Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

[Part 2] Ketika kemurnian hati runtuhkan jurang perbedaan kasta

[Part 2] Ketika kemurnian hati runtuhkan jurang perbedaan kasta Choe Suk-bin dan Raja Sukjong - Dong Yi, Jewel In The Crown. © MBC

Merdeka.com - Dibandingkan Ratu Inhyeon dan Jang Hui-bin, barangkali Choe Suk-bin ibarat bayangan. Pasalnya literatur sejarah lebih banyak menuliskan riwayat dua istri Raja Sukjong itu. Namun kisah Choe Suk-bin dan Sukjong menyimpan daya tarik tersendiri.

Tak banyak yang bisa ditelusuri mengenai perempuan ini. Nama yang dia sandang sebelum dianugerahi gelar sebagai selir pun tak diketahui. Yang pasti, Choe Suk-bin memasuki istana sejak usia 7 tahun dan merupakan salah satu pendukung paling setia Ratu Inhyeon. Kemungkinan besar, latar belakang Choe yang berasal dari kasta cheonmin (kasta terendah pada masa Dinasti Joseon) membuat kisah hidupnya sebelum menjadi selir Sukjong sengaja disamarkan.

Namun justru hal inilah yang mengundang tanda tanya dan melahirkan berbagai spekulasi di antara ahli sejarah. Bagaimana mungkin seorang raja seperti Sukjong bisa memperistri wanita dari kasta terendah dan mengangkatnya menjadi selir agung kerajaan? Tentunya pertanyaan ini juga membangkitkan sisi romantis dalam diri banyak orang.

Dilansir Archive.org, ada berbagai teori mengenai awal pertemuan Choe Suk-bin dan Raja Sukjong. Salah satu yang paling romantis disampaikan oleh Yi Mun Jeong (1656-1726), penulis yang hidup pada era kepemimpinan Sukjong.

Malam itu juga, Sukjong menurunkan titah. Dia memerintahkan agar pelayan Choe dibawa ke peraduannya. Seiring berjalannya waktu, perasaan simpati di hati Sukjong berkembang menjadi cinta. Setelah menghabiskan banyak malam bersama Choe, Sukjong mengangkatnya menjadi selir.

Pada tahun 1693, Choe melahirkan seorang pangeran untuk Sukjong. Dia diangkat menjadi selir resmi kerajaan dengan gelar Suk-won. Putera mereka meninggal saat masih bayi, namun Choe kembali melahirkan seorang pangeran untuk Sukjong. Setelah itu dia dianugerahi gelar Suk-ui. Pada tahun 1695, selir Choe diangkat menjadi Gwi-in.

choe suk bin dan raja sukjong dong yi jewel in the crown

Choe Suk-bin dan Raja Sukjong - Dong Yi, Jewel In The Crown © MBC

Di tahun 1698, Choe melahirkan seorang pangeran yang juga tak berumur panjang seperti anak sulungnya. Setahun kemudian, dia diangkat menjadi selir dengan gelar tertinggi, yaitu Bin. Dia juga dianugerahi nama Suk yang berarti 'murni'.

Setelah itu tak diketahui bagaimana kelanjutan asmara Choe Suk-bin dan Raja Sukjong. Namun sejarah menyebutkan Sukjong memuja putera mereka, Yi Geum alias Pangeran Yeoning. Sukjong sangat bangga kepada Yeoning yang sudah menunjukkan kejeniusan sejak kecil. Dia kerap memanjakan Yeoning dengan hadiah-hadiah mahal, termasuk pesta mewah untuk menyambut ulang tahunnya.

choe suk bin dan raja sukjong dong yi jewel in the crown

Raja Sukjong dan Pangeran Yeoning - Dong Yi, Jewel In The Crown © MBC

Kelak, Yeoning diangkat menjadi putera mahkota, menggantikan putera Jang Hui-bin yang meninggal di usia muda. Di kemudian hari, dia dikenal sebagai Yeongjo, salah satu raja terbesar pada masa Dinasti Joseon.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kini Sering Disalahpahami, Ini Kisah di Balik Santet Banyuwangi yang Bisa Membuat Lawan Jenis Jatuh Cinta
Kini Sering Disalahpahami, Ini Kisah di Balik Santet Banyuwangi yang Bisa Membuat Lawan Jenis Jatuh Cinta

Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Patung Sigale-gale di Samosir, Pelipur Lara Kerinduan Sang Raja Kepada Anaknya
Sejarah Patung Sigale-gale di Samosir, Pelipur Lara Kerinduan Sang Raja Kepada Anaknya

Sang Raja Rahat yang melihat patung Sigale-gale bergerak dengan sendirinya merasa patung itu mirip seperti sang anak.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Batu Cino, Kesenian Tradisional Sumatra Selatan yang Kisahkan Cinta Sepasang Kekasih
Mengenal Tari Batu Cino, Kesenian Tradisional Sumatra Selatan yang Kisahkan Cinta Sepasang Kekasih

Bak pasangan Romeo dan Juliet, Jaka dan Hasnah saling mencintai dan sudah berkomitmen untuk membangun rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
65 Kata-kata Bijak Saudara Kandung Penuh Pesan Cinta dan Kasih Sayang
65 Kata-kata Bijak Saudara Kandung Penuh Pesan Cinta dan Kasih Sayang

Simak referensi kata-kata bijak saudara kandung yang berisi pesan cinta dan kasih sayang.

Baca Selengkapnya
Jadi Kudapan Khas Pandeglang, Ini Fakta Menarik Kue Jojorong yang Sudah Ada Sejak Kesultanan Banten
Jadi Kudapan Khas Pandeglang, Ini Fakta Menarik Kue Jojorong yang Sudah Ada Sejak Kesultanan Banten

Siapapun yang mencicipi kue Jojorong dijamin langsung jatuh hati lewat rasa manis gurihnya. Kue ini juga sarat filosofi.

Baca Selengkapnya
Rekomendasi Webtoon Kerajaan Paling Populer yang Suguhkan Cerita Romantis Terbaik, Intip Yuk!
Rekomendasi Webtoon Kerajaan Paling Populer yang Suguhkan Cerita Romantis Terbaik, Intip Yuk!

Meskipun berlatar kerajaan, ternyata beberapa webtoon populer ini juga menyuguhkan kisah romantis yang dijamin bikin kamu gemes dan baper sendiri.

Baca Selengkapnya
Bukti Cinta Sejati Kakek Usia Kepala 9, Setia Ajak Makan Siang Sang Istri Walau Sudah Tiada
Bukti Cinta Sejati Kakek Usia Kepala 9, Setia Ajak Makan Siang Sang Istri Walau Sudah Tiada

Meskipun sudah terpisah dan berbeda alam dengan sang istri, ia tetap melakukan hal romantis. Apakah itu?

Baca Selengkapnya
50 Kata-kata Bijak Mengakhiri Hubungan dengan Baik dan Berkesan, Ungkapkan Perasaan yang Tak Lagi Mencinta
50 Kata-kata Bijak Mengakhiri Hubungan dengan Baik dan Berkesan, Ungkapkan Perasaan yang Tak Lagi Mencinta

Memutuskan kekasih hati juga memerlukan cara yang baik agar tak menimbulkan luka satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya

Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.

Baca Selengkapnya