Pohon Tarra, buaian terakhir jenazah bayi-bayi Toraja
Merdeka.com - "Kami mengubur bayi di pohon ini sehingga angin bisa menghembus pergi jiwa mereka," jelas Stefan, seorang pemandu wisata di Tana Toraja yang dipublikasikan dalam artikel Life and Death in Tana Toraja, Indonesia oleh Transitions Abroad.
Masyarakat Toraja mendunia karena tradisi pemakaman mereka yang unik. Suku Toraja menghargai arwah leluhur dan kerabat yang sudah pergi mendahului mereka. Karena itulah sebagian besar kematian disertai prosesi adat yang megah.
Jasad warga Toraja yang sudah meninggal ditempatkan di pusara khusus yang berlokasi di gua atau tebing. Sementara jasad anak-anak ditempatkan dalam peti, kemudian digantung di sisi tebing.
-
Apa fungsi utama dari rahim? Uterus adalah organ berotot yang berbentuk seperti buah pir dan berfungsi sebagai tempat di mana janin berkembang.
-
Apa itu alat reproduksi? Alat reproduksi merupakan organ-organ vital dalam tubuh manusia yang berperan penting dalam proses reproduksi. Sistem reproduksi terdiri dari berbagai organ yang bekerja sama untuk menghasilkan keturunan.
-
Apa fungsi cairan vagina? Vagina perlu menjaga lingkungan yang lembut untuk menjaga keseimbangan pH dan pelumas dengan mengeluarkan cairan yang berfungsi sebagai proses pembersihan diri untuk menjaga bakteri baik dan buruk tetap terkendali.
-
Di mana letak indung telur pada wanita? Ovarium atau indung telur adalah sepasang organ kecil berbentuk oval yang berada di kedua sisi panggul.
-
Di mana letak saluran air yang ditemukan? Disebut sebagai Cabang Ahramat (Cabang Piramida dalam bahasa Arab), saluran air kuno ini ditemukan berdekatan dengan 38 piramida yang berbeda.
-
Apa itu cairan vagina? Cairan yang keluar dari vagina adalah fenomena alami yang dialami oleh sebagian besar wanita. Fenomena ini sebenarnya merupakan salah satu cara vagina membersihkan diri.
Namun jenazah bayi di Toraja dimakamkan dengan cara yang berbeda. Jenazah mereka disimpan pada batang pohon yang disebut tarra.
Passiliran Kambira dan Sarapung
Bayi-bayi Toraja yang meninggal sebelum tumbuh gigi dimakamkan di passiliran yang ada di desa Kambira dan Sarapung. Dilansir Tour Toraja, passiliran Kambira terletak 9 km dari kota Makale. Sementara Sarapung letaknya sekitar 300 m dari Kambira.
Photo credit: Ivan Rama viaTour Toraja
Passiliran bayi di Kambira dan Sarapung berupa satu pohon besar dan tinggi yang disebut tarra. Pohon ini memiliki diameter sekitar 80-120 cm. Pada batang pohon terdapat lubang-lubang kecil yang tersegel ijuk pohon enau.
Photo credit:Tour Toraja
Di dalamnya terdapat jenazah bayi yang disemayamkan tanpa sehelai benang pun.
Batang pohon pengganti rahim ibunda
Pemilihan pohon tarra sebagai pusara bukan tanpa alasan. Dilansir Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, batang pohon tarra yang besar dianggap sebagai pengganti rahim ibu. Jadi dengan 'menanamkan' jenazah di dalam batang pohon, bayi yang sudah meninggal seperti dikembalikan ke kandungan ibunya.
Melalui cara ini, warga Toraja percaya bayi-bayi lain yang lahir kemudian akan terselamatkan dari takdir yang sama, yaitu kematian. Selain itu pohon tarra memiliki getah yang sangat banyak. Getah ini dimaksudkan sebagai pengganti air susu ibu.
Kasta menentukan posisi
Lubang-lubang tempat penguburan bayi di Kambira dan Sarapung dibuat searah dengan tempat tinggal keluarganya.
Uniknya, letak kuburan ditentukan oleh kasta keluarga mendiang. Semakin tinggi posisi keluarganya dalam masyarakat adat, maka semakin tinggi pula letak kuburannya di batang pohon.
Tak ada aroma busuk, tak pernah kehabisan tempat
Walaupun menjadi lokasi persemayaman jenazah selama bertahun-tahun, kuburan pohon tarra tak pernah mengeluarkan aroma busuk. Padahal lubang-lubang kuburan di pohon hanya ditutup dengan ijuk dan tali.
Selain itu, batang pohon tarra tak pernah kehabisan tempat untuk kuburan baru. Penduduk setempat percaya setiap lubang kuburan akan menutup dengan sendirinya daam jangka waktu 20 tahun. Jadi mereka tak perlu bingung mencari pohon baru untuk memakamkan jenazah bayi.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa budaya melakukan praktik tertentu terkait ari-ari bayi, seperti menyimpannya untuk tujuan medis atau spiritual.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan agar bayi yang baru lahir mendapat perlindungan para sahabat yang berasal dari kalangan roh halus
Baca SelengkapnyaDalam tradisi lokal masyarakat Batak, terdapat upacara khusus untuk orang tua sebagai bentuk penghormatan dan balas budi.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaTana Toraja di Sulawesi Selatan punya beragam kekayaan budaya menarik dan tradisi yang unik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Toraja mempunyai cara unik dalam mengelola air yang digunakan untuk menjaga lahan pertanian dan sumber air minum bagi hewan ternak.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaDalam kehidupan masyarakat Batak Toba masih mengenal sebuah tongkat sakti yang menjadi sejarah lisan sampai saat ini.
Baca SelengkapnyaAri-ari memiliki beragam fungsi penting yang melindungi janin hingga kelahiran.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaSalah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Tana Toraja.
Baca SelengkapnyaTradisi Njenang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya