Pesona pondok-pondok kerucut Wae Rebo yang jadi perhatian dunia
Merdeka.com - Wae Rebo adalah nama sebuah desa yang berada di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Flores. Desa adat yang terpencil ini sempat menjadi perhatian dunia pada pertengahan tahun 2000-an. Walaupun begitu kampung ini baru menjadi bahan pemberitaan di tanah air sekitar tahun 2008 hingga 2010.
Pendiri desa adat Wae Rebo adalah Empu Maro. Sejak seabad lalu, anak cucunya telah mendiami desa ini dan menjaga keaslian tradisi Manggarai mereka. Saat ini, warga yang menghuni Wae Rebo adalah generasi ke-18 dari silsilah keluarga Empu Naro.
Keunikan desa ini adalah ciri tradisional Manggarai yang masih kental. Terlihat dari mbaru niang, rumah-rumah kerucut yang mereka buat dari daun lontar, bambu, dan rerumputan kering.
-
Apa keunikan rumah tradisional di pelosok Purbalingga? Rumah itu berbentuk limasan dan memiliki bagian interior yang luas. Keunikan rumah-rumah tradisional itu mengundang minat para konten kreator.
-
Mangga Podang Kediri terkenal karena apa? Mangga khas Kediri ini punya cita rasa manis dan aroma harum yang membangkitkan selera
-
Apa yang unik dari Desa Budaya Pampang? Di Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
-
Apa yang unik dari Candi Morangan? Dikutip dari Jogjaprov.go.id, salah satu yang menjadi keunikan dari Candi Morangan adalah adanya arca kendaraan milik Dewi Shiwa yang disebut Nandi. Selain itu di candi tersebut juga banyak terdapat patahan relief.
-
Apa yang membuat Padang Mangateh terkenal? Selain menjadi sentra peternakan, Padang Mangateh juga terkenal karena pemandangan rumput dan alam di sekitarnya yang sangat memanjakan mata.
-
Mengapa makam kuno ini unik? Salah satu keunikan pemakaman ini adalah liang lahat menghadap ke selatan dan barat, bukan utara.
Meskipun terlihat sederhana, mbaru niang terdiri dari lima tingkat. Menurut situs Wonderful Indonesia, masing-masing tingkat memiliki fungsi yang berbeda. Lantai pertama disebut lutur dan befungsi sebagai tempat tinggal utama keluarga. Lantai kedua yang disebut lobo digunakan untuk menyimpan persediaan bahan makanan. Lantai selanjutnya, lentar digunakan untuk menyimpan benih yang akan ditanam pada musim tanam selanjutnya. Lempa rae yang berada di tingkat keempat menyimpan persediaan makanan khusus untuk musim paceklik. Sementara lantai teratas, hekang kode difungsikan sebagai altar persembahan bagi para leluhur.
Photo by Leonardus Nyoman via Indonesia.travel
Dulunya hanya ada tujuh buah mbaru niang di Wae Rebo. Kondisinya pun sudah memprihatikan. Warga tak punya sumber daya yang cukup untuk memperbaiki rumah-rumah kerucut tersebut. Berkat uluran tangan pemerintah setempat dan organisasi nirlaba, akhirnya pondok-pondok kerucut mbaru niang berhasil direnovasi. Sebagai tambahan didirikan pula dua pondok baru atas nama para penyandang dana.
Photo byLeonardus Nyoman via Indonesia.travel
Sekarang Wae Rebo kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara setiap tahunnya. Kedatangan mereka sekaligus menjadi sumber penghasilan tambahan bagi penduduk Wae Rebo yang sehari-hari menyambung hidup dengan bercocok tanam.
Photo byLeonardus Nyoman via Indonesia.travel
Anda juga bisa menyaksikan sendiri keaslian desa adat yang meraih penghargaan Top Award of Excellence dari UNESCO Asia Pacific Heritage Awards pada tahun 2012 ini. Menurut situs Travelfish, Wae Rebo berjarak sekitar 108 kilometer dari Labuan Bajo. Walaupun begitu, letaknya yang terpencil di atas bukit menyebabkan akses menuju kampung tradisional ini sulit dijangkau. Anda harus siap mendaki bukit untuk mencapai Wae Rebo.
Photo byLeonardus Nyoman via Indonesia.travel
Untuk akomodasi, biasanya warga menyediakan rumah mereka sebagai tempat menginap. Mereka selalu antusias menyambut wisatawan yang datang. Tetapi Anda harus mematuhi sejumlah peraturan yang ditetapkan warga sebelum memasuki Wae Rebo. Salah satunya menjalani ritual selamat datang untuk memohon izin dari roh para leluhur.
Selain tradisi warga Wae Rebo yang unik, Anda juga bisa menikmati keindahan alam sekitar yang akan ditunjukkan dengan senang hati oleh warga. Di sekeliling desa terhampar ladang, pegunungan, dan hutan Todo yang lebat, menjadikan Desa Wae Rebo senantiasa tertutup kabut tipis. Hutan di sekitar Desa Wae Rebo diperkaya beraneka ragam vegetasi yang menakjubkan. Antara lain anggrek dan pakis. Ratusan spesies burung pun menjadikan hutan ini sebagai tempat tinggal.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wae Rebo berada di ketinggian 1.100 mdpl. Dikelilingi perbukitan dan pegunungan.
Baca SelengkapnyaRumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaDulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu
Baca SelengkapnyaMenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPenetapan oleh kementerian ini dilakukan berdasarkan Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Baca SelengkapnyaGrebeg Suro Ponorogo 2023 digelar untuk menyambut bulan Muharam dalam kalender Islam atau awal bulan pertama tahun baru Jawa.
Baca SelengkapnyaRumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaWisata kampung di Indonesia memancarkan keindahan yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaSemarang semakin memperkuat reputasinya sebagai tujuan wisata yang tak boleh terlewatkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat pembangunan bandara di Kediri, ditemukan sebuah situs bersejarah yang dahulu diyakini sebagai sebuah petirtaan.
Baca SelengkapnyaRumah persegi empat ini memiliki ciri khas berbentuk panggung dengan tinggi kurang lebih 1 hingga 2 meter yang terletak di Desa Kenali.
Baca SelengkapnyaPengalaman berwisata sambil belajar budaya bisa dijumpai di Kampuang Sarugo.
Baca Selengkapnya