Mengintip wajah baru Gang Dolly dan Jarak setahun kemudian
Merdeka.com - Lokalisasi Gang Dolly dan Jarak sempat disebut-sebut sebagai pusat bisnis prostitusi terbesar di Asia Tenggara. Ribuan PSK dan warga lokal sempat menggantungkan hidup pada kelangsungan bisnis esek-esek di kedua tempat itu. Namun masa kejayaan Dolly-Jarak berlalu sejak penutupan resmi oleh pemerintah kota Surabaya yang berlangsung pada bulan Juni 2014.
Lebih dari setahun setelah penutupan lokalisasi Gang Dolly dan Jarak, kedua tempat tersebut telah mengalami banyak perubahan. Tak hanya menghilangnya bisnis prostitusi dari permukaan, kini Dolly dan Jarak menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Seperti apa wajah Dolly dan Jarak sekarang? Berikut Merdeka.com tampilkan selengkapnya.
-
Kapan perubahan itu terjadi? Hanya berselang dua tahun saja, si pria tampak mengalami perubahan drastis yang membuat publik pangling akan penampilannya.
-
Apa saja perubahan Lorong Waktu? Dalam perjalanan 25 tahun ini, sinetron ini telah mengalami berbagai perubahan, termasuk pergantian pemain.
-
Dimana bangunan terbengkalai diubah? Berikut ini adalah potret bangunan terbengkalai yang telah diubah fungsi menjadi lebih menarik, seperti yang dilansir oleh Liputan6.com dari Bored Panda pada Minggu (15/12/2024).
-
Apa yang unik dari tempat-tempat ini? Itu karena di negara ini, matahari tak terbenam bahkan selama 70 hari berturut-turut.
-
Dimana Ekpedisi Perubahan dilakukan? Desa Turus Patria, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Ekspedisi Perubahan oleh Ubah Bareng, Senin (8/1). Masih di provinsi yang sama, mereka menyambangi Bumi Tirtayasa di Kabupaten Serang, Selasa (9/1).
-
Dimana jalan tol baru beroperasi? “Dengan adanya jalan tol baru yang dioperasikan telah berhasil mengurangi waktu perjalanan dengan sangat signifikan,“ kata Basuki dalam cara Sewindu PSN: Sustainable Infrastrukture towards Indonesia Emas 2045, di Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
Dolly dan Jarak kini sepi pengunjung
Gang Dolly sekarang relatif sepi. Wisma-wisma yang dulunya tampil mencolok dengan display room berkaca kini tertutup rolling door. Geliat bisnis di gang ini pun tak lagi seperti dulu. Yang masih buka hanya pemilik warung dan usaha-usaha kecil lain. ÂÂ
Situasi yang sama terlihat di Jarak yang letaknya berdekatan dengan Dolly. Tak sedikit bekas wisma dan kafe dangdut yang beralih fungsi. Namun terlihat ada satu karaoke yang masih buka.
"Wah, nekat itu," tutur Slamet, salah satu tukang becak yang beroperasi di kawasan Dolly-Jarak.
Menurut Kartono, aktivis dan pengelola taman baca di Jarak, prostitusi di sana memang lebih sulit dibasmi daripada Dolly. Berbeda dengan Dolly yang terkonsentrasi di satu gang saja, wisma-wisma di Jarak membaur dengan rumah tangga warga dan meliputi area yang jauh lebih luas.
Barbara, wisma terbesar Dolly kini dipugar
Wisma Barbara 2, tempat prostitusi terbesar di Dolly kini nyaris lengang. Dulunya tempat ini adalah wisma terbesar dan termewah di Gang Dolly. Bangunan ini terdiri dari 6 lantai. Dulunya lantai pertama difungsikan sebagai tempat menyambut tamu dan ruang display PSK. Sementara lantai 2 sampai 6 dijadikan kamar praktik prostitusi.
