Moray, Laboratorium Pertanian Canggih pada Masanya Peninggalan Suku Inca
Merdeka.com - Situs berharga yang ditinggalkan bangsa Inca di Peru bukan cuma Machu Picchu. Bangsa Inca mewariskan sejumlah peninggalan arkeologi yang membuktikan kecanggihan teknologi mereka. Salah satunya adalah Moray.Dilansir Amusing Planet, Moray merupakan terasering artifisial yang terletak di antara Cuzco dan Maras. Bentuknya berupa terasering melingkar yang terpusat di bagian tengah, mirip dengan amphitheater Yunani kuno. Tetapi terasering yang satu ini tidak difungsikan sebagai panggung terbuka seperti amphitheater. Meskipun belum bisa dipastikan, para ahli arkeologi berpendapat kalau Moray adalah bekas laboratorium pertanian yang diciptakan oleh bangsa Inca. Kemungkinan besar, bangsa Inca melakukan uji coba pertanian tanaman pangan di sana.Terasering konsentris itu dilengkapi batu-batu pijakan yang memungkinkan orang berjalan dari atas hingga ke dasar lingkaran. Setiap tingkat terasering memiliki suhu yang berbeda. Perbedaan suhu ini menciptakan sub-iklim yang berlainan seperti dalam teknologi rumah kaca modern.
Photo source: Flickr/David
-
Dimana teknologi ini diuji coba? Dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa sinyal WiFi dapat mengintip ruangan-ruangan melalui dinding. Ketika ruangan tersebut menangkap sinyal WiFi lalu akan muncul huruf alfabet berbentuk 3D. Namun, teknologi ini masih dalam tahap uji coba untuk bisa sampai mengintip ke dalam isi rumah-rumah pribadi masyarakat.
-
Dimana Eco Lindi diuji coba? Eco lindi telah diujicobakan untuk mengatasi persoalan bau di tempat pembuangan akhir (TPA), lingkungan pasar, dan peternakan.
-
Apa yang diujicoba oleh para ilmuwan? Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
-
Bagaimana desa mengembangkan wisata pertanian? Pengembangan ini didukung dari pembuatan fasilitas 'greenhouse' dari komunitas peduli lingkungan. Selain itu ada pula pengembangan wisata edukasi peternakan kambing dan sapi. Kasi Kesejahteraan Kelurahan Sriharjo, Gotro Raharjo mengatakan, pengembangan wisata edukasi ini rencananya akan melibatkan generasi muda karang taruna setempat.
-
Dimana penelitian dilakukan? Studi tersebut melibatkan 1.650 partisipan dari berbagai budaya, termasuk 373 orang dari Tiongkok, 474 dari Jerman, 401 dari Meksiko, dan 402 dari Amerika Serikat.
-
Dimana benih pohon purba tersebut ditemukan? Para ilmuwan bereksperimen menanam benih berusia 1.000 tahun, yang ditemukan pada akhir 1980-an di Gurun Yudea, Palestina yang diduduki.
Selain itu, setiap teras dibuat dari jenis tanah yang berbeda. Kemungkinan besar tanah ini diambil dari lokasi yang berbeda-beda. Dengan begitu, pengaruh iklim dan jenis tanah yang berbeda pada tanaman bisa diteliti dengan mudah.
Photo source: Flickr/Benjamin Dumas
Terasering Moray juga dilengkapi dengan sistem pengairan yang bagus. Drainase terstruktur yang tersusun dari bebatuan di dasar terasering menjadikan situs itu tak pernah kebanjiran meskipun curah hujan sedang tinggi.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pakar botani dan arkeolog saling berdebat terkait kapan tepatnya ubi jalar sampai di lokasi tersebut.
Baca SelengkapnyaKegiatan pertanian sudah dilakukan umat manusia ribuan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSitus ini sempat terbengkalai selama satu abad sebelum dilakukan penggalian baru-baru ini.
Baca SelengkapnyaAlat pertanian itu ditemukan di situs penggalian di Huesca, Spanyol.
Baca SelengkapnyaMakam ini berasal dari Zaman Perunggu Awal, ditemukan di wilayah Turki.
Baca SelengkapnyaSeorang penggembala menemukan lukisan batu dan bahan dapur yang berasal dari 10.000 SM di dalam sebuah gua yang muncul akibat longsor di Turki.
Baca SelengkapnyaMumi ini berasal dari sekitar 1.000 tahun yang lalu, jauh sebelum Kekaisaran Inca mendominasi wilayah Amerika Selatan bagian barat.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan bejana berusia 1000 tahun berisi sisa-sisa tembakau.
Baca SelengkapnyaPabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca SelengkapnyaMakam keramat ini ditemukan gabungan arkeolog Jepang dan Peru.
Baca SelengkapnyaKerangka sekelompok orang kaya dari Suku Kuno Chimo itu diperkirakan berusia sekitar 800 tahun.
Baca SelengkapnyaGua ini jauh lebih besar dan luas dari perkiraan sebelumnya.
Baca Selengkapnya