Pesona Gua Pindaya di Myanmar yang dipenuhi patung Buddha emas
Merdeka.com - Daerah Pindaya di Myanmar punya satu objek wisata yang unik, yaitu Gua Pindaya. Gua ini merupakan gua kapur alami yang terletak di atas bukit.
Gua Pindaya dipenuhi stalakmit yang menakjubkan. Tetapi bukan itu saja yang menjadikan gua ini sebagai tujuan wisata populer.
Gua ini dipenuhi patung Buddha keemasan dalam berbagai ukuran. Setidaknya ada 8.000 patung yang bisa ditemukan di altar-altar kapur Gua Pindaya.
-
Di mana letak gua prasejarah? Berlokasi di Umm Jirsan, para peneliti menemukan banyak bukti yang sudah ada sejak periode Neolitikum hingga Chalcolithic/ Zaman Perunggu atau sekitar 10.000-3.500 tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan di gua Thailand? Di dalam gua-gua ini ditemukan peti mati kayu besar dan panjang yang dibuat dari satu batang pohon.
-
Di mana patung naga ditemukan? Patung naga tersebut ditemukan bersama artefak lainnya di wilayah pegunungan di Daerah Otonomi Mongolia Dalam di China utara.
-
Apa yang ditemukan di situs gua? Tim arkeolog menemukan perkakas dan tulang hewan yang berasal dari empat periode Zaman Paleolitikum/Batu mulai dari Periode Epipaleolitik, Paleolitikum Atas, Paleolitikum Tengah, dan Paleolitikum Bawah, menunjukkan sejarah yang kaya.
-
Dimana letak gua yang di temukan? Seorang penggembala menemukan lukisan batu dan bahan dapur yang berasal dari 10.000 SM di dalam sebuah gua yang muncul akibat longsor di Turki.
-
Dimana patung batu itu ditemukan? Seperti yang ditulis departemen tersebut dalam unggahan Facebook yang diterjemahkan, ukiran tersebut ditemukan di dekat perbatasan Kamboja, di distrik paling selatan provinsi Buriram.
Tradisi peletakan patung Buddha di dalam gua bisa ditelusuri hingga ke tahun 1750. Ditengarai gua ini dulunya merupakan tempat peribadatan penting bagi umat Buddha.
Sekarang wisatawan mengunjungi gua ini untuk menyaksikan keunikan Gua Pindaya sambil memanjatkan doa di sana. Sebelum mencapai Gua Pindaya mereka biasa mampir ke Pagoda Shwe U Min yang terletak di kaki bukit.
Photo by Panoramio/Nicola e Pina Burma
Menurut situs Atlas Obscura, nama Pindaya sendiri konon berasal dari kalimat "Pinku Ya-Pyi!" yang berarti "Aku mendapatkan laba-labanya!". Kalimat ini berkaitan erat dengan legenda yang dipercaya masyarakat setempat.
Photo by Panoramio/Alex Bunjes
Konon gua ini dulunya dihuni oleh seekor laba-laba raksasa yang jahat. Laba-laba ini menculik tujuh orang putri yang sedang mandi di dekat gua. Kemudian para putri ini diselamatkan oleh Pangeran Kummabhaya dari Yawnghwe. Sang pangeran mengalahkan laba-laba tersebut dan membebaskan para putri.
Sekarang di pintu masuk gua dipasang patung laba-laba dan Pangeran Kummabhaya yang memegang busur serta anak panah sebagai pengingat tentang asal-usul nama gua.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Misteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi Berusia Lebih dari 2.000 Tahun
Baca Selengkapnyasitus ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Baca SelengkapnyaMyanmar adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang penuh dengan keunikan budaya dan tradisi.
Baca SelengkapnyaWisata Patung seribu dibangun pada tahun 2003 dan selesai pada tahun 2014.
Baca SelengkapnyaPeninggalan batu megalitik setinggi 4,5 meter ini merupakan bukti sejarah dari keberadaan Suku Napu, Besoa, dan Bada yang sudah menempati Lembah ini sejak lama.
Baca SelengkapnyaKemunculannya yang secara tiba-tiba itu telah memicu kekhawatiran warga Bangkok di Thailand.
Baca SelengkapnyaNusa Penida menyimpan keindahan alam yang cantik dan memesona.
Baca SelengkapnyaCandi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaKawasannya yang dikelilingi oleh dataran tinggi serta gunung menjulang menjadi primadona serta menjadikan kesan tersendiri bagi para wisatawan.
Baca SelengkapnyaGoa ini tersusun dari batuan lava yang membeku dan hanya ada dua di Indonesia, salah satunya Goa Lawa.
Baca SelengkapnyaSebuah foto AI memperlihatkan penampakan proses pemugaran Candi Borobudur.
Baca SelengkapnyaPada awalnya, candi ini bernama Candi Asu karena banyak ditemukan anjing di sekitar candi.
Baca Selengkapnya