Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal HR Mangoendiprojo, sosok pahlawan nasional dari Jatim

Mengenal HR Mangoendiprojo, sosok pahlawan nasional dari Jatim HR Mohammad Mangoendiprojo. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Tak banyak yang lebih mengenal namanya jika dibandingkan Bung Tomo atau Supriyadi. Tempat lahirnya pun bukan di Jawa Timur, melainkan Sragen. Begitu juga tempatnya mengembuskan napas terakhir, yaitu Bandar Lampung.Namun kiprah dan jasa HR Mangoendiprojo kepada negara lebih banyak di Jawa Timur. Hingga dirinya dianugerahi gelar pahlawan nasional dari Jawa Timur.

Mangoendiprojo sempat menjabat sebagai wakil kepala jaksa di Kali Sosok, Surabaya, Daidancho PETA, pejabat Badan Keamanan Rakyat urusan darat, panglima komandemen militer Jawa Timur, dan staf kementerian pertahanan.

Aksi heroiknya selama masa perang memberikan kontribusi penting dalam sejarah perjuangan bangsa kita. Mangoendiprojo pernah 'menggedor' Bank Escompto di kawasan Kembang Jepun dan mengangkut 100 juta Gulden untuk dana perjuangan.

Ia nekat masuk ke markas sekutu di Gedung Internatio untuk menegosiasikan gencatan senjata. Namun meskipun gencatan senjata berhasil disepakati, terjadi bentrokan yang menewaskan AWS Mallaby dan memicu pecahnya pertempuran 10 November. Pada waktu itu, Mangoendiprojo sempat disandera di Internatio.

Mangoendiprojo memang berdarah pejuang. Ia merupakan cicit Setjodiwirjo atau Kyai Ngali Muntoha, bangsawan dari Kesultanan Demak dan Prabu Brawidjaja yang ikut berjuang bersama Pangeran Diponegoro.

Sama seperti perjuangan leluhurnya yang penuh cobaan, karir Mangoendiprojo setelah perang juga tak selalu mulus. Ia sempat dituduh melakukan korupsi. Pasalnya saat menjabat bendahara BKR Jawa Timur, ia menolak pengajuan dana perjuangan yang meragukan oleh salah satu rekan seperjuangan. Namun namanya berhasil dipulihkan kembali.

Setelah mengakhiri karier militer, mangoendiprojo ditugaskan sebagai Bupati Ponorogo dari tahun 1951 sampai 1955. Tujuan dari penugasan ini adalah mengamankan Madiun setelah pemberontakan PKI yang didalangi Muso pada tahun 1948. Keberhasilannya dalam tugas lantas membuat dirinya ditunjuk sebagai Residen (Gubernur) pertama Lampung dengan misi yang sama, mengembalikan stabilitas keamanan daerah.

Mangoendiprojo meninggal Pada 13 Desember 1988 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di kota Bandar Lampung.

Pada tanggal 7 November 2014, ayah Indroyono Susilo, Menteri Koordinator Kemaritiman itu dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini disambut dengan baik oleh keluarga mangoendiprojo.

gelar pahlawan nasional hr mangoendiprojo

jokowi berikan gelar pahlawan nasional

Walaupun di masa tuanya mangoendiprojo dianggap sebagai tokoh Lampung, sejak dulu ia dianggap sebagai bagian dari warga Jawa Timur.Sekarang, beberapa barang peninggalan Mangoendiprojo disumbangkan oleh keluarga dan disimpan di Museum Brawijaya Malang.

museum brawijaya

Antara lain seragam saat bertugas sebagai tentara PETA dan berbagai piagam penghargaan yang diterima beliau selama hidupnya.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis

Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Berikut Makna dan Cara Memperingatinya
Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Berikut Makna dan Cara Memperingatinya

Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan.

Baca Selengkapnya
Sosok Melanchton Siregar, Guru Batak yang Dapat Pangkat Kolonel Tituler
Sosok Melanchton Siregar, Guru Batak yang Dapat Pangkat Kolonel Tituler

Melanchton Siregar resmi menerima gelar Kolonel Tituler pada tahun 1947.

Baca Selengkapnya
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang

Potret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pidato Prabowo Menggetarkan Soal Musuh & Sakit Hati Depan Para Jenderal Senior
VIDEO: Pidato Prabowo Menggetarkan Soal Musuh & Sakit Hati Depan Para Jenderal Senior

Dalam acara tersebut, Prabowo bercerita saat masa-masa menjadi prajurit TNI

Baca Selengkapnya
Mengenang Pahlawan, 15 Film Inspiratif pada Hari Pahlawan 10 November
Mengenang Pahlawan, 15 Film Inspiratif pada Hari Pahlawan 10 November

November tidak hanya dikenal sebagai bulan yang erat dengan peringatan Hari Pahlawan, tetapi juga sebagai momen untuk merenung dan mengenang jasa-jasa pahlawan.

Baca Selengkapnya
Hari Pahlawan 10 November: Sejarah, Makna, Tema dan Cara Memperingatinya
Hari Pahlawan 10 November: Sejarah, Makna, Tema dan Cara Memperingatinya

Memperingati Hari Pahlawan adalah salah satu cara menghargai jasa para Pahlawan. Namun apa itu Hari Pahlawan?

Baca Selengkapnya
Sosok Letjen Djamin Ginting, Pahlawan Nasional Penuh Jasa Asal Tanah Karo
Sosok Letjen Djamin Ginting, Pahlawan Nasional Penuh Jasa Asal Tanah Karo

Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata Mutiara Para Pahlawan Indonesia, Inspiratif dan Penuh Makna Perjuangan
30 Kata-kata Mutiara Para Pahlawan Indonesia, Inspiratif dan Penuh Makna Perjuangan

Kata-kata mutiara dari para pahlawan ini menjadi inspirasi dan penyemangat bagi generasi muda untuk terus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Mayjen Sungkono Pertaruhkan Nyawa Demi Surabaya, Sebelum Perang Selalu Jahit Pakaiannya Sendiri
Sisi Lain Mayjen Sungkono Pertaruhkan Nyawa Demi Surabaya, Sebelum Perang Selalu Jahit Pakaiannya Sendiri

Keterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Pelihara Bersama Semangat Juang Pahlawan
Said Abdullah: Pelihara Bersama Semangat Juang Pahlawan

Said mengingat lagi pada 10 November 1945 lalu yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya menjadi puncak perlawanan rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya