[Part 1] Selembar cinta dalam buku harian nenek
Merdeka.com - Biarkan aku ceritakan sebuah kisah seperti yang telah dituturkan oleh nenekku kepadaku. Tentu saja kisah ini tidak kudapatkan melalui ceritanya secara langsung kepadaku karena itu dapat menyakiti perasaan banyak orang. Kisah ini kudapatkan melalui sebuah buku hariannya yang kutemukan ketika sedang membereskan seluruh barang-barang yang dimilikinya.
Usia nenekku 74 tahun ketika pada pekan lalu ketika dia menghembuskan napas terakhirnya. Seumur hidupku aku hanya tahu betapa cintanya nenek kepada almarhum kakek, tetapi siapa sangka bahwa selama berpuluh-puluh tahun hubungan yang mereka miliki tersebut, nenek masih memiliki sebuah kisah pada seorang pria yang telah dikenalnya sejak masa kecil.
Nenekku lahir sebagai Sulastri di Malang pada tahun 1942. Ayah dari nenek atau buyutku adalah seorang guru yang pernah terlibat bertempur pada masa perjuangan kemerdekaan. Kebetulan pria yang sangat dicintai oleh nenek tersebut adalah adalah seorang putra dari sahabat kakek buyutku.
-
Apa kisah cinta mereka? Adzana Bing Slamet dan Rizky Alatas terlibat dalam kisah cinlok pada tahun 2013, yang diwarnai putus nyambung.
-
Siapa yang menceritakan kisah cintanya di TikTok? Cerita ini diunggah oleh akun TikTok @varsatt.
-
Siapa yang menemukan surat cinta itu? Penemuan ini dilakukan oleh Profesor Renaud Morieux dari Universitas Cambridge, yang menemukan sebuah koleksi surat sebanyak 104 lembar dari Arsip Nasional di Kew, dan mengatakan bahwa 'sangat menyedihkan betapa dekatnya surat-surat itu' untuk mencapai penerima yang dituju di atas kapal Galatee.
-
Dimana harta benda nenek disimpan? Wagiyanti mengatakan, seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
-
Kenapa kisah cinta ini viral? Unggahan ini pun viral dan sukses mencuri perhatian warganet.
-
Apa bahasa cinta itu? Asal Mula Love language menggambarkan 5 cara orang menerima dan mengungkapkan cinta dalam suatu hubungan.
Dalam buku hariannya, nenek selalu menyebut pria itu sebagai mas Pras, belakangan setelah kubaca ulang semua catatannya baru kutahu bahwa pria tersebut bernama Prastowo. Banyak hal yang diceritakan nenek mengenai pria tersebut namun semua terputus ketika nenek mulai menikah dengan kakekku. Beberapa hal yang kutahu secara jelas adalah besarnya rasa cinta yang dimiliki oleh nenek kepadanya serta mereka berdua telah kenal sejak masih kecil.
Saking lamanya kenal, nenek bahkan tidak tahu kapan pertama kali dia bertemu dengan Prastowo. Hal pertama yang diingat nenek tentang pria tersebut adalah punggungnya yang terlihat besar sekali dan sedang menggendong nenek pada sebuah hari yang cukup ceria.
Pada kisah di buku harian dengan tanggal-tanggal yang cukup tua kira-kira pada usia nenek menjelang belasan kutahu bahwa mereka berdua dibesarkan selayaknya saudara kandung. Pada beberapa cerita liburan terutama yang ditulis pada kisaran tahun 1950-an selalu ada nama mas Pras dalam ceritanya.
Sempat ada kisah-kisah nenek cemburu ketika banyak gadis mendekati mas Pras-nya yang yang tampan. Catatan tersebut ditulis pada tahun 1957 atau kira-kira ketika nenek berusia 15 tahun dan masih SMP. Sedangkan mas Pras diceritakannya sudah SMA dan terlihat sangat tampan.
Namun seluruh kisah cinta dan kekagumannya dengan mas Pras tersebut terputus pada tahun 1961. Pada buku harian tersebut nenek menulis; "Minggu depan mas Pras, akan pergi entah kapan kembalinja, barang kali ketika kembali dia akan membawa seorang istri, atau mungkin djuga malah aku jang sudah didjodohkan. Namun semoga hal itu tak terwudjud dan aku bisa bersamanja lagi".
Setelah tulisan itu hampir tidak pernah kutemui lagi tulisan tentang mas Pras hingga pada 7 Juli 1963 nenek menulis "Mas Pras, rupanja pertahananku suda runtuh. Kini aku harus menikah dengan pria pilihan bapak. Memang dia tak kalah tampan dan baik dibanding dirimu. Namun rasa cintaku padamu belum juga sirna hingga saat ini. Semoga kita masih dapat berdjumpa lagi".
Setelah kubalik halaman itu rupanya terselip sebuah surat yang ditujukan pada nenek dan setelah kulihat tanda tangan di bagian bawah ternyata tertulis nama Prastowo. Menariknya surat itu ditulis pada tahun lalu walaupun sayangnya tidak ada amplop dan alamat yang dapat kutahu dari mana datangnya surat tersebut.
Namun satu hal yang pasti adalah bahwa aku akan mencari mas Pras tersebut dan mengabarkan kematian nenek kepadanya. Rasanya untuk kisah panjang dan persaudaraan yang mereka miliki, setidaknya hal ini lah yang dapat kulakukan.[Bersambung]
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam jurnal tersebut, eyang tampak menuliskan beberapa kegiatannya bersama sang cucu tercinta.
Baca SelengkapnyaDalam diary masa muda ayahnya ini, ia juga menemukan beberapa puisi indah karya ayahnya.
Baca SelengkapnyaDalam buku diary itu, sang ayah menuliskan secara detail momen-momen manis bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaDiketahui, buku tabungan tabanas yang diterbitkan pada 1983 silam ini ditemui oleh si pria tersebut di dalam lemari di rumahnya.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah viral seorang wanita dipinang oleh laki-laki yang tak disangka-sangka.
Baca SelengkapnyaViral anak temukan buku diari ibunya semasa muda, curi perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaBak film-film romantis, orang tua Vassa melibatkan surat cinta dan puisi.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, sebulan setelah pertemuan random keduanya, mereka sungguh terjerat cinta lokasi.
Baca SelengkapnyaPenemuan buku tersebut seakan menyimpan kisah dan kenangan yang tersembunyi di balik halaman-halaman usangnya.
Baca SelengkapnyaDi usia senja, nenek ini mendapat banyak kado yang membuatnya haru.
Baca SelengkapnyaSudah ada pertemuan antar keluarga dan ada rencana ke jenjang pernikahan, namun wanita ini justru ditinggal nikah.
Baca SelengkapnyaSi pemilik akun tampak membagikan isi buku catatan harian milik ibunya yang berisi setiap momen sejak 1999.
Baca Selengkapnya