"Di sini lebih bagus tempatnya, ceweknya lebih muda-muda, cantik-cantik," tutur Kasidi, mantan pekerja Barbara yang kini bertugas menjaga dan membersihkan bangunan tersebut.
Menurut Kasidi, pemilik asli gedung yang dulunya beroperasi sebagai Wisma Barbara 2 adalah Syamsudin, warga pendatang dari Makassar. Setelah itu bangunan tersebut dibeli Dolly dan dijadikan tempat prostitusi. Menurutnya tarif PSK di Barbara bisa mencapai Rp 220.000. Sementara di wisma lain hanya berkisar di angka Rp 100.000.
Sekarang wisma itu menjadi tempat belajar anak-anak dan pusat UKM. Lantai pertama difungsikan sebagai tempat belajar anak-anak dan pusat kerajinan sepatu.
Sementara lantai 2 hingga 6 masih dalam tahap renovasi. Rencananya lantai-lantai tersebut akan diubah menjadi pusat kegiatan masyarakat dan kantin.
Topik pilihan: Lokasi Wisata | Ide Kreatif | Kisah Inspiratif
Napak tilas sejarah Dolly-Jarak bersama Inspiratrip
Dolly dan Jarak tengah mencoba bangkit dengan konsep wisata baru, dari wisata malam ke wisata sejarah. Hal ini diwujudkan lewat Inspiratrip Dolly.
Inspiratrip Dolly merupakan realisasi ide yang sempat digagas oleh Dalu Nuzlul Kiram dan kawan-kawan dari Gerakan Melukis Harapan. Dengan slogan Inspiring tourism, open trip ini mengusung konsep napak tilas sejarah Gang Dolly-Kampung Jarak sekaligus melihat wajah barunya sebagai pusat aktivitas dan perekonomian warga.
Dalam open trip ini, peserta yang jumlahnya terbatas akan diajak berkeliling mengunjungi ex-lokalisasi Dolly-Jarak dengan alat transportasi becak. Peserta bisa melihat langsung bangunan-bangunan yang dulunya adalah wisma ikonik seperti Barbara dan Dolly Tersenyum. Selain itu, peserta diajak untuk menyaksikan sendiri aura positif dari Dolly-Jarak yang sekarang.
"Tujuan kami adalah mengkampanyekan wajah baru Dolly. Menunjukkan kalau perubahan itu ada dan bisa," tutur Dalu. Tujuan selanjutnya, jika memungkinkan adalah menjadikan Dolly sebagai ikon wisata baru Surabaya dalam beberapa tahun ke depan.
Inspiratrip ini baru dilangsungkan sekali dan diharapkan bisa berkelanjutan, minimal sebulan sekali.
Topik pilihan: Lokasi Wisata | Ide Kreatif | Kisah Inspiratif
Dulu kampung lokalisasi Jarak, sekarang jadi Kampung Positif
Kampung Positif adalah julukan baru yang diberikan oleh warga dan Gerakan Melukis Harapan terhadap Jl. Putat Jaya Gang IIA. Dulunya di gang yang termasuk kompleks Jarak ini berdiri deretan wisma prostitusi dan kafe dangdut.
Sekarang warga Kampung Positif tak lagi bergantung pada 'rezeki' pada PSK untuk mencari penghasilan tambahan. Warga yang dulunya menjalankan usaha laundry atau berdagang nasi untuk para PSK, calo, dan tamu sekarang beralih ke usaha lain. Beberapa di antaranya menerima pelatihan untuk membuat telur asin dan telur bakar serta membuat makanan kecil.
Dua wisma di Gang II A ini sudah disulap menjadi tempat usaha penyablonan dan taman bacaan anak-anak. Tempat sablon kaos dikelola oleh Arif, dulunya tukang parkir di Jarak. Setelah Dolly-Jarak tutup, dia memberanikan diri untuk membuka usaha sablon dan menerima pesanan dalam jumlah besar. Sekarang dalam sehari Arif dan para pekerja di sana bisa mengerjakan sampai 3000 saputan.
