Mengenal 5 tradisi cincin kawin di dunia
Merdeka.com - Pernikahan adalah suatu ikatan cinta sakral yang hampir bisa kamu temukan di seluruh dunia. Meskipun menyatukan dua orang dalam satu ikatan resmi adalah tujuan pernikahan, namun setiap negara di dunia memiliki cara yang berbeda untuk melakukannya.
Perbedaan Cincin Tunangan dan Cincin Kawin, klik di sini.
Perbedaan mulai dari pakaian, ritual,makanan bahkan mencakup hal yang kecil seperti cincin. Cincin dipandang sebagai simbol pernikahan yang paling universal di seluruh dunia. Ternyata beberapa negara di dunia memiliki tradisi yang berbeda dalam hal penggunaan cincin perrnikahan atau lebih akrab disebut dengan cincin kawin ini.
-
Bagaimana tradisi memakai cincin kawin berubah? Namun, seiring berjalannya waktu, kebanyakan budaya dan agama di dunia, termasuk umat Katolik, telah mengadopsi tradisi pemakaian cincin kawin di jari manis kiri sebagai simbol persatuan dan komitmen dalam pernikahan.
-
Apa makna cincin kawin? Cincin kawin telah menjadi simbol universal dalam pernikahan, tidak hanya di dunia Barat, tetapi juga di banyak budaya lain di seluruh dunia.
-
Di mana cincin kawin biasanya dipakai? Dalam The Book of Common Prayer yang disusun setelah perpecahan Gereja Inggris dengan Gereja Katolik, disebutkan bahwa cincin kawin harus diletakkan di 'fowerth finger of the womans left hande,' yaitu jari manis di tangan kiri.
-
Kenapa cincin kawin dipakai di jari manis? Asal usul pemakaian cincin di jari manis kiri berakar dari Gereja Anglikan pada tahun 1549. Saat itu, Gereja Anglikan ingin membedakan diri dari Gereja Katolik Roma setelah Reformasi. Sebelum Reformasi, sebagian besar umat Katolik di Eropa mengenakan cincin kawin di jari tangan kanan, karena tangan kanan dianggap sebagai simbol kekuatan dan keteguhan.
-
Kapan cincin tunangan mulai populer? Memasuki tahun 1938, cincin berlian mulai kembali diminati di Amerika Serikat.
-
Bagaimana tradisi lamaran berkembang? Sekitar tahun 1930-an, prosesi laki-laki melamar kekasihnya banyak dilakukan oleh masyarakat Eropa yang kemudian berkembang ke daerah lain.
1. Mesir
Beberapa ratus tahun yang lalu, bangsa mesir mulai membuat cincin dari tulang, kulit,gading, dan rami. Tidak lama setelah itu mereka menemukan bahwa logam bisa digunakan untuk membuat cincin, dan lebih dikenal dengan uang cincin.
Photo credit: pinterest.com
Ketika seorang wanita menerima cincin ini dari suaminya, dia memiliki klaim atas harta suaminya.
2. Bangsa Romawi
Pada bangsa Romawi, cincin kawin memiliki pemaknaan yang lebih romantis. Wanita yang menerima cincin tidak hanya menerima klaim atas harta suaminya. Tetapi cincin kawin menyimbolkan bahwa si wanita telah berhasil membuka hati suaminya.
Photo credit: pinterest.com
Pandangan ini yang menyebabkan adanya simbol kunci pada cincin yang dikenakan oleh bangsa Romawi.
3. Asia
Sebuah pandangan yang jauh dari romantis justru dilakukan oleh bangsa Asia. Pada masa awal penggunaannya, cincin kawin dianggap sebagai materai kontak hukum. Selama bertahun-tahun cincin mengalami perkembangan yang luar biasa hingga menjadi cincin yang dikenal saat ini. Pada abad pertengahan, hampir semua cincin dibuat dari bahan emas.
Pada masa-masa modern cincin emas mulai berkembang dengan adanya penambahan batu mulai pada bagian atasnya. Pada tahun 1940-an cincin dengan batu mulia mulai menjadi tren yang diminati, termasuk sebagai cincin kawin.
Photo credit:pinterest.com
Negara-negara di Asia lebih gemar menggunakan cincin dengan bahan emas murni, yang berkisar antara 18-22 karat. Seperti tradisi yang berlaku India misalnya, kelanggengan pernikahan dipilosopikan dengan emas. Kadar emas yang lebih tinggi akan membuat emas bertahan lama. Hal yang sama berlaku untuk pernikahan, semakin tinggi emas yang diinvestasikan dalam cincin dipercayai akan mempengaruhi kelanggengan pernikahan yang dibangun.
4. Inggris dan Amerika
Di Inggris dan Amerika memiliki tradisi cincin bertahap. Berturut-turut adalah cincin pertunangan, cincin kawin dan cincin keabadian.
Photo credit:dailymail.co.uk/rawstory.com
Photo credit:hugchina.com/tumblr.com
Cincin keabadian secara tradisi diberikan pada saat perayaan ulang tahun pernikahan pertama atau pasca kelahiran anka pertama.
5. Suku asli Amerika
Cincin kawin yang paling berbeda di negara bagian barat adalah tradisi cincin kawin suku asli Amerika, yang sebagian besar tinggal di Amerika Utara. Secara tradisional, mereka masih menggunakan bahan dan simbol-simbol yang berhubungan dengan budayanya sendiri.
Photo credit:raku-5.com
Misalkan cincin yang hampir selalu terbuat dari perak dengan hiasan yang terbuat dari batu semi mulia, pirus, karang merah dan kerang.
Dalam dunia global seperti saat ini, mengadopsi tradisi cincin kawin dari berbagai negara adalah sesuatu yang sah-sah saja. Namun, sau hal yang menjadi kelemahan adalah bergesernya batas budaya yang tidak menutup adanya budaya yang terlupakan.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cincin kawin digunakan pada jari manis kita karena sejumlah alasan historis dan masih banyak diikuti hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaMomen paling romantis ini ternyata sudah dilakukan berabad-abad lalu!
Baca SelengkapnyaCincin sering kali digunakan sebagai aksesori untuk mempercantik penampilan seseorang.
Baca SelengkapnyaCari model cincin tunangan dari emas putih yang menggabungkan keindahan dan kesan elegan. Ini adalah pilihan ideal untuk mengenang momen istimewa Anda.
Baca SelengkapnyaAdanya nilai-nilai berharga yang terkandung dalam pantun adat, generasi muda diajak belajar dan menghargai warisan budaya.
Baca SelengkapnyaTradisi pernikahan unik di daerah Pariaman ini memiliki budaya yang berbeda dari wilayah lainnya terutama di Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaMerancang cincin pernikahan sendiri bisa menawarkan pilihan tanpa batas bagi pasangan untuk menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaCio Tao menjadi adat khas Kota Tangerang dengan melibatkan banyak budaya seperti Tionghoa, Islam sampai warga lokal Sunda dan Betawi.
Baca SelengkapnyaKampung di Bojonegoro punya tradisi unik yaitu wanita melamar pria lebih dulu sebelum menikah.
Baca SelengkapnyaHasil kerajinan tangan masyarakat Minang ini umumnya dikenakan pada upacara adat yang cukup sakral serta sudah populer hingga ke mancanegara.
Baca SelengkapnyaKembar mayang adalah sepasang hiasan berupa anyaman daun kelapa yang memiliki makna dan mitos dalam pernikahan tradisional Jawa.
Baca SelengkapnyaPernikahan dalam adat Jawa tak bisa lepas dari aneka mitos yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Baca Selengkapnya