[Part 2] Masuk ke 10 desa ini bagai melangkah ke dunia dongeng

Merdeka.com - Sesekali mungkin kamu pernah membayangkan damainya hidup di desa terpencil yang tenang. Apalagi kalau desa-desa tersebut memiliki pemandangan seindah negeri dongeng. Tetapi desa yang seindah cerita dongeng sama sekali bukan khayalan, kok. Di berbagai belahan dunia ada desa yang menyimpan keindahan tiada dua. Bahkan Indonesia juga punya beberapa desa seperti ini. Salah satunya adalah Wae Rebo di Manggarai. Desa ini sempat menjadi pusat perhatian dunia karena keunikan rumah adatnya yang disebut mbaru niang.

Selain Wae Rebo, negara-negara lain juga punya desa yang tak kalah indahnya. Beberapa di antaranya telah dinobatkan sebagai cagar budaya. Ada pula yang kerap menyabet penghargaan desa terbaik atau desa tercantik. Berikut ini kami tampilkan 10 di antaranya.

[Part 1] Masuk ke 10 desa ini bagai melangkah ke dunia dongeng

Manarola, Italia

Meskipun dikenal sebagai salah satu dari lima kota yang jadi bagian Cinque Terre, tampaknya lebih tepat menyebut pemukiman mungil ini sebagai desa. Pasalnya, Manarola merupakan kota terkecil kedua di Cinque Terre. Cinque Terre merupakan bagian dari wilayah Liguria, Italia. Secara harfiah Cinque Terre berarti 'lima daratan'. Nama tersebut diberikan karena daerah ini memang terdiri dari lima wilayah, yaitu Monterosso al Mare, Vernazza, Corniglia, Manarola, dan Riomaggiore. Semuanya berukuran kecil seperti desa.Ciri khas Cinque Terre adalah pemukiman yang dibangun secara bertingkat layaknya terasering dan bangunan yang dicat warna-warni. Manarola paling sering dijadikan objek fotografi karena letaknya yang menjorok ke lautan, menghadirkan pemandangan alam yang menakjubkan.Seluruh wilayah Cinque Terre dilestarikan dalam naungan Taman Nasional Cinque Terre. Cinque Terre juga sudah menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1997.

Bourtange, Belanda

Keunikan desa mungil di Groningen, Belanda ini adalah bentuknya yang seperti bintang. Bourtange bagaikan desa dongeng yang terperangkap di tengah benteng ajaib.Sebenarnya Bourtange adalah benteng kuno yang beroperasi sebagai pusat pertahanan sejak abad 16. Benteng ini didirikan pada tahun 1593 untuk mengamankan jalan antara perbatasan Jerman dan Groningen. Pada masa itu, daerah tersebut dikuasai Spanyol. Bourtange berhenti beroperasi setelah pertempuran di tahun 1851. Benteng itu segera beralih fungsi menjadi desa. Sekarang Desa Bourtange menjadi museum terbuka yang ramai dikunjungi wisatawan. Penduduknya tak sampai 500 orang. Mereka menyambung hidup dengan membuka hotel, kafe, dan toko cindera mata.

Tana Toraja

Selain Wae Rebo, Indonesia juga punya Tana Toraja yang menjadi kebanggaan nusantara. Toraja mendunia karena tradisi pemakaman yang megah. Warga Toraja yang meninggal dunia dimakamkan dengan prosesi mewah yang menarik turis mancanegara. Jasad mendiang ditempatkan di pusara khusus yang berlokasi di gua atau tebing. Sementara jasad anak-anak ditempatkan dalam peti, kemudian digantung di sisi tebing. Namun jenazah bayi di Toraja dimakamkan pada batang pohon yang disebut tarra.Selain upacara pemakaman yang unik, Toraja juga dikenal karena rumah adatnya yang diberi nama tongkonan. Tongkonan menampilkan desain arsitektur yang unik, dengan atap melengkung menyerupai perahu. Daerah ini juga dikenal karena kopinya yang khas.

Cua Van, Vietnam

Pemukiman terapung yang berdiri di atas danau berwarna hijau zamrud ini adalah Desa Cua Van. Letaknya di tengah-tengah Teluk Halong, Situs Warisan Dunia UNESCO yang jadi kebanggaan Vietnam.Tadinya Cua Van adalah desa nelayan yang berfungsi sebagai hunian sekaligus sumber mata pencaharian warga. Desa ini dikelilingi tebing-tebing karst Halong yang bernilai sejarah tinggi. Sebab selain formasi geologi yang unik, Teluk Halong juga sempat menyaksikan peradaban manusia prasejarah Soi Nhu dan  Cai Beo. Sejumlah artefak berharga ditemukan di kawasan sekitar Halong.Pada tahun 2014, para nelayan di Cua Van direlokasi ke dekat pantai untuk upaya konservasi Teluk Halong. Namun beberapa rumah terapung di sana tetap dipertahankan untuk tujuan pariwisata.