Putat Jaya Gang III No.24 merupakan pusat pelatihan dan produksi batik jarak arum. Sentra batik ini dibina oleh Pengky dan Fitri. Sementara Putat Jaya Gang 4A didapuk menjadi kampung oleh-oleh dengan produk unggulan kerupuk samiler merek Samijali.
Topik pilihan: Lokasi Wisata | Ide Kreatif | Kisah Inspiratif
Samijali, sumber penghidupan baru ibu-ibu Jarak
Putat Jaya Gang 4A kini berubah julukan menjadi kampung oleh-oleh. Gang ini merupakan pusat produksi kerupuk samiler Samijali (Samiler Jarak-Dolly). Produksi kerupuk yang terbuat dari singkong tumbuk ini dikerjakan oleh ibu-ibu rumah tangga yang dulunya mencari nafkah sebagai tukang cuci untuk para PSK atau berjualan nasi bagi para tamu lokalisasi.
Sejauh ini, bisa dikatakan Samijali merupakan bisnis baru yang paling maju di Jarak. Makanan ringan ini sudah mulai dikenal di Surabaya. Setiap hari pesanan cukup lancar, bahkan sudah bisa dipasarkan di luar kota.ÂÂ
Berkat keberadaan Samijali, ibu-ibu di Jarak bisa mendapatkan penghasilan tetap meskipun jumlahnya jauh dari pendapatan mereka dulu.
"Dari segi ekonomi ada perubahan sedikit meskipun tidak sebanyak saat ada lokalisasi," tutur Bu Yayuk, salah satu pengrajin Samijali. "Meskipun tidak banyak tapi kita senang."
Topik pilihan: Lokasi Wisata | Ide Kreatif | Kisah Inspiratif
Masih banyak warga Dolly-Jarak yang belum bangkit
Meskipun banyak warga Dolly dan Jarak yang berhasil menemukan sumber penghasilan baru di luar bisnis prostitusi, tak sedikit pula yang belum berhasil bangkit dari runtuhnya bisnis prostitusi di sana. Salah satunya Pak Slamet, tukang becak di Jarak-Dolly. Dia mengaku tak punya keterampilan yang bisa diandalkan selain sebagai tukang becak.
"Mau kerja apa lagi?"
Menurut Pak Slamet, banyak juga PSK dan bekas calo yang mengadu untung di lokalisasi lain. Sementara sebagian lainnya lebih memilih pulang kampung ke Jawa Barat dan Jawa Tengah.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa bangunan masih tampak berdiri kokoh walau terus dimakan usia.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Yogyakarta tempo dulu yang masih begitu banyak pepohonan dan delman.
Baca SelengkapnyaSebuah kota akan terus berusaha untuk mengikuti perkembangan zaman. Kehebatan perubahan dari masa kakek-nenek hingga saat ini bikin tercengang.
Baca SelengkapnyaKondisi jalan Cirebon tempo dulu dan masa kini benar-benar simpan kenangan manis. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaPesona Ibukota Jakarta sudah tersaji sejak dahulu kala. Meski sudah banyak perubahan saat ini, namun suasana klasik zaman dulu mampu membangkitkan nostalgia
Baca SelengkapnyaSebuah kota akan terus berusaha untuk mengikuti perkembangan zaman. Kehebatan perubahan dari masa kakek-nenek hingga saat ini bikin tercengang.
Baca SelengkapnyaSK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.
Baca SelengkapnyaJika kebanyakan gang menggunakan nama seorang pahlawan atau buah, namun jalan kecil yang satu ini dikenal dengan nama Gang Tai.
Baca SelengkapnyaApa ya yang berubah dari Sinta dan Jojo KEONG RACUN?
Baca SelengkapnyaBerikut ini deretan foto-foto selebritisi top Tanah Air saat masih duduk di bangku SMA
Baca SelengkapnyaPetugas membongkar puluhan kafe dan bilik kamar yang biasa digunakan untuk bercinta.
Baca Selengkapnya