Pasangan Turki rayakan pernikahan dengan beri makan 4000 pengungsi
Merdeka.com - Tak ada resepsi mewah atau jamuan makan bersama keluarga besar. Pasangan ini lebih memilih merayakan pernikahan mereka dengan cara yang lebih sederhana namun bermanfaat.
Fethullah Uzumcuoglu (24) dan Esra Polat (20) menyentuh hati banyak orang ketika keduanya membagi-bagikan makanan kepada para pengungsi asal Suriah. Setelah melangsungkan pernikahan di Kilis, kota yang terletak di perbatasan Suriah, keduanya langsung turun ke kamp pengungsi.
Masih dalam balutan gaun putih dan setelan jas, kedua mempelai ini berdiri di balik konter dan melayani ribuan pengungsi yang mengantre uluran tangan mereka. Sesekali jabat tangan dan ucapan selamat mereka terima, menyertai ungkapan terima kasih dari pengungsi.
-
Mengapa penting berbagi kebahagiaan? 'Kebahagiaan tidak akan habis karena membaginya. Ketahuilah, kebahagiaan bertambah saat kamu bersedia untuk berbagi.' - Andy F. Noya
-
Kenapa berbagi kebahagiaan penting? Kebahagiaan sejati sering kali datang ketika Anda ingin berbagi kebahagiaan tersebut dengan orang lain.
-
Bagaimana cara kita bisa berbagi kebahagiaan dengan berkurban? Daging hewan kurban didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan, terutama fakir miskin dan kaum dhuafa. Hal ini mencerminkan semangat berbagi dan solidaritas sosial dalam Islam.
-
Bagaimana cara menyatakan syukur pada undangan? Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kami. Telah lahir putra kami yang kedua
-
Siapa yang diundang dalam syukuran ini? Sehubungan dengan hal tersebut, kami bermaksud untuk mengundang Bapak / Ibu / sekeluarga untuk turut hadir dalam acara Aqiqah Tasyakuran Kelahiran putra kedua kami
-
Siapa yang ikut serta dalam momen bahagia ini? Kompaknya Shandy Aulia dan David Herbowo menemani anak-anak mereka piknik di sekolah. Keharmonisan mereka terpancar, seolah tidak pernah ada pertikaian di antara mereka.
Seperti sudah diketahui, warga Suriah banyak yang hijrah ke Turki setelah negara mereka dikuasai ISIS. Kelompok pengungsi ini umumnya terkonsentrasi di kamp-kamp atau hidup di jalanan. Hal itu rupanya membuat pasangan muda ini tergerak.
"Kami ingin membantu saudara-saudara kita yang berasal dari Suriah," kata kedua mempelai tersebut seperti dilansir Bored Panda.
Sisa dana pernikahan yang diperoleh dari orang tua dan kerabat mereka habiskan untuk para pengungsi. Dilaporkan Bored Panda, Fethullah dan Esra bekerjasama dengan yayasan amal Kimse Yok Mu untuk menyiapkan 4.000 porsi makanan.
"Melihat kebahagiaan di mata anak-anak pengungsi Suriah sungguh tak ternilai. Kami memulai perjalanan kami dengan dengan membuat orang lain bahagia dan itu benar-benar perasaan yang luar biasa."
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya bermodal tenda sederhana dan bangku plastik, keduanya menerima tamu dengan sepenuh hati.
Baca SelengkapnyaViral pasangan pengantin ini kena 'prank' keluarga. Awalnya intimate wedding dan syukuran ternyata jadi 700 tamu undangan.
Baca SelengkapnyaProsesi hajatan itu digelar sederhana. Seluruh elemen warga desa kompak membantu kesuksesan acara.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara untuk mewujudkan mimpi selain usaha, yaitu berdoa.
Baca SelengkapnyaSemakin bahagia, ini potret Cut Tary dan Richard Kevin rayakan ulang tahun pernikahan.
Baca SelengkapnyaKurir itu tampak tak menduga jika dirinya dipersilakan untuk ikut makan saat mengantar paket di resepsi pernikahan.
Baca SelengkapnyaKehadiran dua turis asing ini seolah menjadi bumbu tersendiri yang menambah keceriaan pesta pernikahan tersebut.
Baca SelengkapnyaPada 2020 lalu, Cinta Penelope menikah dengan seorang bule bernama Taha Arikan. Namun belum lama ini, ia menggugat cerai sang suami.
Baca SelengkapnyaNurah Syahfirah dan Teuku Rafly Pasha menikah pada 17 Maret 2013 lalu. Keduanya dikaruniai tiga anak.
Baca SelengkapnyaMereka bahkan tampak duduk lesehan dan menyatu dengan tamu undangan lain.
Baca SelengkapnyaPernikahan wanita di Bali tanpa kehadiran sang suami ini viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAlih-alih berjalan kaki membagikan makanan, para ibu-ibu yang berperan sebagai sie konsumsi menaiki papan sejenis getek untuk membawa makanan.
Baca Selengkapnya