Orang zaman dulu ternyata gemar buku bersampul kulit manusia!
Merdeka.com - Orang zaman dulu ternyata gemar menyampuli buku dengan kulit manusia. Praktik ini disebut Anthropodermic bibliopegy dan sudah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu, terutama di Eropa.
Praktik Anthropodermic bibliopegy ini mulai menjadi sorotan ketika rumor buku bersampul kulit manusia asli yang tersimpan di perpustakaan universitas-universitas terkenal dunia merebak.
Meskipun praktik ini jelas terlarang pada zaman modern, tetapi menurut Wikipedia sampul buku yang terbuat dari kulit manusia ternyata bukan hal yang aneh pada abad 16 hingga 17.
-
Bagaimana cara manusia purba membuat perekat? Para peneliti menemukan bekas campuran oker dan bitumen pada berbagai peralatan batu seperti pengikis, serpihan, dan pisau.
-
Bagaimana manusia purba membuat kapak? “Siapapun yang membuatnya pasti sangat berusaha keras, pertama untuk menemukan sepotong batu api berkualitas baik yang cukup besar untuk membuat alat sebesar ini dan kemudian menghaluskannya dengan hati-hati dan membentuk ujungnya yang panjang dan halus.
-
Kapan buku bambu kuno itu dibuat? Institut Relik Kebudayaan dan Arkeologi Yunnan mengumumkan, ada lebih dari 10.000 lembaran bambu dan kayu kuno yang disebut jiandu, ditemukan di Situs Hebosuo yang berusia lebih dari 2000 tahun.
-
Kenapa kulit jadi media utama untuk tulis? Kulit adalah media tulisan utama untuk mencatat teks suci dan peristiwa bersejarah karena lebih praktis dan daya tahannya yang kuat daripada papirus,' jelasnya.
-
Siapa yang membuat kitab ini? Menurut para ahli kitab ini ditulis oleh setidaknya tiga biarawan berbeda.
-
Apa isi buku bambu kuno itu? Lembaran bambu ini seringkali berisi karya sastra dan buku tentang pertanian dan pengobatan, tapi dalam temuan terbaru ini, sebagian besar merupakan catatan pemerintahan.
Sejak abad 16 pengakuan bersalah para kriminal biasa dijilid menjadi buku dengan sampul yang terbuat dari kulit mereka sendiri setelah eksekusi. Kadang anggota keluarga seseorang yang sudah meninggal sengaja memesan buku dengan sampul yang terbuat dari kulit mendiang. Buku edisi khusus ini dimaksudkan sebagai kenang-kenangan. Teknik pembuatannya sama saja seperti sampul dari kulit lembu atau domba yang dikeringkan dan dipoles.
Salah satu buku tua bersampul kulit manusia yang masih ada dan sudah terbukti keasliannya adalah Des destinees de l'ame karya penulis Prancis Arsene Houssaye. Buku tersebut kini tersimpan di perpustakaan Harvard University.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesimpulan ini dicapai berdasarkan hasil analisis baru terkait jarum jahit bermata paling awal di dunia.
Baca SelengkapnyaManuskrip yang ditulis dalam lembaran kulit ini sempat hilang selama 70 tahun sebelum ditemukan kembali.
Baca SelengkapnyaSebuah makam berisi tulang paha manusia berusia 4.500 tahun ditemukan di Wiltshire, dekat Stonehenge, Inggris.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan kertas ini sudah berkembang di era pra-Islam
Baca SelengkapnyaBekas luka sayatan pada fosil tulang kering manusia ungkap kemungkinan nenek moyang kita dulu kanibal
Baca SelengkapnyaTujuan praktik penumbalan manusia ini masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaPada 2021 lukisan gua ditemukan di sebelah timur Spanyol bergambar manusia memanjat seutas tali untuk mencapai sarang lebah.
Baca SelengkapnyaBukti Penyiksaan Manusia di Zaman Batu Ditemukan oleh Arkeolog
Baca SelengkapnyaHanya orang sabar dan tekun yang mampu membuat kertas ini.
Baca SelengkapnyaAsal usul nama "Britain" atau Inggris terungkap dari temuan arkeologis di situs kuno yang dijadikan lokasi penyelenggaraan festival zaman purba.
Baca SelengkapnyaPermen karet zaman purba ini terbuat getah pohon damar.
Baca SelengkapnyaIni adalah hasil penelitian terbaru dari National History Museum (NHM) di London, Inggris.
Baca Selengkapnya