Menguak sejarah high heels, pertama kali dipopulerkan pria!
Merdeka.com - High heels adalah salah satu item fashion milik wanita. Sepatu jenis ini sering digunakan untuk memberi kesan tinggi dan memperbaiki postur yang dimiliki oleh wanita. Tetapi tahukah Anda bahwa sepatu ini dahulu digunakan oleh tentara untuk berperang?
Dilansir dari Mental Floss, high heels diketahui telah ada sejak abad ke-16. Sepatu ini pada masa itu digunakan oleh prajurit persia yang mengendarai kuda. High heels ini digunakan untuk mempertahankan kestabilan kaki prajurit ketika menginjak sanggurdi pada kuda. Dengan kaki yang terkunci itu, maka prajurit dapat membidik panah mereka secara lebih jitu.
Saat itu high heels sebatas digunakan untuk prajurit yang berperang dan duduk di atas kuda. Sepatu ini tidak dimaksudkan untuk digunakan berjalan sehari-hari. Penggunaan high heels pada prajurit berkuda ini membuat Persia menjadi kerajaan yang diperhitungkan dan mampu memenangkan banyak perang dengan pasukan berkuda yang dimilikinya.
-
Kapan high heels mulai populer? Pada abad ke-17, budaya Persia melalui kerajaan Ottoman menyebar ke Eropa, dan high heels menjadi bagian dari pakaian sehari-hari bagi pria bangsawan.
-
Kapan perempuan pertama kali memakai high heels? Menurut catatan yang ada, seorang ratu Perancis bernama Catherine de Medici jadi perempuan pertama yang pakai high heels.
-
Siapa yang populerkan high heels? Dari catatan sejarah yang dikutip dari Mental Floss, kita akan mengungkap fakta menarik seputar high heels yang ternyata dipopulerkan oleh pria pada awal kemunculannya.
-
Kenapa sepatu berhak tinggi digemari? Selama periode Renaisans, raja-raja Eropa memakai sepatu berhak sangat tinggi sebagai simbol supremasi dan status mereka yang tinggi.
-
Kapan seseorang memilih untuk memakai heels? Jika sepatu heels adalah pilihan utama Anda, hal ini menunjukkan kepribadian yang percaya diri dan ambisius. Pengguna heels cenderung senang tampil sempurna dan tidak takut menjadi pusat perhatian.
-
Apa yang membuat high heels menarik bagi perempuan? Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Evolution and Human Behavior menunjukkan bahwa sepatu hak tinggi bisa mendukung karakter feminin dan pergerakan wanita.
Photo Credit : Mental Floss
High heels baru mulai berkembang sebagai bagian pakaian sehari-hari pada abad ke-17. Ketika itu budaya dari Persia melalui kerajaan Ottoman muai berkembang di Eropa dan menjadi pakaian bagi pria dari kalangan sosial yang tinggi. Ya, Anda tidak salah baca, pada awalnya high heels memang sepatu yang digunakan oleh pria.
Banyak bangsawan ketika itu yang suka menggunakan high heels karena membuat mereka terlihat lebih tinggi. Ketika itu tubuh tinggi memberikan perasaan dominan bagi mereka terhadap orang lain. Selain itu bangsawan juga menggunakan high heels karena mereka suka untuk berkuda, dan sepatu ini membantu mereka agar tidak terjatuh.
Penggunaan high heels mulai berubah ketika di Italia sepatu ini menjadi simbol bagi wanita penghibur di sana. Pada masa itu, banyak wanita penghibur yang menggunakan sepatu ini sebagai pembeda mereka dengan wanita lainnya. Pada masa itu, banyak pria pengguna high heels mulai berkurang karena penggunaan sepatu itu oleh kalangan wanita penghibur.
Tetapi pada abad ke-18, Raja Louis XIV dari Prancis menjadikan high heels sebagai sebuah simbol yang dekat dengan kekuasaan raja. Ciri khas high heels dengan sol berwarna merah hanya boleh dikenakan oleh dia beserta beberapa orang terdekatnya saja. Mereka yang menggunakan sol merah tanpa persetujuan raja bisa mendapat hukuman.
Photo Credit : Mental Floss
Perubahan terjadi sejak peristiwa revolusi Prancis. High heels menjadi sepatu yang dilupakan dan tidak disukai karena dekat dengan simbol kerajaan. Selain itu sepatu yang biasa digunakan pada masa itu adalah sepatu dengan permukaan datar sebagai penanda kesamaan status sosial.
High heels baru digemari dan digunakan oleh wanita pada akhir abad ke-19. Pada saat itu baru disadari bahwa high heels dapat membuat tubuh wanita menjadi terlihat lebih menarik. Pada perkembangannya kini, sepatu jenis ini menjadi populer digunakan oleh wanita saja dan tidak disukai pria. Saat ini high heels sudah tidak lagi menjadi penanda status sosial pria seperti pada masa lalu.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
High heels tidak hanya sekadar alat fashion, tetapi pada abad ke-16, mereka berfungsi sebagai senjata bagi prajurit Persia yang mahir mengendarai kuda.
Baca SelengkapnyaJadi favorit perempuan, sejak kapan heels jadi bagian dari fashion?
Baca SelengkapnyaSejarah panjang sepatu dimulai sejak zaman batu. Awalnya, sepatu berfungsi melindungi kaki, namun seiring waktu, pemakaian sepatu berkembang menjadi trend mode.
Baca SelengkapnyaSepatu tertua yang ditemukan berusia 10.000 tahun, tapi manusia diduga telah memakai alas kaki jauh sebelum itu.
Baca SelengkapnyaPenasaran seperti apa? Intip sejarah dan beberapa fakta menarik dari pakaian dalam!
Baca SelengkapnyaSepatu loafers dapat membantu pria tampil gaya dan beda. Dari 8 jenisnya, manakah yang pas untuk Anda?
Baca SelengkapnyaBeberapa rekomendasi jenis sepatu yang cocok dengan celana jeans pria, jangan sampai salah pilih!
Baca SelengkapnyaJenis sepatu favoritmu bisa mengungkapkan banyak tentang kepribadianmu secara mendalam.
Baca SelengkapnyaTips cara memilih sepatu yang cocok dengan celana jeans pria, awas jangan sampai salah pilih!
Baca SelengkapnyaSejak dulu, baju berwarna pink dianggap sebagai lambang feminitas & identik dengan wanita. Tapi, tahukah bahwa pada awalnya, warna ini justru dipakai anak laki?
Baca SelengkapnyaHampir dipakai orang Indonesia setiap hari, kata 'sandal' justru berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'sandalion'
Baca SelengkapnyaPenemuan jejak sepatu kuno yang berusia hingga 150.000 tahun di pantai Afrika Selatan mengungkapkan bukti penting sejarah penggunaan alas kaki oleh manusia.
Baca Selengkapnya