Mengenal sejarah gerabah di pameran Museum Sri Baduga
Merdeka.com - Koleksi gerabah dari berbagai daerah hadir dalam pameran “Pesona Etnik Nusantara”. Gerabah dihadirkan sebagai bukti bahwa sejak lama manusia sudah piawai membuat benda yang memiliki banyak fungsi itu.
Gerabah merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat atau lempung yang dibentuk kemudian dibakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna untuk membantu kehidupan manusia.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Nunung Sobari mengatakan, selain digunakan sebagai wadah makanan, gerabah juga digunakan sebagai benda perlengkapan dalam upacara pada masa prasejarah.
-
Bagaimana gerabah Banten dibuat? Proses pembuatannya diawali dengan mengumpulkan tanah liat, lalu diberi air secukupnya agar mudah dibentuk. Dalam pembentukan menjadi proses yang cukup rumit karena komposisi air dan gerakan jari harus pas ketika memutar adonan. Jika terlalu encer, maka adonan akan sulit dibentuk begitupun saat kurang air. Keluwesan dalam membuatnya benar-benar mengandalkan kesabaran. Setelah presisi, gerabah lantas dibakar menggunakan api dengan suhu terukur agar hasilnya maksimal.
-
Kapan pembuatan gerabah Banten dimulai? Gerabah mengalami perjalanan yang panjang di wilayah Banten. Bahkan menurut data klasik, pembuatannya diperkirakan sudah berlangsung sejak sebelum berdirinya kerajaan Banten atau diperkirakan masa Hindu Buddha.
-
Apa saja ciri khas gerabah Banten? Di Banten sendiri, motif berbentuk tumpeng, gerigi dan ceplok jadi ciri khas dan digemari para konsumen sejak era Kesultanan Banten.
-
Dimana gerabah Banten ditemukan? Banyak Dibuat di Wilayah Banten Lama Data arkeologis juga menyebutkan bahwa gerabah lokal banyak ditemukan peninggalannya di wilayah Banten lama. Kawasan ini memang terkenal sebagai sentra ekonomi, yang terus berkembang di zaman Kesultanan Banten. Mulai dari kawasan Banten Lama, Lebak, sampai Ciruas Serang memiliki motifnya tersendiri, dengan produk unggulannya berupa gentong hingga kendi.
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Bagaimana proses pembuatan gerabah di desa wisata ini? Saat berkunjung ke desa ini, pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan gerabah secara tradisional, mulai dari pemilihan tanah liat hingga proses pembakaran.
“Biasanya gerabah digunakan sebagai bekal kubur dan sebagai wadah kubur atau disebut juga kubur tempayan,” ujar Nunung saat ditemui dalam pameran “Pesona Etnik Nusantara” di Museum Sri Baduga, Jalan BKR, Rabu (18/11).
Penemuan gerabah merupakan suatu bukti adanya kemampuan manusia dalam menciptakan teknologi bagi pembuatan gerabah itu sendiri.
Berdasarkan hasil penyelidikan arkeologi, membuktikan bahwa benda gerabah mulai dikenal pada masa bercocok tanam. Bukti-bukti tersebut berasal dari wilayah-wilayah di Jawa Barat yaitu Kalapadua dari Bogor, Buni dari Bekasi, dan Serpong dari Tangerang.
“Dari temuan-temuan tersebut dapat kita simpulkan bahwa teknik pembuatan gerabah dari masa bercocok tanam masih sederhana. Segala sesuatunya dikerjakan dengan tangan,” jelasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sini, jejak masyarakat Sunda sejak zaman prasejarah tersimpan apik.
Baca SelengkapnyaSelain rempah, Banten rupanya punya kisah tentang kerajinan gerabah yang kala itu turut mendunia.
Baca SelengkapnyaDalam budaya Gayo Aceh terdapat salah satu kerajinan yang dari masa ke masa begitu berguna bagi kehidupan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaDesa wisata gerabah ini dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMuseum ini merupakan bentuk dedikasi seniman Timbul Raharjo terhadap kampung halamannya tercinta.
Baca SelengkapnyaKapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.
Baca SelengkapnyaKapak persegi dibuat dari batu yang dikikis hingga membentuk persegi dengan bagian tepi yang lebih tipis. Umumnya kapak ini dibuat untuk berburu.
Baca SelengkapnyaSejarah museum Nasional Indonesia atau museum gajah.
Baca Selengkapnyasitus ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Baca SelengkapnyaAda ragam jenis rempah yang laku di masa silam tersimpan di Museum Bahari
Baca SelengkapnyaSisi menarik dari tempat ini adalah pada bebatuannya yang memiliki kemiripan dengan salah satu perangkat gamelan.
Baca SelengkapnyaBentuk gergaji kuno dengan versi modern tidak jauh beda, hanya saja material yang digunakan untuk membuatnya agak berbeda menurut arkeolog.
Baca Selengkapnya