata. Setelah itu semua barang bawaan mereka dirampas dan mereka ditelanjangi untuk diperiksa. Setelah dimasukkan dalam sel, mereka akan dirantai dengan rantai besi yang menempel pada tembok. Para tahanan tak diperkenankan bicara satu sama lain. Setiap pagi pakaian mereka dilucuti untuk pemeriksaan. Mereka hanya diperbolehkan makan empat sendok nasi dan sup dua kali sehari.
Anak-anak juga menjadi korban penyiksaan di Tuol Sleng
Para tahanan disiksa dengan cara-cara yang kejam seperti disetrum, organ dalam mereka diambil tanpa anestetik, beberapa mengalami kekerasan seksual, dan beberapa bahkan dikuliti hidup-hidup. Dari sekitar 17.000 orang yang masuk, hanya tujuh orang yang berhasil selamat.
Setelah era berubah, penjara ini kemudian diubah menjadi museum untuk menyimpan kenangan mengenai genosida yang terjadi di tempat itu. Semua ruangan dibiarkan apa adanya. Bahkan beberapa lukisan yang dibuat oleh tahanan bernama Vann Nath juga masih ada di sana.
Mengunjungi museum ini, Anda akan disuguhi foto-foto para tahanan pada masa tersebut. Anda juga bisa melihat beberapa tengkorak dari tahanan yang tersisa dalam sebuah lemari. Banyak yang percaya bahwa museum ini dihantui oleh para korban genosida yang pernah ditahan dan disiksa di sana. Bisa jadi arwah mereka masih belum tenang akibat perlakuan tak manusiawi selama hidup.
Berhantu atau tidak, menelusuri tempat yang pernah menjadi saksi penyiksaan terhadap ribuan manusia tentunya menghadirkan kengerian tersendiri. Anda mungkin bisa merasakan hawa dingin yang mencekam ketika mengunjungi setiap bilik penyiksaan atau melihat foto-foto para tahanan. Meski begitu, tak ada salahnya mencoba mengunjungi tempat ini. Siapa tahu Anda mendapatkan pelajaran yang berharga sambil berwisata horor. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di dalam goa tersebut ada sebuah lorong terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun
Baca SelengkapnyaKonon tempat ini menjadi tempat penyekapan, penyiksaan, sekaligus pemerkosaan para wanita oleh tentara Jepang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan goa di Kabupaten Tuban yang dahulu pernah dipakai persembunyian di zaman Belanda, kini penuh dengan kelelawar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa kelam ini cukup memberikan luka mendalam bagi masyarakat Aceh yang dilakukan oleh aparat TNI di era konflik Aceh.
Baca SelengkapnyaPara tahanan politik perempuan yang diduga terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditahan di Kamp Plantungan.
Baca SelengkapnyaLubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaDidirikan sejak tahun 1904 sejak zaman Belanda, museum itu menjadi tempat menyimpan pelbagai sejarah perkeretaapian pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.
Baca SelengkapnyaPada masa penjajahan Jepang, warga sipil Eropa yang tinggal di Hindia Belanda harus menjalani kehidupan yang sengsara.
Baca SelengkapnyaPenjara ini juga jadi saksi pembantaian para pemuda pejuang kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaDulu pabrik ini melakukan produksi secara tradisional maupun menggunakan mesin modern
Baca SelengkapnyaTak banyak orang yang tahu keberadaan makam tua itu.
Baca Selengkapnya