Clean Beauty vs Natural Beauty, Apa Bedanya?

Merdeka.com - Mungkin Anda sudah tidak asing dengan istilah clean eating.Setelah clean eating, sekarang ada pula yang namanya clean beauty.

Apakah yang dimaksud clean beauty? Sebagian besar pakar perawatan kulit sepakat bahwa clean beauty yang bisa diartikan secara harfiah sebagai kecantikan yang bersih adalah perawatan kecantikan dengan bahan-bahan yang tidak beracun. Konsep ini berlaku sama dengan clean eating yang Anda temui dalam pola makan.

Tak Harus Bahan Herbal, yang Penting Bebas Toksin

Ilustrasi produk kecantikan ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Clean beauty sebenarnya tidak fokus pada penggunaan bahan-bahan yang benar-benar alami saja, misalnya tumbuh-tumbuhan herbal. Beberapa bahan yang dibuat melalui teknologi laboratorium yang aman pun juga bisa digunakan dalam rutinitas kecantikan clean beauty. Syaratnya, bahan yang dibuat dengan teknologi laboratorium harus terbebas dari kandungan berbahaya. Seperti paraben, sodium lauryl sulfate, triclosan, pewangi, dan pewarna sintetis.

Brand Manager make p:rem Indonesia, Christy Susanto mengatakan bahwa clean beauty berbeda dengan natural beauty yang menjadi tren kecantikan beberapa tahun belakangan.

"Tren clean beauty sendiri sudah marak dari tahun lalu di negara lain, dan di Indonesia sendiri semakin banyak yang mencari tahu terkait produk clean beauty," katanya dalam acara launching produk make p:rem yang bertajuk Discover The Global Standard for Clean Beauty.

Lebih jauh Christy menyebutkan, "Berbeda dengan natural beauty yang menggunakan bahan alami sebagai bahan utamanya, clean beauty adalah produk skincare yang mengutamakan keamanan produknya. Sehingga bahan yang digunakan tidak terfokus pada bahan alami maupun sintetis, namun memastikan bahwa bahan yang digunakan adalah bahan yang hanya dibutuhkan untuk kulit, diuji secara klinis dan dipastikan tidak memberikan dampak buruk pada kulit maupun lingkungan ketika digunakan."

Konsumen Perlu Bijak Memilih Produk Berbasis Clean Beauty

©2021 make p:rem

"Untuk memutuskan produk yang ingin dipakai, harus mengenali tipe kulit dan masalah kulit terlebih dahulu. Pastikan kita mengetahui bahan-bahan yang terkandung di dalam produk tersebut," tutur dr. Arini Astasari Widodo, SpKK, seorang skin expert di acara yang sama.

"Bagi yang memiliki kulit normal ataupun memiliki kulit sensitif, kulit kering, dan sedang terdapat masalah kulit, sebisa mungkin hindari bahan yang memberikan risiko alergi atau iritasi seperti pengawet, pewangi, latex, atau metal. Semakin banyak kandungan pada sebuah produk, akan semakin meningkatkan resiko iritasi kulit."

Lebih jauh, dr. Arini juga menyarankan agar konsumen memilih produk yang sudah lolos uji klinis dan tes dermatologi untuk memastikan keamanannya.

Perlu diingat juga, produk perawatan kulit dengan 'label' clean beauty pun tidak akan membuat kulit bercahaya dalam waktu semalam. Sama seperti produk skincare pada umumnya, hasil yang signifikan baru bisa terlihat dengan perawatan intensif selama hitungan bulan. Pasalnya, kunci dari kulit cantik dan sehat yang sesungguhnya adalah komitmen dalam merawat diri. Sementara produk kecantikan yang menawarkan hasil instan bisa jadi justru menimbulkan dampak negatif untuk jangka panjangnya.