Pfingstbluttler, tradisi culik wanita dari desa Ettingen, Swiss
Merdeka.com - Di Swiss, tepatnya di desa Ettingen ada sebuah tradisi unik di mana para pria menculik wanita-wanita muda. Tetapi jangan berprasangka buruk dulu terhadap tradisi ini. Sebab tradisi yang satu ini sebenarnya merupakan bagian dari ritual kesuburan yang sudah berlangsung selama berabad-abad di Ettingen.
Sesuai dengan tradisi yang dimulai sejak abad 19 seperti dilaporkan situs Vice, para pria di desa ini akan menutupi tubuh mereka dengan semak belukar. Tujuannya adalah untuk meniru penampilan roh hutan dalam mitos lokal. Kemudian para pria ini akan bersembunyi di balik semak-semak. Jika ada wanita muda yang lewat, mereka akan menarik seorang wanita, menggendongnya, dan melemparkan wanita itu ke dalam air mancur atau kolam terdekat.
-
Dimana lokasi wisata pengasingan? Kota Mudanjiang, yang terletak di tenggara Heilongjiang, merupakan lokasi bersejarah Ningguta, sebuah kota militer kuno yang dikenal sebagai salah satu tempat pengasingan paling terkenal.
-
Apa yang unik dari desa ini? Dengan penduduk sekitar 4.000 orang, kisah desa ini sama uniknya dengan arsitekturnya.Kisah menakjubkan ini berawal dari penduduk desa yang mengabaikan keamanan karena keyakinan mereka pada Dewa Shani, yang mereka anggap sebagai pelindung desa.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Bagaimana wisatawan merasakan pengalaman pengasingan? Dengan latar belakang sejarah yang kaya, saat ini pengunjung bisa merasakan pengalaman unik di Danau Jingpo, Heilongjiang, dengan mengenakan seragam tahanan berwarna merah muda atau biru, lengkap dengan kerah dan belenggu kayu.
-
Kenapa China menawarkan wisata pengasingan? Menurut laporan dari SCMP pada Sabtu (9/11/2024), pemerintah Provinsi Heilongjiang berencana meluncurkan program ini untuk menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata.
-
Bagaimana Desa Sekar Gumiwang dijelajahi? Pada akhir Januari ini, kanal YouTube Agus Rudi Purwanto menjelajahi lokasi desa itu dengan sepeda motor.
Photo by de-de.facebook.com
Photo by Vice via Metro UK
Ritual yang menurut Vice disebut Pfingstbluttler itu tak diketahui sejak kapan bermula. Barangkali berkaitan dengan mitos tentang roh hutan yang dalam berbagai mitologi sering digambarkan sebagai sosok gaib yang suka menculik wanita muda dan menjadikan mereka sebagai istri. Yang jelas ritual ini sempat nyaris punah pada masa Perang Dunia II, tetapi kemudian dilestarikan kembali oleh warga sejak tahun 1976 hingga sekarang.
Bagaimana menurut Anda dengan tradisi Pfingstbluttler ini? Unik atau malah absurd? (mdk/tsr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah akun Tik Tok bernama kaka_dhya11 membagikan momen Pit Hitam 'menculik anak nakal' untuk ikut dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaWanita di Sumba Barat Daya menjadi korban tradisi kawin tangkap.
Baca SelengkapnyaKampung di Bojonegoro punya tradisi unik yaitu wanita melamar pria lebih dulu sebelum menikah.
Baca SelengkapnyaHasrat yang tak terbendung lantaran istri dibawa lari orang membuat Suwanto, nekat mencuri celana dalam wanita desa di Surabaya.
Baca SelengkapnyaTradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintai.
Baca SelengkapnyaTujuan praktik penumbalan manusia ini masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaMengenal tradisi kawin tangkap yang sesunguhnya di Sumba, NTT.
Baca SelengkapnyaMelihat tradisi unik kebo-keboan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaHingga kini, desa ini terkenal aman karena maling tidak berani beraksi di sini
Baca SelengkapnyaPacarpeluk merupakan desa dengan potensi pertanian yang menjanjikan.
Baca SelengkapnyaAksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus
Baca SelengkapnyaDi desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.
Baca Selengkapnya