Miris, turis ini dipalak Rp 8,3 juta oleh pemandu wisatanya!
Merdeka.com - Nasib beberapa turis dari Harbin, China, ini cukup memprihatinkan. Alih-alih menikmati perjalanan wisata mereka yang menyenangkan, para turis itu malah mengalami penipuan di Hong Kong.
Seorang wanita bermarga Pan yang ikut dalam rombongan tur itu mengatakan bahwa penyelenggara turnya di Hong Kong menolak untuk membawa mereka ke Disneyland, kecuali masing-masing turis menghabiskan setidaknya 5.000 HKD (sekitar Rp 8,3 juta) di sebuah toko perhiasan.
"Saya dan teman-teman sudah membayar 750 HKD (Rp 1,2 juta) untuk tur ini, dan mereka sudah berjanji untuk membawa kami ke tempat-tempat populer termasuk Ocean Park dan Avenue of the Stars," terang Pan kepada Shanghaiist.
-
Dimana tempat pemandu wisata bekerja? Bagi Anda yang ingin menjadi pemandu wisata profesional harus mempelajari secara detail tentang sejumlah objek wisata di wilayah kerja.
-
Siapa saja yang ikut liburan ke Hongkong? Tidak hanya berdua saja, ternyata pasangan ini juga mengajak serta kedua putri mereka, Bible dan Zefanya.
-
Apa dampak negatif pungli terhadap wisatawan? Salah satu dampak paling nyata dari pungli adalah penurunan kenyamanan dan kepercayaan wisatawan. Wisatawan yang mengalami pengalaman negatif akibat pungutan liar apalagi dengan paksaan dan intimidasi cenderung merasa tidak aman dan kecewa, terutama jika pungli terjadi berkali-kali selama kunjungan mereka.
-
Apa itu Pungutan Wisatawan Asing di Bali? Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourism Levy telah mulai diberlakukan di Bali sejak bulan Februari 2024. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memegang peranan penting sebagai bank penampung dana dari pungutan tersebut.
-
Siapa yang melakukan pungli di objek wisata? Pungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
-
Dimana mereka berlibur? Baru-baru ini, keduanya menikmati liburan di Palu.
Saat itu, mereka dibawa ke sebuah toko perhiasan di Cheung Sha Wan, Hong Kong, di mana kemudian pemandu wisata mereka mengatakan bahwa mereka harus menghabiskan minimal 5.000 HKD di toko perhiasan tersebut, atau koper mereka akan dilemparkan dari bus.
Dengan enggan, Pan lantas membeli sebuah perhiasan seharga 2.680 HKD (sekitar Rp 4,4 juta) dan diberitahu bahwa itu tidak cukup. Saat itulah dia memutuskan sudah waktunya untuk melibatkan polisi dalam masalah tersebut.
Setelah beberapa jam melakukan negosiasi, karyawan di perusahaan perhiasan itu setuju untuk mengembalikan uang Pan dan delapan turis lainnya.
Karena tidak ingin membiarkan kelompok turnya merampoknya lagi, Pan segera naik bus untuk melanjutkan perjalanannya menuju tempat yang diimpikannya.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terus-menerus ditekan oleh pemandu wisata untuk membeli produk-produk mahal seperti kosmetik, suplemen nutrisi, dan barang-barang bebas bea.
Baca SelengkapnyaGubernur Bali I Wayan Koster membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, dua wisatawan asing yang dipalak berasal dari Sri Lanka.
Baca SelengkapnyaPenarikan retribusi dilakukan di dua lokasi menuju Pantai Tanjung Kait.
Baca SelengkapnyaDua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca SelengkapnyaPemilik akun Instagram @missrtii membagikan pengalaman kurang menyenangkannya saat di Bali.
Baca SelengkapnyaPemerasan tersebut diduga akibat adanya komunikasi yang keliru antara korban dan pelaku.
Baca SelengkapnyaMereka sempat menikmati hiburan dan minum alkohol hingga pukul 01.00 WITA Kamis (8/2).
Baca Selengkapnya"Kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan penyelidikan hingga kasus dugaan pungli tersebut terungkap," kata Ipda Dicka
Baca SelengkapnyaMulanya, saat check-in di konter Batik Air di Bandara Tullamarine di Melbourne, Australia, Monique diminta menandatangani formulir biru tambahan.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap sopir taksi bernama Yanuarius Toebakae (20). Pria ini viral di media sosial karena diduga memeras dua WNA menggunakan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaMenanggapi ini, Dinas Pariwisata dan Satpol PP Kabupaten Buleleng, Bali, sudah mendatangi Air Terjun Sekumpul.
Baca Selengkapnya