Menurut para ahli, ini cara ampuh ubah pikiran negatif jadi positif

Merdeka.com - Bagi sebagian orang yang sedang mengalami kesusahan, nasihat untuk melihat segala sesuatu dari sisi positifnya kelewat susah untuk diterapkan. Apalagi bagi mereka yang sudah menderita depresi akut selama bertahun-tahun. Mencari sisi positif tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun bukan berarti hal ini tak bisa dilakukan.

Dr. Richard J. Davidson, ahli neurosains dan pendiri Center for Healthy Minds di University of Wisconsin mengatakan bahwa otak manusia mampu membentuk sel baru serta berbagai kemungkinan 'jalan' dan sangat mungkin untuk melatih sirkuit otak untuk menghasilkan respon positif. Dengan kata lain, setiap orang bisa belajar berpikir positif dengan melatih keahlian tertentu yang dapat merangsang positivitas.

Menurut Dr. Barbara Fredrickson, psikolog dari University of North Carolina, berpikir positif merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, tetapi bisa dilatih perlahan-lahan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Frederickson dan rekan-rekannya, manusia memiliki kemampuan untuk menciptakan emosi positif dari aktivitas sehari-hari. Akumulasi dari hal-hal kecil yang disyukuri atau membuat perasaan bahagia meskipun hanya sesaat bisa menjadi senjata yang ampuh untuk memerangi stres dan depresi berkepanjangan. Frederickson menyebutnya 'momen-momen mikro terkait positivitas'. Tetapi kita tidak perlu menunggu momen-momen kecil itu datang dari langit.

Tim peneliti Dr. Fredrickson menemukan bukti bahwa latihan meditasi yang berfokus pada belas kasih dan kebaikan selama enam minggu mengakibatkan peningkatan emosi positif dan keterhubungan sosial serta meningkatkan fungsi salah satu saraf utama yang membantu untuk mengontrol denyut jantung. Hasil yang sama juga ditemukan oleh tim Dr. Davidson.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa meluangkan waktu untuk mempelajari keterampilan untuk menghasilkan emosi positif secara mandiri dapat membantu kita menjadi lebih sehat, lebih berjiwa sosial, pendeknya versi yang lebih tangguh dari diri kita sendiri," tutur Dr. Fredrickson dalam artikel di buletin National Institutes of Health pada tahun 2015. Menurutnya, meditasi dengan tujuan untuk mengembangkan pikiran positif pada akhirnya akan membuat kita merasa lebih selaras dengan orang-orang di sekitar kita. Pendeknya, bisa memperbesar rasa empati terhadap orang lain.

Lebih jauh lagi Dr Davidson mengatakan, "Kesejahteraan dapat dianggap sebagai keterampilan hidup. Jika Anda berlatih, Anda benar-benar bisa menjadi lebih baik dalam hal itu."

Selain meditasi, Frederickson menyarankan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Mengalami hal menyenangkan bersama orang lain akan menjadi salah satu momen mikro yang menjadi bahan bakar bagi seseorang untuk mencoba mengembangkan pikiran positif. Menonton film lucu bersama, bepergian, atau berolahraga bersama pasangan bisa menjadi solusi untuk menciptakan momen kebahagiaan mikro.