Zaanse Schans

Zaanse Schans memiliki semua ciri khas pedesaan Belanda, yaitu kincir angin kuno dan ladang tulip dalam berbagai warna. Zaanse Schans terletak di Zaandam, dekat Zaandijk. Bangunan di sini masih menampilkan kesederhanaan dari masa lalu. Hampir setiap rumah memiliki lumbung dan kincir angin besar yang masih terawat dengan apik. Zaanse Schans bahkan menjadi rumah bagi sejumlah kincir bernilai sejarah.Selain keindahannya, Zaanse Schans juga populer di antara pecinta hobi memancing. Sebab desa ini terletak di dekat perairan yang ideal untuk menangkap ikan.

Juzcar, Spanyol

Awalnya Juzcar merupakan salah satu Kota Putih Andalusia. Selama puluhan tahun rumah-rumah di desa ini dicat dalam warna putih yang seragam. Namun pada tahun 2011 mendadak Juzcar diselimuti warna biru. Sony Pictures meminta persetujuan warga Juzcar untuk mengecat bangunan di sana menjadi warna biru. Kala itu Sony tengah merayakan premier film terbaru Smurf.Pada bulan Desember di tahun yang sama, Sony menawarkan untuk mengecat kembali rumah-rumah di Juzcar. Namun warga sepakat untuk mempertahankan warna biru di rumah-rumah mereka. Sejak itu Juzcar dikenal sebagai desa smurf. Sekarang keunikan bangunan di sana menjadi daya tarik wisata bagi para turis setiap tahunnya.

Alberobello, Italia

Alberobello yang ada di bagian tenggara Italia bagaikan resort dengan pondok-pondok unik yang asri. Rumah-rumah di sana beratap kerucut layaknya pondok kurcaci. Atap yang kokoh itu terbuat dari tumpukan batu yang disusun sedemikian rupa.Trullo, pondok yang jadi ciri khas Alberobello dibangun dengan teknik bangunan kuno yang sederhana. Namun justru kesederhanaan inilah yang menjadi magnet pariwisata bagi para turis.Alberobello merupakan desa yang tergolong masih muda. Pemukiman ini pertama kali disebutkan dalam sejarah pada abad 16. Namun keunikan trullo membuat Alberobello dinobatkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1996.

Uros, Peru & Bolivia

Desa terapung yang satu ini benar-benar unik. Hampir seluruh bagiannya terbuat dari jerami. Desa suku Uru tampak seperti perahu raksasa yang mengapung di atas Danau Titicaca. Di atasnya berdiri puluhan pondok yang berfungsi sebagai rumah, sekolah, dan stasiun radio.Pemukiman Uru yang berada di perbatasan Peru dan Bolivia ini merupakan bagian dari tradisi kuno zaman pra-Inca. Bangunannya dibuat dari jerami khusus yang disebut totora. Tanaman ini hanya bisa ditemukan di Danau Titicaca dan Pulau Paskah.Pada zaman dahulu, desa terapung berfungsi sebagai pemukiman dan benteng pertahanan yang bisa dipindah-pindahkan saat musuh mendekat. Namun sekarang desa ini hanya menjadi tempat tinggal sekaligus objek wisata.

Oia, Yunani

Oia adalah desa dengan pemandangan terindah di Santorini, Yunani. Di antara belasan pemukiman di sana, Oia menawarkan ketenangan dan pemandangan matahari terbenam tercantik. Oia terletak di tepi karang yang menjorok ke Laut Aegea. Salah satu ciri khasnya adalah bangunan-bangunan bercat putih dan biru yang didirikan bertingkat layaknya terasering.Menurut Greeka.com, Oia berhadapan dengan gunung berapi Palia, Nea Kameni, dan pulau Thirassia yang cantik. Di Oia terdapat sejumlah gereja dengan atap melengkung yang unik dan sederet galeri seni peninggalan para seniman yang menghabiskan masa tua di sana.

Pai, Thailand

Pai tak ubahnya surga tropis di Thailand. Desa wisata ini menawarkan hamparan pegunungan dan lembah yang indah, sungai permai, dan air terjun yang cantik. Letaknya di antara Chiang Mai dan Mae Hong Son.Dulunya Pai adalah sebuah desa terpencil yang tak menarik perhatian. Namun kini Pai telah menjelma menjadi objek wisata dengan belasan resort, sumber air panas, penangkaran gajah, dan rumah pohon yang bisa disewa untuk pengalaman menginap unik.